Twenty Again Episode 5
Dengan senyum lebar, Hyun Suk merangkul No Ra dan
memperkenalkan, “Ini teman wanitaku.” Tak hanya No Ra, Woo Chul juga terbelalak
mendengarnya. Hyun Suk menyadari kesalahannya dan nyengir, “Ah.. mungkin
harusnya kukatakan temanku yang wanita. Tsk.. memang kacau bahasa kita ini.” Ia
menatap No Ra dan minta maaf, “Kalau suamimu ada di sini, ia pasti akan salah
paham.”
Hahaha… pinter banget nih ngomongnya. No Ra kelabakan
melirik suaminya, takut kena marah, eh ia malah keceplosan memanggil Woo Chul
dengan Min Soo appa. Gantian Hyun Suk yang pura-pura kaget dan langsung
melepaskan rangkulannya. Ia minta maaf pada Woo Chul dan memberitahu No Ra, kalau
ia sekarang sedang bekerja sama dengan Woo Chul. “Aku kan juga mengajar di
Universitas Woocheon.”
No Ra menggertakka giginya dan menatap Hyun Suk, mengirimkan
telepati : Aku juga tahu itu, dasar gila.
Tapi kayaknya pesan itu tak sampai karena cengiran Hyun Suk makin lebar dan
Hyun Suk malah sok akrab menyikut No Ra, membuat Woo Chul mendelik. Hyun Suk
menebak kalau No Ra pasti tak pernah menceritakan perihal dirinya pada Woo
Chul. Ia akhirnya memperkenalkan diri sebagai teman SMA. “Kami adalah teman.
Teman dekat.”
Hahaha… sumpah kalau saya jadi No Ra bisa saya jitak
habis-habisan. Apalagi Hyun Suk menggunakan kesempatan ini untuk meminta Woo
Chul mengijinkan No Ra untuk membantunya mensortir cerita-cerita yang akan
dipilih dalam proyek You and Now. No Ra tak punya kesempatan menjelaskan dari
versinya karena Hyun Suk sudah menggiringnya dengan manis ke meja lainnya dan
meminta untuk meneruskan membaca.
Woo Chul mencoba menghalangi niat Hyun Suk dengan menjawab
kalau No Ra hanyalah seorang ibu rumah tangga, tapi segera dibantah oleh Hyun
Suk. Walau No Ra hanya seorang ibu rumah tangga, tapi No Ra memiliki kemampuan
lebih daripada itu. Ia mengenal No Ra sebagai penari dan untuk menjadi penari,
seseorang harus memiliki indra dan emosi yang luar biasa.
Woo Chul mengakui hal itu. Maka Hyun Suk cepat-cepat berasumsi
kalau Woo Chul menyetujui pendapatnya berarti Woo Chul telah mengijinkan No Ra membantunya. Tak
hanya itu, ia juga minta Woo Chul mengijinkan istrinya untuk pulang telat nanti
malam. Hahaha..
Hyun Suk usil dan nyebelin. Mungkin itu yang ada di pikiran
No Ra. Jadi saat Woo Chul akan pulang (Hyun Suk sangat sigap dan cekatan loh,
membuka pintu mobil Woo Chul dan langsung
menutupnya) ia berbisik geram, bertanya apa sebenarnya maksud Hyun Suk.
Sadar kalau Woo Chul terus memperhatikan mereka, dengan
senyum terus tersungging, Hyun Suk meminta No Ra sabar. Mereka akan bicara
nanti. Dan ia pun memegang kedua bahu No Ra dengan akrabnya, kembali
menggiringnya masuk kantor.
Di kantor, No Ra memukuli lengan Hyun Suk. Tapi Hyun Suk
punya alasan sendiri. “Jadi jika kau tak sengaja bertemu dengan suamimu di
kampus, kau bisa menjawab kalau kau sedang disuruh olehku.”
Aww… ternyata Hyun Suk memikirkan kekhawatiran No Ra yang
takut ketahuan kuliah di universitas yang sama. Gak jadi deh No Ra marahnya, ia
malah bingung, kok tumben Hyun Suk baik?
Hyun Suk menjawab kalau ia punya hutang yang harus dibayar.
No Ra masih tak mengerti dan minta Hyun Suk menjelaskan jawaban anehnya itu.
Hyun Suk mau menjawab setelah No Ra menyelesaikan pekerjaannya. Tapi No Ra
sedang tidak mood membaca cerita-cerita itu. Hyun Suk langsung menebak kalau No
Ra sedang khawatir dengan perkembangan kasus video Prof. Sung dan memintanya
untuk tak terlalu khawatir. Semakin dipikirkan, waktu akan berjalan semakin
lambat.
Sementara Woo Chul mulai panik dengan kenyataan yang baru
saja ia temukan. Saat makan malam, bukannya mendengarkan ucapan Yi Jin, tapi ia
malah memikirkan kemungkinan istrinya menceritakan perceraian mereka dan Hyun
Suk langsung mencurigainya berselingkuh. Ia pun buru-buru pulang dengan alasan
sedang tak enak badan.
No Ra sudah kelaparan dan menatap Hyun Suk, kembali mengirim
telepati agar ia bisa rehat sejenak. Hyun Suk, tanpa melepaskan pandangannya
dari laptop, berkata, “Kau pasti sekarang sedang bertanya-tanya, ‘kenapa aku
baru sadar ya kalau Cha Hyun Suk itu ternyata tampan?”
Hahaha.. No Ra gondok karena lapar, ia malah disangka yang
tidak-tidak. Hyun Suk menjelaskan kalau ia
sedang menunggu kedatangan Sang Ye.
Sang Ye muncul dan dan dengan pandangan penuh arti, ia
menyerahkan sebuah amplop pada Hyun Suk. Ia tidak bisa tinggal lebih lama
karena harus menunggui ibunya di rumah sakit dan meminta No Ra menggantikannya.
Ternyata No Ra harus menggantikan Sang Ye untuk nonton film,
yang kata Hyun Suk, film itu untuk referensi proyeknya. Ia tertawa dan menangis
menonton film, tak menyadari kalau Hyun Suk sebenarnya sedang mewujudkan
keinginannya yang ingin nonton tengah malam dan makan popcorn di mangkuk paling
besar.
No Ra mengakui kalau ia tak pernah nonton film, teater
bahkan performance tari –Massa Marren yang terkenal dan sekarang sedang pentas
di Seoul- karena ia adalah ibu yang sedang membesarkan anak, jadi tak punya
waktu. Pengakuan itu membuat Hyun Suk speechless.
Woo Chul tak menemukan No Ra di rumah. Ia terus menunggu dan
terus berpikiran macam-macam. Yang pulang duluan malah Min Soo, yang juga
merasa aneh ibunya belum pulang. Apakah ayah dan ibunya sedang bertengkar? Woo
Chul berkata kalau anaknya tak perlu mencemaskan mereka dan meminta Min Soo
untuk menjaga dirinya sendiri karena ia sudah dewasa.
Pulang nonton, dengan alasan lapar, Hyun Suk mengajaknya
untuk jajan di kaki lima. No Ra melahap sate sosis dengan lahap, tak menyadari
kalau Hyun Suk sedang mewujudka wish list-nya. Hyun Suk heran mendengar No Ra
tak pernah jajan di kaki lima. No Ra seperti wanita era Joseon saat bersama
suaminya.
Karena itulah Hyun Suk tak mau menikah karena takut bertemu
dengan wanita seperti No Ra, yang berubah ketika menikah. No Ra mengakui kalau
ia banyak berubah. Tapi menurut Hyun Suk, hal itu tak masalah selama No Ra
bahagia.
Woo Chul mengintip istrinya yang pulang. Ia penasaran pada
percakapan mereka, apalagi dilihatnya Hyun Suk memandangi No Ra dari belakang.
Saat No Ra masuk rumah, ia langsung menginterogasi istrinya. Apakah No Ra
cerita tentang perceraian dan perjanjian mereka? No Ra bertanya, bolehkah ia
cerita? Woo Chul langsung melarangnya dengan nada tinggi. Pokoknya tidak boleh.
Walau Hyun Suk adalah teman No Ra, tapi Hyun Suk juga dosen
di universitas. Kalau Hyun Suk cerita, maka posisinya sebagai dosen baru akan terancam
dan Min Soo mungkin akan mendengar perceraian mereka dari gosip. No Ra tak
ingin hal itu terjadi, kan? No Ra menggeleng patuh.
Tapi No Ra juga mematuhi ucapan Hyun Suk yang melarangnya
cerita tentang pekerjaan. Jadi ketika Woo Chul bertanya-tanya, No Ra menyuruh
Woo Chul untuk bertanya langsung pada Woo Chul, karena ia hanya membantunya
sebagai teman.
Woo Chul terus bertanya-tanya, ini itu tentang hubungannya
dengan Hyun Suk, membuat No Ra merasa aneh. Seingatnya, Woo Chul tak pernah
bertanya-tanya kecuali masalah Min Soo padanya. Woo Chul menjawab kalau mereka
bukan tipe pasangan yang senang ngobrol. No Ra jadi ingin tahu, yang sedang mereka lakukan
sekarang apa bukan ngobrol? Woo Chul tak menjawab dan pura-pura menguap,
menyuruh No Ra tidur.
Sebelum tidur, ia memikirkan pertanyaan suaminya, dan
mengakui kalau ia dulu memang pernah dekat dengan Hyun Suk. Mereka bahkan
pernah merencanakan bolos bersama untuk melakukan pementasan dengan grup tari
mereka. Setelah pentas, seluruh anggota
grup tari piknik ke pantai.
Hyun Suk kembali ke kantor dan melihat Sang Ye ketiduran di
meja. Ternyata mereka memang merencanakan semua dan sekarang Sang Ye penasaran
dengan acara nontonnya. Apalagi Hyun Suk terlihat kekanak-kanakkan jika ada di
dekat No Ra.
Hari Senin tiba dan pagi-pagi No Ra sudah dihadang Seung
Hyun dengan kabar gembira. Prof Sung telah mengundurkan diri dengan alasan
kesehatan. Tak terkira kebahagiaan No Ra. No Ra berterima kasih pada Seung Hyun
yang mau memberikan video rekaman itu padanya bahkan memberitahu caranya.
Tapi Seung Hyun berkata kalau seseorang menganjurkannya
untuk memberikan video itu pada No Ra dan memberi No Ra kesempatan untuk
memilih, mau melakukannya atau tidak. No Ra ingin tahu siapa orang itu, tapi
Seung Hyun hanya tersenyum rahasia dan berkata kalau orang itu adalah orang
yang keren dan sangat ia kagumi.
Mereka pun pergi bersama seperti teman dekat, tak melihat
Hyun Suk yang tersenyum karena satu masalah No Ra telah selesai. Masalah lain?
Ia mengambil bolpen I love W dan
memikirkan sesuatu.
Tak hanya Seung Hyun, tapi Hye Mi cs juga memberitahukan
kabar itu, menduga kalau No Ra yang membuat Prof Sung resign. Mereka sangat
gembira dengan berita itu. Tapi No Ra tak mengakui telah melakukannya dan
berkata kalau lain kali ia akan berhati-hati dalam bersikap. Ia juga berterima kasih pada Hye Mi yang
memberitahukan perubahan jadwal kuliah.
Horee… No Ra punya semakin banyak teman
Hyun Suk menemui Yi Jin dan tanpa basa-basi langsung
menembak, “Yi Jin-ssi, kau diam-diam sedang pacaran?” Yi Jin sedikit kaget tapi
pura-pura tak tahu. Hyun Suk memberikan buktinya, pensil I love W. Yi Jin
menjawab taktis kalau itu singkatan dari I love Universitas Woocheon.
Ganti Hyun Suk yang pura-pura kaget melihat kecintaann Yi
Jin pada Woo Cheon. Berarti Yi Jin akan melajang seumur hidup? Hahaha.. Yi Jin
memaksakan tawanya. Ia akan menikah jika bertemua dengan pria yang sesuai
dengan kriterianya.
Hyun Suk merasa kalau dengan kualifikasi yang dimiliki Yi
Jin, sangatlah sulit mencari orang yang selevel dengan Yi Jin. Jadi kalau Yi
Jin sekarang sedang pacaran dengan seseorang, orang itu pasti memiliki latar
belakang dan kondisi yang beda dengan Yi Jin. “Yang berarti kualitas orang itu
sangatlah jelek.”
Yi Jin terbelalak dan menyebut Hyun Suk berimajinasi tinggi.
Ia tertawa mendengar pertanyaan Hyun Suk tentang kriteria pria yang diinginkan
Yi Jin karena Hyun Suk ingin mencomblangkannya. Ia menolak karena ia tak merasa
kesepian.
“Kau tak kesepian tapi kau menggambar hati untuk Univ.
Woocheon?” tanya Hyun Suk tersenyum lebar karena Yi Jin terperangkap oleh
kata-katanya sendiri. Ia mengingatkan “Banyak pria yang mungkin akan
mendekatimu dengan pura-pura tak mengetahui latar belakangmu dan kau bisa salah
mengira pria itu adalah jodohmu.”
Yi Jin tak menjawab malah bertanya, kenapa Hyun Suk
mengganggunya dengan pertanyaan seperti itu. Hyun Suk membantah hal itu dan
menghela nafas. “Kurasa tak semua pria bisa bersanding denganmu.” Dengan suara
lebih pelan, ia melanjutkan, “Bahkan bermimpi pun, aku tak berani.”
Walau hanya gumaman, tapi Yi Jin mendengarnya. Ia terpana,
apalagi sebelum pergi Hyun Suk memintanya untuk pacaran dengan benar, dan
jangan pacaran yang membuatnya tak bisa memeluk atau mencium pria itu di depan
publik. Kenapa Hyun Suk tiba-tiba
tertarik padanya, ya?
Soon Nam mendapat pesan dari juniornya kalau ia menemukan
gadis si penari itu. Buru-buru ia ke ruangan dan menemukan seorang gadis sedang
dites. Gerakannya luwes sekali. Soon Nam tersenyum gembira. Akhirnya ia
menemukan gadis itu!
Ia terbelalak saat gadis itu berbalik membalas sapaannya. Si
ahjumma! No Ra juga kaget melihatnya dan langsung membela diri. Bukan ia yang
memaksa jadi anggota, tapi junior Soon Nam yang langsung memasukkannya ke
Bounce.
Jaga gengsi, Soon Nam mengatakan kalau ia sudah bukan ketua
lagi, dan ketua Bounce yang baru adalah So Won, junior yang memberitahunya
tadi, dan karena So Won sudah menerimanya, maka ia tak bisa berkata apa-apa.
Aww… Hanya saja Soon Nam memberi syarat, kalau No Ra harus
memanggil semua senior dengan sebutan Sunbae. No Ra malah senang, karena ia
sejak dulu memang ingin dipanggil No Ra yaa… Hahaha… Soon Nam agak terkejut
mendengar No Ra malah antusias dengan syaratnya.
Soon Nam mengajak No Ra makan di kantin perpus, tempat makan
yang katanya jauh lebih enak dari kantin sekolah. No Ra mulanya khawatir
bertemu Min Soo, tapi ia luluh juga karena penasaran. Di sana mereka makan
sekaligus foto-foto selfie untuk tugas kuliah Perkawinan dan Keluarga. No Ra
bahkan selalu mengakhiri dengan Sunbae-nim dalam setiap percapakan, membuat
Soon Nam senang.
Untungnya pula, tak ada Min Soo di sana. Walau ada yang
cemberut yaitu Hye Mi, yang lagi-lagi tak kesampaian berdua dengan Min Soo
karena Min Soo ada rapat di klub inggrisnya.
Sang Ye yang juga ada di sana, ikut merasa senang melihat No
Ra dan Soon Nam bisa akrab. Ia buru-buru melaporkan pada Hyun Suk yang juga
berhasil mendapatkan tiket tambahan Masse Maran yang katanya sudah habis. Sang
Ye bersyukur, berkat Hyun Suk, No Ra berhasil menyelesaikan masalah dengan
Prof. Sung, dengan Soon Nam dan sudah mulai mendapat banyak teman di kampus.
Tapi Sang Ye merasa tak enak melihat No Ra belum
menceritakan penyakitnya pada Woo Chul. Bukankah No Ra lebih senang kalau ia
melakukan semua wish list-nya dengan suaminya. Hyun Suk berkata kalau semua itu
adalah hal-hal yang biasanya dilakukan dengan teman.
Sang Ye merasa lebih baik kenangan terakhir harusnya dengan
suaminya dan paham maksud Hyun Suk yang berkata kalau ia hanya ingin melakukan
apa yang No Ra inginkan. Tapi biasanya wanita ingin melakukan semua dengan
orang yang mereka cintai.
Min Soo kaget melihat Hye Mi selfie dengan seorang pria,
bahkan sampai tidur-tiduran di pangkuannya. Ia tak dapat menahan perasaannya
dan segera berteriak memanggil Hye Mi. Ia tak suka kelakuan Hye Mi, walau Hye
Mi berdalih kalau itu hanya untuk tugas kuliah. Apa Hye Mi mau jadi artis,
pegangan dan tidur-tiduran dengan pria lain padahal Hye Mi sudah pacaran
dengannya?
Hye Mi melakukan itu karena tak bisa melakukannya dengan Min
Soo. Mereka itu pacaran, tapi tak pernah terlihat pacaran di kampus. Ia tak mau
saat Min Soo menyuruhnya membatalkan kelas Perkawinan. Ia akan melakukan semua
yang ia ingin lakukan saat kuliah. Kencan, clubbing, Hongdae, Kyungridan,
jalan-jalan, minum-minum. “Aku sudah bekerja keras saat SMA agar aku bisa
bersenang-senang saat kuliah. Aku tak ingin hanya menjadi bagian dari
rencanamu.” Dan Hye Mi berlalu pergi.
Min Soo tak menyadari kalau mereka sudah menjadi tontonan
anak-anak lainnya, termasuk No Ra yang baru saja selesai makan dengan Soon Nam.
Ia berteriak, menghentikan pacarnya. “Aku bisa melakukan itu semua! Semuanya
itu.. lakukan semuanya denganku.” Dan Min Soo pun menarik tangan Hye Mi pergi.
No Ra tersenyum, memuji anaknya yang sudah dewasa.
Sang Ye berpapasan dengan Woo Chul dan merasa iba padanya
yang tak tahu kalau No Ra sedang sekarat. Ia memberikan tiket Masse Maran yang
sedianya untuk ia pakai, kepada Woo Chul.
Soon Nam memperkenalkan No Ra pada
semua anggota Bounce. Dan Soon Nam diam-diam tersenyum melihat No Ra bisa
mengikuti latihan klubnya.
Min Soo mendapat kejutan kedua.
Matanya melebar melihat sosok ibunya ada di kampus, sedang membungkuk pada
anak-anak kampus lain. Ia segera bersembunyi, tak ingin terlihat oleh ibunya
dan buru-buru menelepon ayahnya, memberitahu, “Ayah, aku melihat ibu. Ia
ternyata tetap kuliah!”
Woo Chul yang sedang bersama Yi
Jin kaget dan tanpa memberi penjelasan apapun pada Yi Jin, ia langsung kembali
ke rumah. Membayangkan kalau ia akan berada di antara 2 wanita itu, ia langsung
menelepon No Ra memintanya segera pulang ke rumah.
Tanpa basa-basi ia langsung
menembak, “Kau tetap kuliah Woocheon? Min Soo melihatmu.” No Ra mengakuinya,
membuat Woo Chul meledak. Kalau No Ra melakukan ini, kenapa No Ra ingin menunda
perceraiannya hingga 3 bulan? No Ra menjawab bukan ia yang menuliskan
perjanjian itu, tapi Woo Chul. Heheh..
Tapi No Ra tetap tak mau drop out.
Ia sudah susah payah diterima, jadi ia tetap ingin kuliah. Kenapa juga Woo Chul
seperti tak suka kalau ia sekolah lagi. Ia juga mengusulkan kalau mereka tak
usah bercerai saja. Karena sejak 2 tahun yang lalu pun mereka tetap hidup
bersama walau sudah bercerai. Ia mencontohkan Sartre dan Beauvoir dan ia
membebaskan Woo Chul.
Woo Chul terkejut No Ra
mencontohkan pasangan suami istri itu. Pertikaian mereka berhenti karena Min
Soo datang.
Yang berikutnya pun juga tak mudah
bagi No Ra karena Min Soo tahu kalau No Ra bahkan ikut klub. No Ra mencoba
menjelaskan kalau ia masuk Univ Woocheon karena ia pikir Min Soo diterima masuk
ke Universitas Yeonshin. Ia tak menyangka Woo Chul juga pindah, sehingga
semuanya malah masuk ke Univ. Woocheon.
No Ra minta maaf, tapi ia menolak
untuk keluar. Ia mengusulkan pura-pura tak mengenal Min Soo. Ia bahkan tak
pernah mengatakan pada teman-temannya kalau ia sudah menikah. Maka dari itu,
Min Soo bisa tetap menikmati masa kuliahnya. “Ini adalah hal yang sangat
penting bagi hidup Ibu. Ibu minta maaf, tapi Ibu pikir Ibu tak melakukan
kesalahan.”
Tapi Min Soo tetap tak mau, bahkan
mengancam untuk drop out saja. No Ra hanya tersenyum dan meninggalkan putranya
untuk masuk kamar. Woo Chul menyusul No Ra tapi pintu kamar sudah terkunci.
Keesokan paginya, ayah dan anak itu sudah menunggu di ruang tengah. Tapi si Ibu keluar sudah rapi dan bersiap untuk kuliah, menyuruh Min Soo agar tak terlambat masuk kuliah.
Hyun Suk melihat No Ra yang nampak
kusut. Ia memberikan upah karena No Ra membantu proyeknya, dank arena ia
sungkan memberikan uang pada istri professor, sebagai gantinya adalah tiket
Massa Maren. “Tiketnya sudah habis, tapi aku berhasil mendapatkannya. Tontonlah
karena sangat jarang mereka kemari.”
No Ra keluar gedung dan berpapasan
dengan Min Soo yang baru saja diantar Woo Chul. Tapi memegang ucapannya, ia
pura-pura tak mengenal putranya. Hal itu tak hanya membuat Min Soo kaget, tapi
juga Woo Chul yang tak menyangka istrinya akan melakukan hal sedrastis itu.
Woo Chul juga melihat Hyun Suk
memperhatikan No Ra dari jauh. Ia mengkonfrontasi Hyun Suk. Apakah ini berarti
Hyun Suk sudah tahu kalau No Ra kuliah di Univ. Woocheon? Kenapa Hyun Suk tak
memberitahukan padanya?
Woo Chul bertanya balik, “Kenapa
juga aku harus memberitahukan padamu? No Ra itu temanku. Aku membantu temanku.
Katanya suaminya melarangnya kuliah lagi.” Hyun Suk tersenyum. “Ah, kudengar
kau tak ingin ia bersusah payah di luar rumahnya yang sudah nyaman, ya? Tapi ia
memang ingin bersusah payah.”
“Ini adalah masalahku dengan No
Ra,” jawab Woo Chul memperingatkan.
“Aku tak tertarik dengan masalah
perkawinanmu dengan No Ra. Yang membuatku tertarik adalah No Ra,” ujar Hyun
Suk. Waaa…. Woo Chul tercengang mendengarnya.
Belum kelar masalah No Ra, Woo
Chul sudah dihadapkan pada Yi Jin yang mulai merasa curiga pada Woo Chul yang
selalu terburu-buru beberapa hari terakhir ini. Woo Chul panik. Ia tak mungkin
menceritakan masalah terbarunya pada Yi Jin.
Tak sengaja ia memandang undangan
Masse Maran yang diberikan Sang Ye dan ia mendapatkan ide. Ia tersenyum rahasia
dan meminta Yi Jin menemuinya di tempat biasa jam 6 sore.
No Ra memberikan tiket Masse Maran
pada Yoon Young karena ia dan Woo Chul akan melanjutkan pembicaraan mereka
semalam. Mendadak ada SMS dari Woo Chul memberitahukan kalau Woo Chul belum
bisa pulang jam 6 nanti karena ada rapat. Maka No Ra memutuskan untuk nonton
bersama Yoon Young.
Hyun Suk terkejut melihat Sang Ye
ada di kantor, padahal rencananya Sang Ye akan menonton Masse Maran. Sang Ye
berkata kalau ia memberikan tiketnya pada Prof. Kim Woo Chul agar bisa nonton
dengan No Ra.
Betapa paniknya Hyun Suk karena ia
tahu Woo Chul tak mungkin mengajak No Ra. Ia menelepon No Ra tapi tak diangkat.
Ia pun menelepon Yi Jin yang dijawab kalau ia akan makan malam dengan
seseorang.
Tahu siapa yang dimaksud dengan
seseorang itu, maka ia buru-buru melarikan mobilnya ke gedung teater. Ia geram
melihat Woo Chul berjalan bukan dengan No Ra. Tapi ia membiarkan kedua orang
itu. Pikirannya hanyalah No Ra. Ia harus mencegah No Ra melihat kedua orang
itu.
Terlambat karena No Ra sudah ada
di gedung. Mulanya No Ra tak melihat kehadiran suaminya saat Woo Chul dan Yi
Jin melewatinya. Tapi saat hendak masuk, ia melihat Woo Chul di hadapannya.
Dengan membawa tas wanita.
Seorang wanita keluar dari toilet
dan Woo Chul tersenyum hangat dan merapikan syal wanita itu dengan sayang.
Komentar :
Benar-benar menyebalkan. Saya tahu
kalau secara hokum, Woo Chul dan No Ra sudah bercerai. Dan Woo Chul berniat
menutupi perceraian itu hingga titik akhir. Kenapa? Karena ia ingin ‘bersih’.
Ia bercerai bukan karena orang ketiga, tapi memang karena ketidakcocokkan dalam
pernikahan. Ia ingin No Ra memiliki anggapan seperti itu.
Dan sekarang No Ra melihat dengan
mata kepala sendiri kalau suaminya berselingkuh. No Ra selama 20 tahun dihadapkan
rasa rendah diri, ditekan oleh suaminya. Kalau Woo Chul maunya A, No Ra juga
harus A. Setiap saat didikte terus. No Ra sudah menuruti kehendak suaminya, menyesuaikan dirinya dengan Woo Chul.
Saat jajan di kaki lima, Hyun Suk berkata kalau ia tak ingin
menikah karena takut ia bertemu dengan istri seperti No Ra. Menurut Hyun Suk,
setiap orang memiliki ciri khas sendiri karena setiap orang lahir dengan DNA
manusia. Tapi mengapa mereka berubah untuk menyesuaikan kehidupan suaminya?
Padahal dalam pernikahan, tak hanya satu orang yang menyesuaikan diri melainkan
kedua belah pihak. Itu yang harus diingat.
oke, ahjumma^^
ReplyDeletehihihi emang beda usia beda pengalaman juga...
oh ya dari sini terkonfirmasi ya kalau yang ngasih tau perpindahan kelas bukan seung hyun (di sinopsisnya mbak poet), tapi hye mi
geram liat tingkah woo chul
ReplyDelete