Louis bernarasi, “Dunia ini terhubung jadi satu,” kita kemudian diperlihatkan pada Ma Ri yang menelpon Louis saat Louis masih berada di Prancis.
“Kau bisa menelpon kapanpun dimanapun,” sambung Bok Sil dan
kita diperlihatkan pada komunikasi-komunikasi yang Joong Won, In Sung dan Louis
lakukan dengan menggunakan ponsel.
“Kau bisa mengirim dan meneriman pesan dimanapun,” tambah
Louis dan kita diperlihatkan pada Louis yang mengirim pesan “Aku merindukanmu”
pada Bok Sil di tempat tidur.
Tuan Kim kemudian bertanya kenapa Bok Nam kabur dari rumah
dan Bok Nam menjawab kalau saat itu ada orang-orang dari Seoul datang ke rumah
mereka dan membuat film dokumenter. Karena rasa penasarannya dengan kehidupan
di kota, Bok Nam pun memutuskan pergi ke kota. Mendengar itu, Tuan Kim pun
bertanya apa judul film dokumenternya
dan Bok Nam pun menjawab, Pedalaman Korea.
Tuan Kim langsung teringat kalau dia dan Louis dulu pernah
menonton film tersebut dan di film dokumenter itu memang ada Bok Sil. Saat
itulah, Louis pertama kali melihat Bok Sil dan dia langsung jatuh cinta pada
senyum Bok Sil.
Setelah mengingat hal tersebut, Tuan Kim pun langsung
menunjukkan film dokumenter itu pada Louis dan Louis baru menyadari kalau
itulah alasan dia merasa tak asing pada Bok Sil saat mereka pertama kali
bertemu.
“Apa ini benar pertemuan pertama kita?” ucap Bok Sil dalam
sebuah voiceover.
== Episode Terakhir = Ketika Kau Berhatap Pada Bintang ==
Hae Joo masuk lobi sambil berteriak kalau direktur
mereka datang. Hmmm... siapa orang yang
menggantikan posisi Tuan Baek? Ternyata dia adalah Joong Won. Kyung Kook
mengira, Louis yang akan menjadi direktur, tapi ternyata malah Joong Won. Saat
Joong Won lewat, semua mantan pegawainya langsung memberikan bentuk hati
padanya. Mi Young dan Hae Joo berpendapat kalau Joong Won sekarang terlihat
lebih keren dari biasanya.
Joong Won dan pegawainya menuju lift dimana Ma Ri sedang menunggu pintulift terbuka. Saat melihat Joong Won, Ma Ri langsung terpesona, dia merasa Joong Won terlihat begitu tampan. Menyadari dia terus tersenyum sendiri saat melihat Joong Won, Ma Ri pun bertanya-tanya apa dia masih memiliki perasaan pada Joong Won? Benarkah? Dan kenapa?
Louis dan Bok Sil sudah berada di kantor dan mereka sembunyi
di balik meja sambil menikmati kopi. Louis berkata kalau kopi yang rasanya
paling enak adalah kopi dikantor selain kopi di rumah mereka. Bok Sil setuju
dengan ucapan Louis. Duduk di tempat yang sama dan minum kopi, Louis pun
teringat ketika mereka berdua mengendap-endap masuk kantor di tengah malam.
Flashback!
Malam itu, saat Bok Sil dan Louis duduk dibalik meja dan
minum kopi, Bok Sil memberitahu Louis kalau ayah dan ibunya sudah meninggal,
bahkan dia tak ingat dengan wajah kedua orang tuanya, karena mereka meninggal
ketika Bok Sil masih keci. Mendengar cerita Bok Sil tentang orang tuanya, Louis
pun jadi penasaran, apakah dia punya keluarga atau tidak. Dengan yakin Bok Sil
berkata kalau Louis pasti punya keluarga dan ingatannya tak akan lama lagi akan
kembali.
Flashback End!
Apa yang Bok Sil katakan waktu itu benar-benar terjadi,
Louis punya keluarga dan bisa melihat foto kedua orang tuanya bahkan Louis juga
ingat dengan wajah mereka. Namun Louis tetap merasa sedih, karena Bok Sil tak
bisa mendapatkan hal yang sama. Bok Sil tak mempermasalahkannya, karena yang
penting dia sudah menemukan Bok Nam dan orang yang menemukan Bok Nam adalah
Louis.
Louis hendak memeluk Bok Sil, namun Bok Sil langsung
mendorongnya lalu pergi, karena pegawai yang lainnya sudah datang. Louis dan
Bok Sil kembali ke ruang kerja dan Louis datang membawa beberapa gelas kopi
untuk para pegawainya. Hmmmm... Louis memang atasan yang baik.
Kita beralih ke ruang kerja Joong Won dimana Joong Won
disibukkan dengan banyak berkas yang menumpuk di meja kerjanya. Karena
kerjaannya tak kelar-kelar, Joong Won pun mengeluh dan berkata kalau seharusnya
dia melanjutkan cuti tahunannya, bukan menerima pekerjaan sebagai direktur. Dia
kemudian bertanya-tanya apa pegawai di departemen penjualan bekerja dengan baik. Merasa bosan berada di
ruangannya sendiri, Joong Won pun memutuskan pergi.
Di kantornya, Louis sedang mengevaluasi pekerjaan dari semua
pegawainya dan orang pertama yang Louis komentari adalah Hae Joo. Dia
berkomentar, “Bagaimana kita bisa meningkatkan pembelian selain dengan memberikan
kupon,” dan apa yang Louis katakan hampir sama dengan apa yang Joong Won
katakan saat mengevaluasi proposal Hae Joo. Namun ada yang membedakan Louis dan
Joong Won. Dia memuji Hae Joo karena sudah melakukan kerja yang bagus. Dipuji
seperti itu, tentu saja Hae Joo merasa senang karena sebelumnya dia tak pernah
mendapatkan pujian dari Joong Won.
Proposal selanjutnya adalah milik Do Jin dan Louis
berkomentar kalau halaman pertama periklanannya sangat mahal. Pernyataan yang
sama dengan yang Louis katakan, yang membedakan adalah kalau Joong Won
berpendapat kalau mereka akan sulit memberikan diskon dengan halaman yang
mahal, sedangkan Louis berpendapat kalau halaman yang mahal seperti itu akan
jadi sempurna untuk diskon spesial. Sama seperti Hae Joo dan Mi Young, Do Jin
begitu senang mendapatkan pujian dari Louis.
Orang berikutnya adalah Ma Ri dan Louis berkomentar kalau
harga yang Ma Ri buat cukup kompetitif. Komentar yang sama, seperti yang Joong
Won pernah katakan. Namun yang membedakan Louis dengan Joong Won, kalau Joong
Won menyuruh Ma Ri untuk bernegosiasi lagi tentang harganya, sedangkan Louis berkata
Ma Ri tak perlu lagi bernegosiasi.
Terakhir Kyung Kook dan sebelum Louis memberikan
komentarnya, Kyung Kook sudah sangat optimis kalau dia akan mendapatkan pujian
dari Louis. Namun, ketika melihat proposal yang Kyung Kook buat, Louis seperti
tak menyukainya.
“Peter Drucker pernah mengatakan ini. "Mengetahui trend
tidak akan.... menjamin kesuksesan 100 persen....,” ucap Louis dan saat itu
Joong Won berkata, “Tapi tidak tahu trend akan.... Menjamin kegagalan
total."
Mendapatkan komentar yang sama, membuat Kyung Kook merasa
cemas, karena Louis juga menanyakan tentang anak Kyung Kook berada di kelas
berapa.
“Mereka kelas 4 dan kelas dua. Yang lainnya berumur 5 tahun
dan 1 tahun,” jawab Kyung Kook dan saat itu Joong Won berkata kalau Kyung Kook
seperti itu terus, maka dia tak akan bisa bekerja sampai anak bungsu Kyung Kook
mulai sekolah.
“Kalau begini terus, perusahaan harus mendukung edukasi
anak-anakmu. Kau adalah kepala trend. Kau jauh melampaui waktumu,” ucap Louis
pada Kyung Kook dan tentu saja Kyung Kook senang mendengarnya.
“Untuk Bok Sil, reputasimu cukup baik diantara semua klien
baru kita. Terima kasih pada Singsingline, Imej Goldline meningkat dengan baik.
Terima kasih,” ucap Louis dan Bok Sil berterima kasih juga. “Kalian semua... sangat
hebat dalam bekerja!” puji Louis pada semuanya dan semua pegawainya langsung
berteriak “Ya!”
Tepat disaat itu Joong Won masuk dan memarahi mereka karena
dia menganggap kalau mereka tidak bekerja. Mendengar teriakan Joong Won, Kyung
Kook langsung bergumam kalau dia sudah bekerja melampaui waktu.
Louis kemudian bertanya kenapa Joong Won datang ke kantor
mereka, padahal Joong Won sudah punya kantor sendiri. Joong Won pun menjawab
kalau dia datang sebagai direktur dan ingin melihat pegawainya sedang bekerja
atau bermalas-malasan.
Joong Won kemudian bertanya pada Bok Sil tentang
Singsingline mereka, apakah berjalan dengan baik. Bok Sil pun menjawab iya dan
semua itu berkat Joong Won. Mendengar Joong Won menyebut ‘Singsingline kita’
dalam hati Ma Ri mengatakan rasa tak sukanya. Dia kemudian merasa senang karena
Louis mengatakan apa yang tak bisa dia katakan.
“Kenapa kau menyebutnya "Singsingline kita"?”
tanya Louis.
“Aku masih investor Singsingline. Ini Singsingline kami,”
jawab Joong Won dan tentu saja Louis tak senang mendengarnya. Melihat semua itu
Hae Joo dan Do Jin berkata kalau Louis dan Joong Won selalu bertengkar. Mereka
jadi tak tahu, keduanya itu teman atau musuh.
Mi Young kemudian bertanya pada Joong Won, tentang berapa
bintang yang dia dapatkan dari Louis waktu itu. Joong Won berkata kalau Louis
tak memberinya bintang dan dengan bangga Joong Won kemudian mengeluarkan
dompetnya, lalu mengeluarkan kertas yang diberikan Louis. Pada kertas yang
Louis berikan pada Joong Won, dia menggambar bentuk hati dan menulis kata,
“Thanks”.
“Dia tahu caranya menghancurkan kesopanan.Ini adalah
penghancuran yang kreatif. Kau harus belajar darinya,”ucap Joong Won dan Louis
benar-benar malu. Dia bertanya kenapa Joong Won menyimpannya dan hendak
mengambil kertas tersebut, namun Joong Won tak mau memberikan.
Joong Won kemudian memanggil Bok Sil dan mengajak pergi
karena mereka harus membicarakan tentang Singsingline. Ma Ri dan Louis pergi
dan para pegawai yang lain mulai bertanya-tanya kenapa Joong Won menyimpan kertas
dari Louis. Kyung Kook kemudian menebak kalau Joong Won menyukai Louis. Tantu
saja Do Jin tak bisa mempercayai hal tersebut.
Joong Won dan Bok Sil membahas tentang pekerjaan mereka.
Joong Won pun kemudian memuji hasil kerja Bok Sil. Setelah membahas tentang
pekerjaan, Joong Won kemudian bertanya, “Maukah kau berkencan denganku?”
“Apa?” jawab Bok Sil bingung dan Joong Won tertawa.
Keesokanharinya Bok Sil dan Joong Won jalan berdua. Bok Sil kemudian berkata kalau untuk makan siang kali ini, dia yang akan mentraktir Joong Won, karena selama ini Joong Won yang selalu mentraktirnya. Joong Won kemudian mengungkapkan kalau makan siang kali ini, akan menjadi makan siang berdua mereka yang terakhir, karena untuk yang seterusnya mereka akan makan bersama Louis. Sebenarnya Louis ingin ikut bersama mereka hari ini, namun Joong Won menghentikannya, jadi bisa dipastikan kalau Louis tak akan memberikan kesempatan pada Joong Won lagi untuk hanya berdua dengan Bok Sil.
“Kadang-kadang, Louie mengingatkanku pada anak anjing yang
besar. Dia selalu mengikutiku kemanapun. Dia tidak suka aku bersama orang lain.
Kadang-kadang, dia bahkan cemburu saat aku bersama Bok Nam,” ungkap Bok Sil.
“Louis sudah hidup terpisah dari keluarganya sejak lama,
jadi dia butuh kasih sayang dan perhatian lebih banyak dari orang kebanyakan.
Perlakukanlah dia dengan baik,” pesan Joong Won dan Bok Sil pun mengiyakan.
Joong Won kemudian mengaku senang karena Bok Sil yang menjadi kekasih Louis.
Bok Sil lalu bertanya kemana mereka sebenarnya akan pergi
hari ini. Membahas hal itu, Joong Won kemudian menyuruh Bok Sil untuk diam di
tempat, karena dia akan pergi sebentar. Tak lama kemudian, Joong Won kembali
dengan membawa beberapa buku, itu adalah buku yang berisi contoh soal ujian dan
semua buku itu dia belikan untuk Bok Sil.
“Seperti yang kukatakan sebelumnya, kau bisa jadi orang
suskses. Setelah mengambil sekolah diploma, ambillah ujian masuk universitas.
Kau harus masuk universitas. Kau pintar dan pekerja keras, jadi kau akan
baik-baik saja,” jelas Joong Won.
“Tuan Cha.”
“Aku tidak tahu apa rencanamu dengan Louie, tapi aku harap
kau tidak menyerah pada pendidikanmu... apapun yang terjadi.”
“Tuan Cha. Kau benar-benar orang yang baik,” jawab Bok Sil
dan Joong Won kemudian berjanji akan menjadi orang yang baik untuk Bok Sil. Dia
juga meminta Bok Sil untuk membiarkan dia selalu seperti itu. Bok Sil
mengiyakan dan setelah itu Joong Won meminta Bok Sil membayar 55 dolar.
Mendengar itu Bok Sil terkejut dan Joong Won langsung berkata kalau dia hanya
bercanda.
Tuan Kim membawa Jung Ran ke meja makan dan menyuruhnya
makan, padahal Jung Ran berkata kalau dia akan merasa mual ketika mencium bau
makanan. Karena di paksa makan, Jung Ran pun membuka tudung saji dan ternyata
didalamnya bukanlah makanan, melainkan sebuah cincin. Tuan Kim melamar Jung Ran
dan tentu saja Jung Ran senang sampai terharu mendapat lamaran dari Tuan Kim.
Kedua orang tua Joong Won pindah ke rumah Joong Won dan
Young Ae berkata kalau mereka akan tinggal di rumah Joong Won sampai Joong Won
menikah. Mereka melakukan semua itu agar Joong Won segera menikah. Young Ae
kemudian pergi ke dapur untuk membuat ramyun, melihat itu Tuan Cha langsung
menyuruh istrinya istrirahat dan berkata kalau dia sendiri yang akan membuat
ramyun. Namun Young Ae tetap ingin membuat ramyun-nya dan dia kemudian
memasukkan air plum ke dalam panci, karena Young Ae memang selalu memasukkan
plum ke dalam semua masakannya.
“Berhenti!” teriak Tuan Cha. “Apa kau
akan menambahkan ekstrak plum pada ramyeonnya? Aku tidak akan melakukannya
lagi,” ucap Tuan Cha dan kemudian dia mengusir Young Ae dari dapur. Dia
mengklaim kalau dapurnya sekarang adalah miliknya dan Young Ae tak boleh masuk
dapur lagi. Mendapat perlakuan seperti itu, Young Ae tak terima dan dia langsung memutuskan keluar rumah. Melihat
pertengkaran kedua orang tuanya, Joong Won juga ikut marah. Dia marah pada sang
ayah yang tiba-tiba bersikap seperti itu. Joong Won bahkan mengatakan kalau apa
yang ayahnya lakukan barusan, tambah membuat Joong Won untuk berfikir ulang
tentang pernikahan.
Ma Ri sudah berada di rumah dan dia teringat kembali pada
saat dia dan pegawai lainnya minum bersama.
Flashback!
Ma Ri hendak mentraktir semua rekan kerjanya, namun Joong
Won menjawab kalau dia yang akan mentraktir mereka semua. Selesai makan-makan,
Ma Ri mabuk dan Joong Won lah yang mengantarkan Ma Ri pulang. Karena Ma Ri
terlihat sangat mabuk, jadi Joong Won pun menggendongnya sampai masuk rumah.
Jae Suk bahkan sampai terkejut melihat Ma Ri mabuk sampai tak bisa berjalan sendiri.
Joong Won menurunkan Ma Ri pada ibunya dan langsung pergi.
Setelah Joong Won pergi, Ma Ri langsung bangun dan mengintip Joong Won dari
jendela. Dia kemudian bertanya pada ibunya tentang Joong Won. Menurut Ma Ri,
Joong Won adalah pria yang hebat dan jantan. Hmmm... ternyata Ma Ri hanya
pura-pura mabuk, biar Joong Won mau mengantarkannya pulang.
Flashback End!
Ma Ri senyum-senyum sendiri mengingat kejadian itu. Tepat
disaat itu, bel rumah berbunyi dan ternyata Young Ae yang datang. Melihat ibu
dari pria yang dia sukai datang, Ma Ri pun langsung merapikan dirinya sebelum
dia membukakan pintu.
Di depan Young Ae, Ma Ri bersikap begitu manis, bahkan pada
Young Ae dia mengaku suka membaca puisi dan sebelum tidur selalu menjahit.
Mendengar apa yang Ma Ri katakan pada Young Ae, Jae Suk sampai terkejut, namun
dia tak mengatakan apapun untuk membantahnya.
Setelah Ma Ri masuk kamar, Jae Suk kemudian menyarankan agar
mereka juga mengundang Geum Ja datang dan mengadakan acara menginap. Tak lama
kemudian Geum Ja sudah berada di rumah Jae Suk dan mereka bertiga menghabiskan
malam bermain monopoli.
Geum Ja kemudian bertanya kenapa Young Ae bertengkar dengan
suaminya dan Young Ae kemudian menceritakan semuanya. Setelah mendengar
bagaimana duduk persoalannya, Geum Ja pun berkata kalau itu hanyalah persoalan
kecil, jadi mereka berdua tak perlu bertengkar karena itu. Jae Suk setuju pada
pendapat Geum Ja dan berkata kalau tak ada salahnya jika suami Young Ae yang
memasak. Namun Young Ae beranggapan kalau seorang istri harus berada di dapur
agar wanita dibutuhkan dan merasa penting.
“Kau harus berterimakasih karena masih memiliki seorang
suami. Suamiku sudah meninggal... dulu sekali. Aku mencubit pahaku sendiri
berkali-kali untuk tetap setia pada mendiang suamiku,” aku Geum Ja.
“Suamiku di penjara,” sambung Jae Suk. Young Ae dan Geum Ja
pun langsung meminta maaf, mereka tak bermaksud membuat Jae Suk sedih. Jae Suk
bergumam kalau pernikahan memang kadang terasa sulit, namun dia tak mau larut
dalam kesedihan, dia kemudian mengajak kedua sahabatnya untuk perawatan kulit
untuk menghadiri acara pernikahan besok. Hmmm.... siapa yang akan menikah?
Louis kah? Tuan Kim kah?
Louis memberikan sebuah gaun berwarna putih pada Bok Sil dan
mereka berdua mengaku sama-sama merasa gugup. Untuk mengurangi rasa gugupnya,
Bok Sil memakan kue yang ada di meja. Melihat itu, Louis langsung berpesan agar
Bok Sil tak makan banyak-banyak hari ini, karena besok dia akan mengenakan gaun
yang ketat. Bok Sil pun mengiyakan dan dia berkata kalau dia hanya akan memakan
satu gigitan lagi. Melihat Bok Sil sangat menyukai kuenya, Louis pun
membolehkan Bok Sil makan satu gigitan lagi. Tentu saja Bok Sil tak membuang
kesempatan itu, dia langsung menyendok kue yang berwarna putih. Hmmm....
rainbow cakepnya gak di sentuh oleh Bok Sil.
Di kediaman Louis sedang dipersiapkan sebuah acara, Louis
kemudian turun dengan mengenakan jas berwarna hitam dan kemeja putih. Melihat
persiapan acara itu, dalam hati Louis pun berkata, “Ny Choi Il Soon, nenekku, mengatakan
padaku kalau mengamati apa yang seseorang beli bisa mengajarkanmu...banyak hal
tentang orang itu.”
Young Ae, Jae Suk dan Geum Ja juga sudah berada di rumah
Louis, mereka ikut merapikan kue-kue di meja. Sambil merapikan kue, Young Ae
berkata kalau dia sangat berharap Joong Won juga menikah secepatnya. Mendengar
itu, Geum Ja menambahkan kalau dia belum terlalu khawatir pada anaknya, karena
In Sung belum berusia 30 tahun. Young Ae pun langsung kaget mendengarnya, dia
tak percaya In Sung belum berumur 30 tahun, karena dia pikir In Sung lebih tua
dari Joong Won.
“Ini karena dia meminum minuman herbal palsu waktu masih
muda. Ayahnya terlihat sangat muda,” jawab Geum Ja dan Young Ae masih terlihat
tak percaya. Jae Suk kemudian ikut membahas anaknya, dia berkata kalau dia
ingin Ma Ri tetap sendirian dan hidup bersamanya. Jae Suk tak bisa memberikan
anaknya pada siapapun. Mendengar itu, Geum Ja pun menyuruh Jae Suk untuk tidak
kekanak-kanakan, karena setelah Jae Suk meninggal, Ma Ri mungkin sudah berusia
60 tahun dan dia belum menikah. Tanpa ketiganya sadari, Louis memperhatikan
mereka bertiga.
“Vivian ajumma, pecinta makanan sehat, memberikan minuman
herbal...dan ekstrak plum, makanan yang sehat. Cleopatra ahjumma berpikir kalau
uang yang terbaik. Dia mempersiapkan uang tunai dalam amplop. Audrey ahjumma
yang menyukai hal yang indah. Dia memberikan mereka satu set alat minum teh,”
ucap Louis dalam hati menebak apa yang mereka bertiga berikan sebagai hadiah
untuk mempelai.
Tepat disaat itu, Tuan Cha datang dan Louis langsung
menyambutnya. Ternyata yang mengundang Tuan Cha adalah Jae Suk, dia sengaja
mengundangnya agar bisa bertemu dengan Young Ae. Melihat Young Ae, Tuan Cha pun
langsung menghampirinya. Dia meminta maaf dan mengaku sangat merindukan Young
Ae.
Mempelai wanita sedang bersiap-siap di kamarnya, namun kita
tak diperlihatkan tentang siapa yang menjadi mempelainya.
Joong Won memanggil In Sung dan menayarnkan pada In Sung
untuk bekerja di bagian pemasaran Goldline. Namun dia tak bisa mempekerjakan In
Sung melalui jalur koneksi, dia harus memberikan lamaran kerjanya tahun depan,
karena Joong Won akan membuka lowongan pekerjaan tahun depan. Tanpa keduanya
sadari, Louis juga memperhatikan mereka berdua.
“Tn Cha, seorang pecinta fashion yang menyukai kacamata dan
dia pasti memberikan mereka dua pasang kacamata yang stylish. In Sung,
kehidupan dalam setiap pesta, memberikan mereka lampu yang bagus,” ucap Louis
dalam hati.
Tepat disaat itu Detektif Nam datang dengan membawa sebuah
pot tanaman yang besar. Melihat apa yang Detektif Nam bawa, Joong Won pun
berpendapat kalau detektif Nam sengaja memamerkan kekuatan yang dia miliki
melalui hadiahnya.
“Detektif Nam Joon Hyuk, yang menyukai pohon kokoh... muncul
dengan tumbuhan yang berat sebagai hadiahnya,” ucap Louis dalam hati.
Detektif Nam kemudian berkata pada Joong Won, kalau memang
hanya kekuatan yang dia punya. Joong Won kemudian bertanya apa Detektif Nam
punya kekasih dan detektif Nam menjawab tidak ada. Mendengar itu, Joong Won
terlihat tak suka. Wkkwkwk..... Joong Won merasa detektif Nam akan menjadi
saingannya dalam mencari kekasih.
“Aku tidak tahu apakah ini bagian dari kecintaan mereka pada
perusahaan, tapi karyawan Goldline menyiapkan ratusan kupon hadiah Goldline,”
ucap Louis dalam hati ketika melihat semua karyawan Goldline datang.
In Sung membuka acara memanggil kedua mempelai keluar. Ma Ri
dan Bok Sil yang sama-sama mengenakan gaun berwarna ungu berjalan di depan
mempelai wanita sambil menaburkan bunga. Ya, yang menikah adalah Jung Ran dan
tentu saja mempelai prianya adalah Tuan Kim. Mereka berdua menikah.
“Ma Ri, yang memiliki selera yang unik dan indera penciuman
yang tajam, memberikan mereka pengharum ruangan terbaik... yang hanya digunakan
hotel terbaik,” ucap Louis ketika melihat Ma Ri yang berdiri di sebelah In
Sung.
“Bok Sil, seorang malaikat tanpa sayap, memberi mereka kupon
gratis untuk produk Singsingline. Dan...Aku, seorang shopaholic dan raja
belanja, menawarkan mereka sebuah mobil... yang bisa dikemudikan Tn Kim mengantar
Ny Heo dan anak mereka. Tentu saja, hadiah yang paling penting adalah... ketulusan
hati yang bisa diberikan oleh satu sama lain,” sambung Louis dalam hati dan dia
kemudian melihat ke arah semua tamu yang datang.
Sekarang waktunya Jung Ran melempar bunga dan orang yang
mendapat bunga adalah Geum Ja. Semua orang terkejut melihatnya, termasuk In
Sung.
Bersambung
No comments :
Post a Comment