Bang Won menemui orang-orang Boon Yi yang kecewa karena reformasi tanah tak dilaksanakan. Boon Yi mengobarkan semangat mereka, jika mereka kecewa mereka akan kalah karena mereka berhadapan dengan orang-orang seperti Hong In Bang dan Jo Min Soo, yang tak mau kehilangan tanahnya. Jadi yang bisa mereka lakukan sekarang adalah tetap bersemangat.
Lee Saek memarahi Jung Mung Jo yang tak memberitahukan
tentang rencana reformasi tanah. Tapi Jung Mung Jo mengingatkan kalau 40 tahun
yang lalu, golongan Sadaebu juga pernah mengusulkan hal ini. Jadi apa bedanya
jika yang melakukan kali ini adalah Jung Do Jeon dan bukan dia?
Lee Saek menganggap beda. Jika Jung Mung Jo yang melakukan, ia akan mendukung keputusan itu. Tapi ia tahu kalau rencana Sambong beda. “Rencana Sambong selalu immoral dan menentang kehendak langit.”
Lee Saek menganggap beda. Jika Jung Mung Jo yang melakukan, ia akan mendukung keputusan itu. Tapi ia tahu kalau rencana Sambong beda. “Rencana Sambong selalu immoral dan menentang kehendak langit.”
Jung Mung Jo mengingatkan jika Lee Saek tetap keras kepala,
gurunya itu akan menjadi lawan reformasi di kerajaan ini.
Yang tak kecewa bukan hanya orang-orang Boon Yi saja, tapi
juga Jo Joon yang merasa kecewa pada Jung Do Jeon yang mau tunduk dengan
paksaan Jo Min Soo. Jika Jo Min Soo menyerang, harusnya sekalian saja mereka
lakukan revolusi. Tapi Jung Do Jeon tak bisa karena ia adalah pelajar yang menganut
faham Konfusius.
Rencana Jo Min Soo adalah menjamu kelompok Yi Seong Gye dan
mencampurkan racun di minuman mereka. Setelah itu ia akan menjatuhkan gelas.
Itu adalah tanda bagi anak buahnya untuk masuk ke ruangan dan menyerang mereka.
Setelah mendengar ucapan Boon Yi di depan orang-orang itu,
ia menyadari betapa pentingnya reformasi tanah itu. Ia memberikan pita bajunya
sebagai janji kalau ia akan mendorong ayah dan Jung Do Jeon agar reformasi
tanah itu berhasil dibuat.
Boon Yi menceritakan tentang Bang Ji dan Yeon Hee yang
seharusnya bisa bersama jika tanah mereka tak dirampas oleh trio Dodang. Dan ia
merasa bahagia saat mendengar Yeon Hee mau pulang bersama jika reformasi tanah
berhasil dan tanah mereka didapat kembali.
Bang Won mengatakan kalau kebahagiaan seseorang bukan
didapat dari kebahagiaan orang lain. Boon Yi tak bertanggung jawab pada
kebahagiaan Bang Ji dan Yeon Hee. Boon Yi memahami pendapat Bang Won, “Tapi aku
memang orangnya seperti itu.”
Ha Ryun menemui Jung Do Jeon dan memberitahu kalau ia
berhasil kali ini. Itulah hebatnya ia sebagai penipu atau ahli strategi. Ia dan
Jung Do Jeon sebenarnya sama. Jung Do Jeon berhasil memegang Yi Seong Gye dan
ia berhasil memegang Jo Min Soo. Ia berhasil membujuk Jo Min Soo untuk
mengumpulkan pasukan agar Yi Seong Gye bersedia negosiasi.
Jung Do Jeon kaget mendengar rencana Ha Ryun seperti itu
saja. Ia bertanya apa Ha Ryun juga mengusulkan acara makan malam ini? Ha Ryun
menggeleng. Ia bertanya apa Ha Ryun menemuinya juga atas inisiatif sendiri? Ha
Ryun menggeleng karena Jo Min Soo yang memintanya untuk berbincang-bincang
dengan Jung Do Jeon di luar.
Saat itu mereka sadar kalau Jo Min Soo memiliki rencana
tersendiri dan Ha Ryun hanya diperalat oleh Jo Min Soo. Apalagi ternyata ada
pengawal Jo Min Soo yang mengawasi mereka. Tapi apa rencana Jo Min Soo
sebenarnya?
Ha Ryun ingat ucapan Jo Min Soo saat diminta untuk pura-pura
mengumpulkan pasukan, yaitu tak pernah berpura-pura. Ha Ryun cemas dengan
kemungkinan yang terjadi dan mengatakan hal ini pada Jung Do Jeon. Tanpa
menarik perhatian, Jung Do Jeon pura-pura pergi ke toilet padahal ia kabur
sementara Ha Ryun tetap di meja untuk mencegah pengawal Jo Min Soo mengikuti
Jung Do Jeon.




Jung Do Jeon segera menemui Bang Won dan memberitahu rencana
Jo Min Soo. Da Kyung pergi menemui Bang Gwa dan Nam Eun untuk memberitahu tentang
apa yang ia dengar dari Jung Do Jeon.


Bang Ji berpapasan dengan si pemerkosa itu dan mengenalinya. Saat orang itu mampir ke mejanya, ia mencoba menahan emosinya karena sudah dipesan oleh Nam Eun untuk tak membuat keonaran. Tapi ia sudah tak tahan lagi saat orang itu menceritakan ‘kisah keberhasilannya’ mendapatkan gadis desa muda di padang rumput.
Melihat ekspresi Bang Ji, Moo Hyul sadar kalau gadis yang
dibicarakan adalah Yeon Hee. Tak ingin Bang Ji mendapat masalah, ia akhirnya
yang menimbulkan masalah. Ia membalik meja.
.. dan terkejut karena mendapati senjata yang tersembunyi di
bawah meja. Anak buah Jo Min Soo mengambil pedang-pedang itu dan menyerang Bang
Ji dkk.
Terdengar suara keramik pecah. Semua orang yang di dalam ruangan
kaget dan minuman yang disajikan tak jadi disentuh. Para pembunuh yang
mendengar suara gelas pecah segera menyerbu. Pertempuran tak terelakkan.
Karena pedang diikatkan ke tangan, Bang Ji cs tak bisa
merampas pedang. Tanpa senjata, mereka hanya bisa melawan dengan tangan kosong.
Tak terhitung berapa bacokan dan tusukan yang mengenai tubuh mereka, sehingga
hanya menyisakan Bang Ji, Moo Hyul dan Young Kyu yang masih hidup. Akhirnya
Bang Ji berhasil mengambil satu pedang setelah membakar tangan lawan.
Walau kondisi mereka sudah berdarah-darah dan semakin lemah,
Bang Ji berhasil mendapatkan pedang untuk Moo Hyul dan Young Kyu. Young Kyu
menyuruh Moo Hyul untuk ke dalam ruangan untuk menyelamatkan jenderal mereka.
Di ruangan, posisi sama. Anak buah Jo Min Soo berhasil
menahan Yi Seong Gye dan Bang Woo berhasil menahan Jo Min Soo. Sedangkan Ji Ran
sudah berdarah-darah setelah menjadi tameng Yi Seong Gye. Jo Min Soo menyuruh
Yi Seong Gye menyerah saja karena orangnya jauh lebih banyak dan sebentar lagi
akan masuk ke dalam.
Mereka tak menyadari kalau seseorang masuk dan sebuah anak panah
meluncur ke tubuh orang yang menahan Yi Seong Gye. Yi Seong Gye bebas. Ia
menoleh ke penyelamatnya.
Ternyata ia adalah Bang Won yang masuk lewat pintu rahasia.
Ia segera menyerahkan panah kepada ayahnya dan Yi Seong Gye sudah siap dengan
senjata andalannya. Tapi ada orang di balik pintu, mengendap-endap dan masuk
untuk membacok dada Bang Woo. Jo Min Soo jadi bebas. Keadaan 1-1, sama.




Namun segera berubah saat Moo Hyul muncul. Ia membunuh hampir
semua pendekar bercadar hitam dan membukakan jalan untuk Yi Seong Gye. Bang Won
segera memapah Ji Ran yang terluka parah. Mereka berhasil keluar. Di sana mereka bertemu
dengan Bang Ji dan Young Kyu yang berhasil membasmi semua musuh.




Tinggal sedikit lagi mereka akan keluar dari Wisma Dohwa. Tapi sebuah panah tiba-tiba meluncur dan menembak tepat di kaki Yi Seong Gye. Ternyata masih ada pasukan pemanah yang membidik mereka dari atap gedung.


Jo Min Soo keluar dan menyuruh mereka menyerah dalam hitungan ketiga. Jika tidak, panah-panah itu akan menancap ke tubuh mereka. Moo Hyul dan Young Kyu sudah bertekad rela mati untuk menahan panah-panah itu, tapi Bang Woo mencegahnya. “Tunggu sebentar lagi.”
Tunggu apa? Jo Min Soo mulai menghitung. Satu.. dua.. tiga..
Tak ada panah yang meluncur karena para pemanah itu sekarang terbanting ke bawah setelah leher mereka ditebas oleh pasukan Bang Gwa. Bang Gwa berseru, “Ayah..” dan menyuruh Jo Min Soo menyerah. Nam Eun membawa pasukan masuk ke dalam wisma Dohwa.
Sekarang kondisi berbalik sempurna. Jo Min Soo-lah yang
kalah.
Jukryeong dan Gil Sun Mi mendapat pesan dari nenek tua kalau ketua memutuskan untuk tak memihak pada Yi Seong Gye ataupun Jo Min Soo. Biar takdir hari ini yang menentukan.
Bang Ji mencari seseorang dari tumpukan mayat. Tapi orang
itu tak ada. Orang itu masih hidup. Dan ia melihat orang itu melompati tembok.
Ia segera mengejari walau perutnya masih terluka dan mengucurkan darah.




Orang itu lari menabrak Boon Yi yang kebetulan lewat, dan berpapasan dengan Yeon Hee. Lagi-lagi Yeon Hee terpaku. Semua ingatan mengerikan mengalir deras dalam ingatannya, membuatnya semakin membeku.
Boon Yi berteriak, meminta Yeon Hee untuk menghentikan orang
itu. Orang itu segera berlari kencang, mencoba melarikan diri.


Tapi Yeon Hee mencekal orang itu dan menancapkan tusuk rambutnya ke leher orang itu. “Kau ingat? Di padang rumput. Lihatlah aku!! Sekarang pergilah ke neraka!” jeritnya penuh dendam.


Tapi Yeon Hee mencekal orang itu dan menancapkan tusuk rambutnya ke leher orang itu. “Kau ingat? Di padang rumput. Lihatlah aku!! Sekarang pergilah ke neraka!” jeritnya penuh dendam.
Orang itu masih cukup kuat untuk mencekik leher Yeon Hee.
Tapi Yeon Hee tak mau melepaskan tusukannya, bahkan semakin menancapkan semakin
dalam. Bang Ji segera berlari dan menebas punggung orang itu.
Ia akan mencabik-cabik orang itu, tapi ia tak sanggup karena
orang itu sudah mati. Bang Ji masihlah tetap menjadi Ddang Sae yang tak mampu
membunuh orang yang tak berdaya.
Bang Ji menatap Yeon Hee, “Apakah kau baik-baik saja?” Yeon
Hee terjatuh lunglai dan Bang Ji segera menangkap untuk memeluknya. Dalam
pelukan Bang Ji, Yeon Hee menangis.




Komentar :
Ini akhir dari Jo Min Soo. Tapi reformasi tanah belum tentu bisa dilakukan karena banyak pihak akan menghalangi. Ujung dari reformasi tanah adalah semua akan dibagi rata. Jadi tak hanya kaum bangsawan saja, kaum kaya pun juga sama, Terjadi penolakan dimana-mana dengan berbagai cara.
Perjuangan Boon Yi masih belum selesai.
ceritanya jelas banget dengan membaca ini gan , :D . di tunggu kelanjutannya
ReplyDeletenitip loverwap.com
ReplyDeleteFiuhhh..lega untuk sementara waktu mbk dee..krn smua selamat..bner2 menegangkan dan keren bangett..bc sinopnya aja ampe tahan nafas..gmn klo nton,cb??hmmmmm.....
ReplyDeleteFiuh.. akhirnya gamblang segamblang2 nya... ntn drama tanpa kutudrama ky orang kutuan banyak garuk2 krn nggak ngerti.. mksh mbk dee
ReplyDeleteInilah trnyata maksudnya kenapa mbak dee bilang eps ini sangat cantik perkelahiannya yg ga akan cukup dijelasin lewat kata2.
ReplyDeleteMbak dee, kalo sikecil udah tidur dan mbak punya waktu luang, tolong dilanjutin ya 6naga terbang kita..semangat!!
Nice story
ReplyDelete