Remember War of the
Son Episode 14 - 2
Jin Woo memata-matai Chul Joo. Ia adalah saksi pembunuhan di
vila Seochon dan 3 bulan yang lalu pernah ditangkap dengan dugaan
penyalahgunaan narkoba tapi dibebaskan oleh Dong Ho. Ternyata Chul Joo memang
sering mengadakan pesta narkoba dan besok akan ada pesta lagi. Rencana Jin Woo
adalah menangkap Gyu Man melalui Chul Joo.
Dugaan Jin Woo benar. Chul Joo membujuk Gyu Man untuk datang
ke pestanya karena sudah lama Gyu Man tak pernah datang ke pestanya lagi
setelah menjadi Presdir. Gyu Man setuju untuk datang.
Di parkiran, Jin Woo menemui Chul Joo. Walau ingat siapa Jin
Woo, tapi Chul Joo pura-pura tak mengenalnya. Jin Woo tersenyum dan
memperingatkannya untuk berhati-hati jika memilih teman karena bisa
membahayakannya. Chul Joo ada di video saat Gyu Man mengaku membunuh Jung Ah.
Chul Joo mencoba tak menghiraukan ancaman itu malah mengancam balik kalau ia
akan membunuh Jin Woo jika mereka bertemu lagi.
Gyu Man menyuruh So Bum untuk menyelesaikan masalah Chul Joo
yang sepertinya memiliki masalah wanita. Wanita itu hanya mengejar uang Chul
Joo saja. “Kalian kan sama-sama miskin, kau pasti memahami bagaimana cara
berpikirnya. Pikirkan apa yang kira-kira ia inginkan dan selesaikanlah.”
Ughh.. So Bum gerah mendengarnya tapi ia menyabarkan diri. So
Bum menolak melakukan hal itu karena ia adalah asisten Gyu Man bukan asisten
Chul Joo.
Gyu Man bangkit. Dan sambil nyengir ia berkata, “Hei.. apa
kau ini ingin mati?” Ia mencekik So Bum, mulanya main-main, tapi lama-lama
cekikannya semakin kencang membuat So Bum sesak nafas.
Tak tahan, So Bum mencengkeram tangan Gyu Man dan melepaskannya
sambil membentak, “Gyu Man, aku ini temanmu!” Gyu Man kaget mellihat
kekurangajaran So Bum. So Bum langsung berkata sopan, “Aku ini bukannya tak
punya harga diri. Aku hanya menahan diri. Kumohon bedakan.” Ia menunduk hormat
dan meninggalkan ruangan.
Gyu Man bingung campur marah melihat tindakan So Bum. Tapi
ia tak melakukan apapun.
So Bum mengeluarkan unek-uneknya pada Sang Ho yang khusus
datang untuk mendengar curhatnya. Bagaimana jika ia kabur dari Gyu Man, karena
ia sudah tak tahan membersihkan pekerjaan boss/temannya itu. Sang Ho tak bisa
menjawab dan menyarankan untuk berkonsultasi dengan Dong Ho jika berhubungan
dengan Gyu Man.
Dong Ho menemui Presdir Nam yang menyindirnya sudah jarang
menemuinya. Dong Ho beralasan kalau ia sedang menangani banyak tuntutan yang
dilayangkan pada Grup Ilho. Presdir Nam tahu kalau Dong Ho khawatir pada Jae
Il. Tapi Dong Ho membantah. Ia yakin kalau Presdir Nam akan segera mengeluarkan
hyung-nya dari penjara.
“Itu tergantung padamu,” ujar Presdir Nam. “Jadi orang itu
seharusnya jangan terpaku pada masa lalu karena hanya dapat banyak kerugian
untuk mencapai keuntungan yang sedikit. Bukan begitu?” Dong Ho diam menahan emosi.
Dong Ho mendapat bukti percakapan Nam Il Ho yang berjanji
pada Tuan Ha, jika bersedia dipenjara beberapa tahun, sekeluarnya dari penjara Tuan
Ha akan hidup enak.
Sementara Presdir Nam meminta Moo Suk untuk memastikan tak
ada celah di kejadian ledakan Seogwang Grup. Moo Suk meyakinkan Presdir Nam
kalau ia sudah menyelesaikan kasus itu 17 tahun yang lalu dan Presdir Nam secara
hukum benar-benar bersih. Apalagi jika Presdir Nam bisa menutup mulut Tuan Ha,
maka kasus ledakan itu akan terkubur selamanya.
Yeo Kyung mendapat informasi tentang adanya pesta narkoba
yang diadakan nanti malam. Ia segera melaporkan hal ini pada atasannya. Tapi
betapa kecewanya ia saat diberitahu kalau kasus itu dilemparkan ke bagian
narkotika, karena sebagai jaksa, ia juga ingin ikut menggerebek dan memperoleh
kasus ini. Ia pun mengumpulkan penyidik untuk bergerak malam ini.
Diam-diam So Bum menyelinap ke ruangan Gyu Man dan mengambil
sesuatu dari dalam rongga patung kuda. Ternyata alat bukti pembunuhan Jung Ah
tersimpan di ruangan Gyu Man. Ia memasukkan kembali bukti itu saat Gyu Man
meneleponnya.
Ternyata Gyu Man mengajak Soo Bum makan malam. Ia berlaku
sangat baik, bahkan minta maaf telah berlaku keterlaluan pada temannya itu,
karena sebenarnya ia kesal pada Seo Jin Woo. “Kau kan tahu kalau kau adalah
satu-satunya temanku. Jadi tetaplah di sisiku, aku janji akan
mensejahterakanmu.” Gyu Man juga memberi 30 juta won agar Soo Bum dapat membelikan
barang untuk ibu Soo Bum dan 20 juta lagi untuk Soo Bum.
Soo Bum ragu, tapi Gyu Man memaksanya. Akhirnya ia
menerimanya. Gyu Man juga mengajaknya minum-minum selayaknya teman.
Dong Ho menemui Jae Il di penjara untuk memberitahu kalau ia
akan menjatuhkan Nam Il Ho. Jae Il panik mendengarnya. Kenapa Dong Ho tetap bersikeras
melompat ke dalam api? Tapi Dong Ho tak menghiraukan Jae Il. Ia sudah menarik
panahnya, membidik Presdir Nam. “Hyung-nim, ini adalah pertarungan finalku.”
Jae Il mencoba mencegah, tapi Dong Ho berdiri dan memberi
hormat padanya. “Terima kasih untuk semuanya.” Ia beranjak pergi walau Jae Il
berteriak memanggilnya dengan nada cemas.
Jin Woo yang memberi informasi anonim ke kejaksaan, juga
mempersiapkan tim-nya agar bisa menangkap Gyu Man di TKP dan memperoleh barang
bukti. Jika Gyu Man ditahan, maka mereka bisa menambahkan kasus pembunuhan Jung
Ah dan ayahnya.
Pengacara Song akan menyamar sebagai tamu dan merekam
tingkah laku Nam Gyu Man di pesta itu dengan pena yang ada kameranya. Sementara
ia dan In Ah akan menjaga pintu belakang untuk mencegat Gyu Man yang mungkin
kabur. Sementara Manajer Yeon akan menjadi penghubung mereka dan menelepon
polisi jika terjadi sesuatu.
Moo Suk mengunjungi Jae Il lagi untuk menyampaikan pesan
Presdir Nam. Jae Il akan bebas jika Jae Il bersedia membunuh Park Dong Ho. Melihat
Jae Il ragu, ia menasehati pria itu untuk tidak sok setia. “Selamatkanlah
dirimu. Itu hal yang paling bijaksana.”
Dong Ho kembali ke kantor lamanya. Ia ingat ucapan Presdir
Nam yang menyuruhnya tak terpaku pada masa lalu. Tapi seperti yang ia ucapkan
pada Jae Il, ia akan bertempur mati-matian. Ia mengeluarkan beberapa tumpuk berkas
perkara hukum Grup Ilho dan kaset dari Tuan Ha dan berkata pada dirinya
sendiri, “Ayo kita segera selesaikan hal ini.”
Sang Ho memuji Dong Ho yang kali ini tak memakai baju warna-warni
dan hanya memakai setelan jas dan dasi hitam. Dong Ho menjawab, “Mulai
sekarang, kita akan melihat banyak pertumpahan darah. Aku tak mungkin memakai
baju putih, kan?”
Jin Woo cs mulai bergerak. Mereka berhasil memotret Gyu Man
yang turun dari mobil. Jin Woo menyelinap ke parkiran dan menemukan dimana
mobil Gyu Man diparkir. Jae Ik juga sudah masuk ke dalam pesta, dibawa masuk
oleh si pengedar. Ia berhasil menemukan Gyu Man yang sedang minum minuman yang
sudah dicampur narkoba, dan ia segera merekam keduanya.
Gyu Man dan Chul Joo sedang high saat Chul Joo menceritakan
kalau Jin Woo kemarin menemuinya. Ia mengungkit-ungkit kasus lama itu, membuat
Gyu Man marah.
Gyu Man menendang vas bunga dan menyuruh DJ mematikan musik.
Chul Joo balik marah karena Gyu Man mengacau di pestanya. Gyu Man malah tertawa
dan memanggilnya anak haram, membuat Chul Joo semakin marah dan mencengkeram
baju Gyu Man.
Gyu Man memukul Chul Joo dan mengejeknya, “Apa kau pikir
semua sendok perak (orang kaya) itu sama?!! Dasar!” Gyu Man tertawa-tawa
seperti orang gila dan mulai minum lagi. Pengacara Song berhasil merekam semua
kejadian itu.
Mendadak polisi datang untuk menggerebek. Jin Woo yang
mendapat info dari In Ah, segera bersiap. Gyu Man yang melihat hal ini segera
pergi. Ia tak menggubris Chul Joo yang masih terduduk di lantai dan tak sanggup
berdiri karena mabuk.
Gyu Man berlari sempoyongan menuju pintu belakang. Pengacara
Song mengejarnya, tapi buru-buru bersembunyi saat Yeo Kyung muncul menghadang
kakaknya. Ia mengeluarkan penanya, mulai merekam lagi.
Yeo Kyung tak percaya kakaknya ikut pesta narkoba. Gyu Man
tak merasa bersalah, malah meminta Yeo Kyung melepaskannya karena jika ia
tertangkap maka hidupnya akan berakhir. “Apa kau ingin memenjarakan kakakmu?!”
Gyu Man berlalu pergi, tapi tangannya dicekal oleh Yeo
Kyung. Ia hanya menoleh dan melepaskan
cekalan tangan adiknya dan berlalu pergi dengan terhuyung-huyung. Yeo Kyung terlalu shock untuk
mengejar kakaknya. Pengacara Song menguntit Gyu Man, tapi ia kehilangan jejak.
Gyu Man menelepon So Bum, meminta So Bum untuk mengeluarkan
mobilnya.
Dong Ho menemui Presdir Nam untuk memberikan surat
pengunduran dirinya. Presdir Nam bertanya alasannya. Dong Ho pun menjawab, “Anda
tentu ingat peristiwa ledakan Seogwang, kan? Apa Anda tahu siapakah yang
meninggal karena keserakahan Anda yang menjijikkan itu? Namanya adalah Park
Kyung Soo. Anda ingat kan? Beliau adalah ayahku.”
“Aku turut berduka atas kematian ayahmu. Tapi kau memiliki kehidupan sendiri,” jawab Presdir
Nam dingin.
“Aku tak mungkin tunduk hormat pada musuh yang membunuh ayahku.
Karena, aku adalah anaknya.”
Jin Woo melihat Gyu Man masuk ke dalam mobil. Ia segera memberitahukan
hal ini pada In Ah untuk menangkap Gyu Man sekarang. Mobil Gyu Man bergerak dan
beberapa mobil polisi mencegat mobil Gyu Man.
Semua mata terbelalak melihat sosok yang keluar dari mobil
bukanlah Gyu Man, melainkan So Bum.
Sementara Gyu Man berhasil keluar dari sisi lain gedung,
menuju mobil lain dan mengendarainya dengan tenang. Di belakang, sirene mobil
polisi terus bergaung seiring dengan banyak orang dibawa masuk ke dalam mobil
tahanan.
Dan Gyu Man meninggalkan TKP dengan senyum santai.
Komentar :
Penggerebekan kali ini sukses besar. Banyak yang ditangkap.
Sayangnya target yang dibidik Jin Woo lepas.
Semakin lama, Gyu Man semakin licin dan mahir melepaskan
diri dari jerat hukum. Hmm.. jika terus diasah, mungkin 10 tahun lagi, Gyu Man
benar-benar menjadi konglomerat yang handal dan tak ada yang mampu
mengalahkannya karena kelicinan dan kelicikannya.
Saya terharu saat melihat persidangan Pengacara Song. Itu
bukan persidangan pertamanya, tapi bagi Pengacara Song, ini adalah persidangan
pertamanya dimana ia memiliki kepercayaan diri dan dukungan penuh dari
koleganya.
Saat Pengacara Song menjadi pengacara ayah Jin Woo, saya
merasa kegagapannya adalah akal-akalan Pengacara Song yang bekerja sama dengan
Jaksa Hong untuk menjebloskan ayah Jin Woo ke dalam penjara. Tapi ternyata saya
salah.
Untunglah ia kembali bertemu dengan Jin Woo yang mau
merangkulnya dan menyemangatinya untuk terus mencoba.
Penyakit Jin Woo merupakan bom waktu yang sewaktu-waktu bisa
meledak. Duh, jadi deg-degan.. takut penyakit Jin Woo muncul saat bicara dengan
Gyu Man. Haduhh.. kalau kejadian, bisa kelar deh.
Semoga masalahnya cepet selesai, Gyu Man cepet ditangkap biar kejahatannya bisa dihentikan. Jin Woo semangat!
ReplyDelete