Walau sudah dibantu mengerjakan pekerjaan rumah tangga, Yi
Ryung tetap menolak tawaran Se Hoon. Sambil membuka sarung karet yang dipakai
Se Hoon, Yi Ryung berkata kalau ia tak memahami obsesi Se Hoon yang ingin
mengorbitkannya.
Karena sarung karetnya kekecilan, Yi Ryung harus menarik
sarung tangan itu dengan sekuat tenaga agar bisa terlepas. Alhasil ia
terjengkang ke belakang jika Se Hoon tak menangkapnya.
Mereka berdua kembali salah tingkah dan secepat itu pula
saling melepaskan diri. Yi Ryung meminta Se Hoon segera pergi jika tidak Se
Hoon tak akan bisa pulang. Se Hoon kembali memegang tangan Yi Ryung, menolak
pulang sekarang karena ia pasti bisa pulang jika ia mau. “Aku bahkan sampai ke
rumahmu dengan hanya satu kali mencoba!”
Se Hoon langsung melepas tangan Yi Ryung. Tapi ia tak ingin
Yi Ryung melepas kesempatan yang ia berikan jika tak ingin menyesal. Yi Ryung
menantang, kenapa juga ia harus menyesal.
Se Hoon mendekat dan berkata, “Katamu lawan jenis tak boleh
berada dalam satu ruangan sejak umur 7 tahun. Tapi kau membawaku dan CEO Jang
ke dalam rumah bahkan memasakkan untuk kami. Apa itu hobimu setelah kakekmu
meninggal?”
Yi Ryung tersinggung mendengarnya. Tapi Se Hoon tahu kalau
tuduhannya itu tak benar. Yang benar adalah Yi Ryung merasa takut dan kesepian
di sini sendiri. Dari tatapan Yi Ryung, Se Hoon tahu kalau tebakannya benar dan
ia berkata, “Kau bisa mempercayaiku dan turun gunung.”
“Bagaimana aku bisa mempercayaimu?” Yi Ryung masih belum mau
kalah.
“Terus apa kau lebih percaya pada CEO Jang?”
“CEO Jang kelihatan lebih lembut dan bisa dipercaya daripadamu!” jawab Yi Ryung.
Se Hoon tersinggung dan meninggalkan rumah Yi Ryung. Bisa-bisanya Yi Ryung menganggap CEO Jang lebih bisa dipercaya
daripadanya. Tapi baru sebentar, ia merasa tak tega dan berniat kembali lagi ke rumah.
Walau akal sehatnya mencegahnya. Laki-laki harus punya harga diri. Maka ia pun berbalik turun gunung. Tapi baru beberapa langkah, ia berbalik lagi menuju rumah Yi Ryung.
Walau akal sehatnya mencegahnya. Laki-laki harus punya harga diri. Maka ia pun berbalik turun gunung. Tapi baru beberapa langkah, ia berbalik lagi menuju rumah Yi Ryung.
Yaelah.. segitu aja harga dirinya. Tapi betapa terkejutnya ia saat di depan rumah, ia melihat Yi Ryung sudah kedatangan tamu pria.
Chief Heo sedang menelepon polisi
untuk mencari Se Hoon, saat Se Hoon muncul. Moodnya jelek sekali dan mulai
mengomeli Chief Heo. Apapun yang dilakukan Chief Heo salah.
Yang kena semprot bukan hanya Chief Heo, tapi juga anak buah
lainnya. Bahkan saat melihat anak-anak trainee-nya berlatih, moodnya tetap
belum membaik.
Tapi Chief Heo segera tahu kalau mood jelek Se Hoon
disebabkan oleh Yi Ryung. Melihat Se Hoon tak berani menatap matanya, Chief Heo
langsung menebak, “Jadi selama ini Anda bersama Yi Ryung?”
Saat itu ia kaget melihat Yi Ryung bersama seorang pria.
Ternyata pria itu adalah tetangganya, anak ahjussi pemilik toko. Yi Ryung
memperkenalkan Se Hoon sebagai CEO sebuah artis management. Pria itu berkomentar
kalau Se Hoon terlihat ceking dan tak berisi. Se Hoon mendelik dikatai seperti
itu, tapi pria itu hanya nyengir. “Ups.. kukira aku hanya mengatakannya dalam
hati.
Pria itu berkata kalau kemarin ia diminta ayahnya untuk memberikan
kue beras pada Yi Ryung. Apa Yi Ryung sudah terima? Yi Ryung tak menerima dan ia
melirik Se Hoon.
Hahaha.. ternyata kemarin Se Hoon akhirnya memakannya. Untuk
menutupi rasa malunya, Se Hoon bergumam kesal kalau pantas saja rasanya tak
enak dan perutnya jadi sakit.
Kedatangan Se Hoon kembali adalah untuk memberikan kartu
namanya pada Yi Ryung dan memintanya untuk memikirkan tawarannya dengan baik.
Ia pun beranjak pergi.
Tapi ia tak pergi sendiri karena ia menarik tentangga Yi Ryung itu untuk mengikutinya pergi. “Kenapa kau masih ada di rumah seorang gadis padahal sudah hampir malam?” Se Hoon menyuruh Yi Ryung untuk mengunci pintu. “Yakinkan kau peluk anjingmu saat tidur karena dia punya banyak gigi.”
Tapi ia tak pergi sendiri karena ia menarik tentangga Yi Ryung itu untuk mengikutinya pergi. “Kenapa kau masih ada di rumah seorang gadis padahal sudah hampir malam?” Se Hoon menyuruh Yi Ryung untuk mengunci pintu. “Yakinkan kau peluk anjingmu saat tidur karena dia punya banyak gigi.”
Setelah jauh dari rumah Yi Ryung, Se Hoon melepaskan pria
itu. Pria itu melayangkan tinjunya, tapi dengan mudah ditangkis oleh Se Hoon,
membuat pria itu kesal dan bertanya, “Apa kau itu menyukainya?”
Se Hoon tak percaya pada pendengarannya. Ini kali kedua ia
ditanyai hal yang sama. “Apa air di lingkungan ini jelek? Atau kalian menaruh
sesuatu di dalam airnya? Kenapa kalian semua seperti ini? Waahhh.. aku
benar-benar tak tahu harus ngomong apa. Sudahlah. Pergi sana. Ayo pergi!”
Ah.. ternyata itu yang buat Se Hoon bad mood. Tapi Se Hoon
tentu saja membantah kalau ia bad mood gara-gara itu. Ia bad mood karena kontrak
gagal. Chief Heo heran melihat Se Hoon yang kali ini bertindak tanpa rencana.
Padahal untuk pergi ke toilet saja harus direncanakan lebih dulu (haha..).
Bahkan Se Hoon juga tak melakukan hal ini pada Min Joo. Se Hoon menjawab kalau
Min Joo adalah anak trainee.
“Itu dia yang saya maksud. Kenapa Anda melakukan hal ini
padahal ia bukan seorang trainee? Apa Anda menyukai Yoo Yi Ryung??”
Se Hoon akhirnya menemui psikiaternya. Ia bahkan membelikan
makan siang untuk si psikater agar tak makan di luar dan menangani masalahnya. Ia
menanyakan kenapa ia merasa bad mood sekarang.
Lah.. yang ngerasa kan situ? Kenapa tanya orang lain?
Saat semua orang menikmati latihan para trainee, Se Hoon tak bisa melepaskan pikiran dari Yi Ryung. Ia memikirkan Yi Ryung yang sendirian di gunung.
Setiap saat ia memeriksa handphone-nya, jangan-jangan Yi Ryung meneleponnya. Tak ada ada sama sekali. Saat ia mandi, tak ada missed calls. Tengah malam terbangun dan memeriksa handphone, tak ada missed calls.
Keadaan ini membuat Se Hoon kesal bukan main. Di mobil, ia
membuka jendela dan berteriak sekencang-kencangnya, melepaskan rasa frustasinya. Chief Heo kaget mendengar teriakan itu hingga mobilnya oleng.
Chief Heo merasa kalau Se Hoon sekarang bukan seperti Se
Hoon yang biasanya dan minta agar Se Hoon kembali seperti dulu. “Yang egois,
kejam dan tak tahu malu.” Se Hoon mendelik dan hampir memukul Chief Heo jika ia
tak segere berkata, “Saya sedang nyetir, sedang nyetir ini!”
Chief Heo pun menjelaskan maksudnya. Se Hoon bukanlah orang
yang suka khawatir dan panik. Se Hoon adalah orang yang selalu memaksakan
kehendak dan membuat orang lain kesal. “Orang itu tak seharusnya berubah
drastis. Bertindaklah seperti biasanya.”
Se Hoon memikirkan ucapan Chief Heo baik-baik dan memutuskan
kalau ia akan kembali menjadi dirinya yang dulu. Yang egois, kejam dan tak tahu
malu.
Komentar :
Sosok Se Hoon yang dulu yang punya sentuhan Midas adalah sosok yang egois, kejam dan tak tahu malu. Jika sosok itu hilang, maka sentuhan Midasnya pun dikhawatirkan bisa hilang. Maka Se Hoon memutuskan untuk kembali ke pribadinya yang dulu.
Tapi apa Se Hoon tahan tak memikirkan Yi Ryung lagi? Dalam hatinya sebenarnya ia tak memikirkan kontrak, tapi ia sekarang sedang mengkhawatirkan Yi Ryung. Khawatir akan keselamatan Yi Ryung. Sendirian loh di hutan sebesar itu.
Untung saja yang datang orang baik-baik. Tapi kalau tiba-tiba yang datang orang jahat? Seperti yang pernah dikatakan ahjussi penjaga toko, Yi Ryung itu gadis yang cantik dan sebenarnya para tetangga mengkhawatirkan Yi Ryung yang hidup sendiri setelah kakeknya baru saja meninggal.
Tapi yang ditunggu-tunggu kabarnya belum juga meneleponnya. Padahal kalo dipikir-pikir, Yi Ryung mau nelpon pake apa? Listrik aja ga masuk. apalagi telepon. Apalagi handphone. Walah.. sebelas dua belas ama jaman Joseon ini.
Untung saja yang datang orang baik-baik. Tapi kalau tiba-tiba yang datang orang jahat? Seperti yang pernah dikatakan ahjussi penjaga toko, Yi Ryung itu gadis yang cantik dan sebenarnya para tetangga mengkhawatirkan Yi Ryung yang hidup sendiri setelah kakeknya baru saja meninggal.
Tapi yang ditunggu-tunggu kabarnya belum juga meneleponnya. Padahal kalo dipikir-pikir, Yi Ryung mau nelpon pake apa? Listrik aja ga masuk. apalagi telepon. Apalagi handphone. Walah.. sebelas dua belas ama jaman Joseon ini.
Surat suratan merpati mbak #jadulpol
ReplyDeleteEmang di korea ada merpati? :p
Mba dee, kalo boleh tanya mba dee nonton drama ini di mana ya? Soalnya pas aku search di google adanya cuma di dramafever sama viki tapi itupun gak bisa di play di indonesia. Makasih
ReplyDeletembak dee, aku suka bgt sama ost opening song,drama ini. tapi udh di cari2 g ketemu link donlotnya...tolongin share link donlotonya donk mbak please..
ReplyDeleteaku dapetnya video hardsub di forumnya idws. coba buka forum.idws.com, daftar, kasih komen satu atau dua kali (kalo aktif komen juga boleh banget) terus search aja forum High End Crush. Di ada di sub movies/tv series-->tv series-->asian drama-->korean drama.
ReplyDelete