Splash Splash Love Episode 1 – 5
Raja tersadar pada apa yang hendak ia lakukan. Kenapa ia
menjadi seperti ini? Ia buru-buru menjauhkan diri dari Dan Bi.
Raja akhirnya memindahkan Dan Bi ke kursi bacanya dan memandangi
wajah gadis itu lama. Setelah puas, ia berbalik dan kembali membaca.
Entah bagaimana, sekarang Dan Bi tidur dengan memeluk Raja. Saat
pagi menjelang, Dan Bi terbangun dan sadar dia ada di mana. Ia tak bisa
mengelak karena terdengar suara, “Apa kau ini benar-benar pingin mati? Apa kau
baru saja minum arak?”
Dan Bi tak berani menatap Raja apalagi bergerak. Ia hanya
bergumam kalau ia tak ingat. Raja menyuruhnya bangun dan pulang. Dan Bi langsung bangun dan siap ngacir, tapi Raja
menyuruhnya menunggu karena ia akan mengantar Dan Bi pulang.
Sepanjang perjalanan, Raja bercerita kalau selama hidupnya
ia terus berusaha. Saat menjadi pangeran, cita-citanya adalah menjadi putra
mahkota. Saat sudah menjadi putra mahkota, ia pikir ia bisa melakukan semuanya
saat menjadi Raja. Tapi ternyata perjuangannya belum berakhir. “Kalau kau
mendaki lebih tinggi, kau harus lebih toleran lagi.”
“Wahh.. kupikir Sendok Emas Joseon itu hidupnya benar-benar enak, ternyata tidak juga.”
“Kalau harapanku bisa terwujud melalui dirimu, maka aku akan
memberimu jabatan di istana. Rumah yang bagus dan oh ya, kuda yang bagus untuk
kau naiki,” janji Raja.
Dan Bi langsung menolak karena ia tak bisa menunggang kuda,
bahkan ia juga harus kembali ke masa depan. Raja merangkul Dan Bi dan berterima
kasih pada Dan Bi. “Jujur, aku sekarang bisa bernafas lega karenamu. Terima
kasih banyak.”
Dan Bi tersanjung mendengarnya. Ia pun sebenarnya juga
berterima kasih karena sebenarnya ia tak pintar. Tapi ia merasa cukup pintar
karena ia bisa mengajar orang lain.
Raja tak percaya. “Kalau kau bodoh, maka siapa yang pintar?”
Ia menghentikan langkahnya dan mengusulkan sesuatu, “Kalau begitu, bagaimana
kalau kita menjadi teman? Jangan menganggapku sebagai Raja, tapi anggaplah aku
ini teman. Antar pria.”
“Teman?” mata Dan Bi berbinar. “Oke, aku suka itu. Teman.”
Mereka sudah sampai di depan rumah kos Dan Bi. Raja melihat rumah
itu dan berkata ia tak masalah kalau Dan Bi tak mau diberi kuda, tapi ia rasa
Dan Bi lebih baik tinggal di rumah beratap genteng. Ia pun pamit pergi.
Dan Bi memanggil Raja lagi dan melemparkan sesuatu. Raja
menangkap benda itu dan tersenyum saat melihatnya. Jeruk yang digambari orang
tertawa. Ia berjanji akan memakannya.
Senyum Dan Bi mengantar kepergian Raja. Tapi senyum itu
hilang saat melihat si krucil muncul sambil memakai bra-nya di kepala dan
menyapanya dengan panggilan Noona. Hahaha… dikira topi itu ya. Ia melepas ‘topi’
itu dan menutup mulut si krucil, berharap tak ada orang yang mendengar
panggilan tadi.
Ia tak menyadari kalau ada orang yang mengintainya.
Menteri Shim On dan Menteri Hwang Hee membicarakan si Anak
Langit yang selalu ada di sisi Raja. Dan karena bisa mengambil hati Raja, si
Anak Langit itu berani mengejek Ratu. Tapi karena insiden dengan Ratu, mereka
bisa menjadikan gosam itu sebagai penjahat.
Maka Dan Bi pun ditangkap malam itu dan siap untuk dihukum
mati. Para menteri minta Raja untuk menurunkan hukuman mati. Tapi Raja tak mau
karena gosam itu berguna dan ia memiliki buktinya. Ah Jin masuk dengan membawa
gelas minum Dan Bi.
Sarjana Choi menjelaskan kalau ini adalah alat untuk
mengukur curah hujan. Alat itu sebnarnya untuk minum, tapi sudah dimodifikasi atas
perintah Gosam. Raja berkata kalau ia meminta Gosam itu mendampinginya karena
Gosam itu punya pengetahuan yang hebat.
Tapi para menteri tak ingin gosam itu masih hidup setelah berani
mempermalukan Ratu. Mereka minta Raja mempertimbangkan keputusannya lagi.
Dan Bi ketakutan karena para pengawal sudah mengikat tangan
kakinya dan mengalungkan tali, siap untuk menjeratnya.
Raja sangat peduli dengan kondisi rakyat yang tak punya air
bersih sementara mereka bisa makan dan minum enak di istana. Daripada
menyalahkan alam, lebih baik mereka mempersiapkan air bersih yang disuling dari
air hujan. “Itulah yang seharusnya kita, yang memakan nasi dari rakyat kita,
lakukan.”
Semua menteri tertunduk. Ucapan Raja ada benarnya. Menteri
Hwang Hee mengusulkan untuk menguji kemampuan Gosam itu lebih dulu, seperti
yang tadi Raja ucapkan. Betapa bergunanya jika rakyat bisa mengetahui waktu
saat mendung dan tanpa matahari.
Tubuh Dan Bi sudah terikat dengan tali, siap melepas anggota
tubuhnya ke lima arah. Kuda-kuda mulai berjalan, membuat tubuh Dan Bi
terangkat. Dan Bi menjerit kesakitan.
Tapi sebilah pedang memutus tali itu, menyelamatkan Dan Bi.
Ah Jin datang dengan membawa titah dari Raja.
Raja sadar akan jebakan Menteri Hwang Hee. Bisa tahu waktu
tanpa matahari? Di Joseon, matahari adalah waktu itu. Dan ia (Raja) adalah
matahari. Sarjana Choi berkata kalau Menteri Hwang Hee menantang kemampuan Raja
dan kelompok belajarnya. Dua minggu tak cukup bagi mereka untuk mempersiapkan
semuanya dan mengusulkan untuk membuang Dan Bi.
Dan Bi sempat mendengar percakapan itu sebelum pergi dengan
frustasi. Ia mengeluh pada Ah Jin yang sibuk membuat seruling. Ia bukanlah Dong
Yi ataupun Jang Geum. Ia hanya Anak kelas 3 SMA. Masa iya mereka akan
membunuhnya?
Ah Jin mengiyakan. Sangat lumrah kalau ia dibuang setelah
tak berguna. “Kalau kau punya banyak waktu luang hingga bisa bicara padaku,
kenapa kau tak kerjakan saja masalah itu?”
Dan Bi punya ide. Ia akan membuat perhitungannya dan Ah Jin
yang akan membuat alat-alatnya. Ah Jin tak mau. Urus saja masalah mereka
sendiri-sendiri. Tapi Dan Bi menahan Ah Jin dan memegang tangannya. Ia memasang
wajah memelas, berharap Ah Jin mengabulkan permintaannya.
Yang terjadi kemudian adalah Ah Jin mulai mempelajari kertas
hitungan Dan Bi . Aww… Dan Bi juga mulai membuka buku persiapan UN-nya lagi dan
mulai melakukan perhitungan.
Sementara Raja tak selera makan. Tteokboki yang terhidang di
mejanya malah mengingatkannya pada Dan Bi yang dicekal, tak boleh masuk ke
dalam istana. Ia membuka sebuah kotak dan memandangi isinya.
Dan Bi tak boleh masuk istana, tapi tak ada larangan baginya
untuk keluar istana dan menemui Dan Bi. Maka di sinilah ia sekarang. Duduk di
samping Dan Bi yang tertidur beralaskan buku UN, yang biasanya memang dipakai
untuk tidur. Tapi kali ini Dan Bi tidur karena kelelahan belajar. Raja menyelimuti
Dan Bi dengan baju luar yang terlepas dan memandanginya lama.
Dan Bi terbangun sendirian. Melihat handphone dan kartu
tanda peserta ada di mejanya, ia menyadari kalau Raja pasti datang kemari. Ia
menoleh kiri kanan, tapi tak kelihatan sosok Raja sedikitpun. Dan di pojok
kertas hitungannya, ada gambar smiley face yang persis dengan yang ia gambar di
jeruk. Hal kecil itu membuatnya menjadi bersemangat.
Di istana, Raja menaruh kembali jeruk itu ke dalam kotak.
Aww.. jauh-jauh ia membawa jeruk itu hanya untuk menyalin gambarnya, ya?
Setetes darah jatuh ke kertas hitung, membuat Dan Bi kaget
dan menengadahkan kepalanya. Ia mimisan karena belajar dengan keras? “Daebak,”
gumam Dan Bi sambil merobek ujung kertas untuk menyumbat hidungnya.
Di kamar, Ah Jin menemukan jaket Dan Bi yang dijadikan
selimut oleh adiknya. Ia memperhatikan tulisan di depan jaket. L.O.V.E.
Dan Bi masih belum berhasil menemukan hitungan yang pas
untuk jam airnya. Berkali-kali mencoba, berkali-kali itu pula ia gagal. Tapi ia
tak menyerah dan terus mencoba.
Raja juga tak bisa tidur. Ia menyibukkan diri dengan mencoba
memasukkan bola ke dalam gawang, yang btw, gagal terus. Ia terus memikirkan Dan
Bi. Wajah manisnya yang diam-diam ia perhatikan di balik buku saat belajar
bersama.
Malam itu, saat pertama kali ia berjanji untuk mengantar Dan
Bi pulang, ia sebenarnya datang. Tapi saat itu, Dan Bi sudah berjalan pergi
dengan Ah Jin.
Dan saat Dan Bi tertidur di kamarnya? Sebenarnya ia tak
tidur semalaman. Ia tak ingin memejamkan mata sedikitpun karena ia senang
dipeluk oleh Dan Bi. Ia baru pura-pura tidur saat Dan Bi terbangun.
Akhirnya ia berhasil menendang bola ke dalam gawang. Saat
itu kita melihat apa yang diucapkan Raja pada Sarjana Choi setelah Dan Bi
pergi. Waktu 2 minggu cukup bagi Dan Bi untuk berhasil melakukannya. Raja
percaya dengan kemampuan Dan Bi.
Dan keyakinan Raja benar. Dan Bi akhirnya berhasil
melakukannya. Hitungannya telah selesai. Benar-benar telah selesai.
Di saat yang bersamaan, Raja merasakan tetes air mengenai
wajahnya. Hujan. Hujan turun! Ia pernah berkata kalau hujan turun, Dan Bi boleh
pergi. Itu perjanjian mereka.
Hujan turun dengan derasnya. Aku akan pergi saat hujan turun. Raja berdiri. Sebuah lagu mengalun, menyuarakan suara
hatinya.
Jangan pergi.. Aku tak
mampu jika kau pergi. Janganlah pergi.
Dan ia pun berlari. Lari paling kencang seumur hidupnya,
berharap masih bisa bertemu dengan Dan Bi.
Dan Bi sudah berganti baju, memakai seragam SMA-nya. Ada
genangan di halaman dan ia menapakkan kakinya di sana. Genangan itu tidak
dangkal, terasa dalam seperti yang dulu pernah ia rasakan.
Ia bisa pulang ke masa depan. Tapi siapkah? Dan Bi pun mundur untuk ambil ancang-ancang dan melangkahkan kakinya.
Raja tak menemukan siapapun di rumah Dan Bi. Benarkah Dan Bi
sudah pergi? Ia melihat kertas hitung Dan Bi sekarang sudah lengkap jawabannya,
tapi ia tak merasa bahagia.
Ternyata Dan Bi masih belum kembali ke masanya dan malah
pergi ke tempat jam air yang ia buat. Dengan hitungan yang telah ia selesaikan,
maka jam air itu bisa digunakan. Dan ia berhasil melakukannya. Ia sendiri
merasa terkesima dengan pencapaiannya.
Ia mendengar langkah kaki dan menoleh. Raja datang dengan
tubuh basah kuyup. Dan Bi berkata kalau ia telah selesai membuat jam air.
Masih ingat saat di kelas ia bisa menebak bel pulang dengan mengitung
tetes air yang bocor di kelas? Ia merasa waktu bisa dihitung dengan air, karena
saat itu jam 3 pas dengan ember air yang penuh.
“Seumur hidupku, aku tak pernah
berbuat seolah-olah hidupku tergantung padanya. Selama ini aku tak pernah
berhasil dalam apapun walau sudah berusaha keras dan itu membuktikan betapa tak
bergunanya aku. Tapi kali ini aku benar-benar berusaha sebaik-baiknya, “ mata Dan
Bi berkaca-kaca saat mengakui, “Jujur, sebenarnya aku sangat bodoh dalam
matematika.”
Dan Bi pun menangis. Raja menghampirinya dan berkata, “Tidak
apa-apa. Aku juga berusaha keras, tapi,” Raja meraih tangan Dan Bi dan
meletakkan ke dadanya yang berdebar keras. “Aku tak punya jawabannya.”
Raja meraih Dan Bi ke dalam pelukannya. Dan Bi memandangi
hujan yang perlahan mulai reda dan menangis. Ia akhirnya membalas pelukan Raja.
Jangalah pergi, aku
benar-benar tak mampu jika tanpamu.
Komentar :
Lagunya benar-benar pas dengan suara hatinya Raja. Padahal cuman dua kalimat dan diulang-ulang.
Ternyata ada gunanya juga Dan Bi menghitung tetes hujan saat
bengong, ya?
Saya baru membaca tentang upcoming drama sageuk berjudul
Jang Yeong Shil, drama comeback-nya Song Il Guk. Jang Yeong Shil ini adalah
tokoh historis yang hidup di jaman Raja Sejong a.k.a Lee Do a.k.a si Sendok
Emasnya Dan Bi.
Jang Yeoung Shil adalah seorang ilmuwan, astronomis yang
berasal dari kalangan bawah. Ia banyak membukukan ilmu yang ia kuasai. Di antara
banyak penemuannya, alat ukur hujan dan jam air merupakan penemuannya juga.
Hahaha.. jangan-jangan Jang Yeong Shil itu Dan Bi? Saya
menemukan di wikipedia, jam air yang jaman Joseon itu persis dengan jam air milik Dan Bi. Dan
masih ingat kan ucapan Dan Bi saat Ah Jin memberikan gelas minum, ia mengira
gelas itu adalah alat penakar hujan yang ada di buku sejarahnya.
Wahh.. berarti Dan Bi akan stay di jaman Joseon, dong. Masa
sih? Hmmm…
Dan btw, kalo diliat flashbacknya, Raja ga tidur semalaman pas Dan Bi kena aprodisiak, jangan-jangan dia juga yang mindahin Dan Bi biar tidur memeluknya. Hehehehe..
Selanjutnya : Splash Splash Love Episode 2-1
Selanjutnya : Splash Splash Love Episode 2-1
Mb Dee..suka..suka..suka deh postingnya cepet pake banget..
ReplyDeleteBtw..mb Dee Oh My Venus preview ep 11 udh keluar tp blm ada sub nya..bs bantu posting mb..hehe.makasih
Kereeeen ngakak baca sinopnya😀 semangat ya and TQ sangat 😉
ReplyDeletelucu bgt..ma kasih sinopsis nya😄
ReplyDeletelucu super lucu
ReplyDeletebaru tadi siang nonton,
emmmmm.....
ReplyDeletejangan2 dujun juga ada d masa depan ??!!!!!
yg bantuin ngambil buku dan bi jatuh waktu di bis..!!!!????
katanya sih gitu. pas aku liat lagi di ep 1, yang ngambilin buku, lengan bajunya merah marun. Kan baju Raja kan merah. Mungkin aja.
DeleteFighting mba dee q tunggu lanjutn sinopsis drakor'a
ReplyDeleteAq suka gg sbaran nih nungguin kelanjutannya. Suka.. sukkaaa bangetttt ^_^
ReplyDeleteMbak aku suka dengn sinop2 korea yg d buat mbak ni aku baru tulis postingn pdhl aku udh dr thn kemrin sering bc sinop mbak salm kenal mbak
ReplyDeletedr awal ak liat emang mirip bgt sm yoochun waktu mb dee bilang mirip so ji sub.akhirnya mb dee bilang jg mirip yoochun..
ReplyDeletega sabar nunggu kelanjutan nya.seru ni film sayang cm 2 ep ya kalau dipanjangin bagus tu dan bi agak lama di joseon ky rooftop gt jadi 16 ep kan bagus smp dia jd sahabatnya ratu ky dia sm sou di jmn skr atau sou jd saingan nya di jmn skr gt
jangan2 raja tau kl dan bi itu cew cm blm di flashbacak aja mungkin.
thx mb dee sinopsis nya.fighting
Nah judul lagunya itu apa ya kak?:D
ReplyDeleteDon't Go dari One More Chance. Link youtubenya ada di link OST yang udah aku posting.
Deleteterimakasih banyak sangat membantu
ReplyDelete