Twenty Again - Episode 1
Sepasang
remaja berdansa di tepi pantai di bawah matahari sore. Kim Woo Chul dan Ha No
Ra. Saat itu tatapan mereka penuh dengan cinta.
Sekarang
mereka sudah dewasa dan duduk bersama di kantor
pengacara untuk mengurus perceraian mereka. Menurut pernyataan yang dibacakan
Woo Chul, Ha No Ra yang meminta perceraian itu dan Kim Woo Chul bersedia
memberikan toko Mapodong sebagai harta gono-gini. Perceraian itu masih sebatas
perjanjian bercerai dan belum masuk ke pengadilan, menuggu sampai anak mereka duduk di bangku kuliah.
Tapi dari
ekspresi No Ra yang muram dan Woo Chul yang tak bisa menyembunyikan ekspresi
bahagianya, terlihat kalau bukan No Ra yang ingin bercerai. No Ra malah berlaku
seperti biasa, mengingatkan ‘mantan suaminya’ untuk makan sosis yang ia taruh
dalam mobil jika Woo Chul lapar dan menyuruhnya segera pergi agar tidak telat
mengajar.
Di mobil,
Woo Chul memakan sosisnya sambil menggerutu, mengkoreksi ejaan
yang salah dari kalimat-kalimat yang tadi No Ra ucapkan. Memasuki kampus, ia
buru-buru membuang bungkus sosis.
Gengsi tauk
dosen sukanya makan sosis.
Sementara No
Ra mulai ikut bimbel agar bisa lolos ujian masuk perguruan tinggi. Sahabatnya,
Yoon Young, yang membantu mendaftarkannya ke bimbel itu karena No Ra melakukan
semuanya ini secara rahasia. Yoon Young mencela No Ra. “Demi Woo Chul yang tak memberi
apapun -rumah, toko, tabungan bahkan anakmu, semua atas namanya. Dan sekarang
kau mau ngapain di usiamu sekarang ini?”
“Aku akan
kuliah,” jawab No Ra yakin. Ia masih ingin mempertahankan pernikahannya. Karena
suaminya ingin memiliki pasangan yang bisa diajak bicara mengenai teori Freud dan
Jung, dan hal-hal semacam itu, maka ia akan kuliah lagi. No Ra heran mendengar
No Ra yang sangat keras kepala.
Tapi sejak
kecil No Ra memang kalau sudah punya pendirian, ia akan melakukannya. Mungkin
bisa dibilang keras kepala. Young Young sudah membuktikannya.
Saat remaja,
Youn Young yang diet, selalu tak bisa menahan nafsunya untuk menghabiskan tteokbokki
yang dijual nenek No Ra. Ia menemui No Ra dan menyuruh No Ra menempelkan
fotonya di restoran Nenek agar Nenek memberikannya 5 potong tteokbokki saja
dalam piringnya. No Ra tak mau.
Walau
disiksa sampai rambut rontok pun, No Ra tak mau. Ia malah menyuruh Yoon Young
untuk berhenti makan di potongan kelima. Hingga Yoon Young kecapean sendiri
menyiksa No Ra dan akhirnya menyerah. Sepertinya, dari situlah mereka menjadi
sahabat baik.
Yoon Young
menatap sahabatnya dan bertanya, “Apa yang akan kau lakukan jika Woo Chul tetap
ingin bercerai? Apa kau masih ingin kuliah?”
No Ra
menggeleng lesu. Untuk apa? Lalu No Ra ingin melakukan apa? Setelah berpikir
sejenak, No Ra berkata, “Mungkin jualan tteokbokki.”
Di rumah, Min Soo, anak No Ra, pun hanya menganggap ibunya sebelah mata. Saat ditawari makan malam, Min Soo hanya diam. Dia hanya membungkuk hormat pada ayahnya yang menyuruhnya segera tidur setelah seharian capek sekolah dan bimbel. Duh.. pengen ngegetok kepala Min Soo nih yang ga sopan sama ibunya.
Sementara
Woo Chul juga memisahkan kedua tempat tidur mereka dan melepas cincin kawinnya.
No Ra akhirnya ikut melepas cincin kawinnya dengan enggan.
Tapi
rencananya tetap harus berjalan. Sementara Min Soo belajar untuk mempersiapkan diri
untuk ujian, begitu pula dengan No Ra. Begitu terus setiap hari, hingga hari H.
Setelah Min Soo diantar ayahnya untuk ujian, ia juga diantar Yoon Young ke
tempat ujian.
Hasilnya? No
Ra mengerang melihat hasilnya yang tak begitu bagus. Ia akhirnya memilih
Universitas Woocheon tempat suaminya mengajar. Begitu pula dengan Min Soo yang
menjadikan universitas Woochen sebagai pilihan keduanya.
Namun betapa
kecewanya ia melihat hasilnya. Ia tak diterima di Universita Woocheon. Begitu
juga dengan universitas Youngjoo. Ia menangis saat Yoon Young meneleponnya.
Bahkan ia menangis sepanjang perjalanannya pulang.
Sesampainya
di rumah, ia menghapus air matanya dan tersenyum sambil menyelamati Min Soo. Min Soo malah membentak ibunya, kesal. “Apa sekarang saatnya untuk menyelamatiku?”
Min Soo
ternyata kecewa karena ia tak diterima di universitas Yeonshin, pilihan
pertamanya. Ia masuk ke Universitas Woocheon.
Melihat No
Ra muram, Woo Chul mengira No Ra sebenarnya sedih karena anak mereka tak masuk
di pilihan pertama, Woo Chul meminta No Ra untuk tak terlalu sedih. Dan ia
mengingatkan No Ra agar mereka harus menjaga rumah tangga mereka kelihatan
harmonis sampai hari pertama Min Soo masuk kuliah.
Walau
ternyata nasib baik menyertai No Ra. Salah seorang petinggi Univ. Woocheon
ditangkap karena ketahuan menerima suap saat penerimaan mahasiswa baru. Dan
tiba-tiba No Ra mendapt telepon dari Univ. Woocheon yang mengabarkan kalau ia
diterima.
Yay..! Eh tapi.. berarti hasi ujiannya adalah hasil terendah di universitas itu, ya?
Betapa
bahagianya No Ra. Ia langsung ke bank untuk mengambil semua uang tabungannya
dan menuju ke kampus Woocheon. Tapi ia tak tahu jalan menuju ke bagian
administrasi dan memanggil pria yang ada di depannya.
Tapi pria
itu hanya memandang No Ra dan meninggalkannya tanpa menjawab sepatah katapun.
No Ra memanggilnya lagi dan bertanya seakan mengenalnya, “Apa mungkin.. kau
adalah Hyun Suk? Cha Hyun Suk?”
Pria itu,
Hyun Suk, mengiyakan dengan judes dan tak menanggapi basa-basi No Ra. No Ra
memanggilnya lagi, dan kali ini Hyun Suk membentaknya, membuat No Ra kaget. Apa
Hyun Suk tak mengenalnya? Hyun Suk menjawab, “Aku tak mengenalmu. Walau kau
mengenaliku bukan berarti aku harus mengenalimu. Mungkin aku pernah melihat
wajahmu. Mungkin saat di SMA. Tapi aku tak mau tahu siapa dirimu. Jadi
pergilah! Buat apa ibu rumah tangga ke sini? Bukankah kau harusnya masak di
rumah?”
No Ra hanya
bengong melihat Hyun Suk pergi dengan mobilnya. Dan yang terlintas di
pikirannya adalah Apa aku sudah berubah
banyak, ya? Sambil ia memegang wajahnya. Haha.. emak-emak banget ini mah
yang merasa wajahnya sudah tak seimut dulu.
Sementara
Hyun Suk juga mengutuki dirinya sendiri yang bersikap judes dan nggak nyantai
banget dalam menghadapi teman lamanya.
Setelah
membayar uang muka ke kampus, ia memberitahukan kabar gembira ini pada suami
dan anaknya saat makan malam. Min Soo langsung marah-marah dan mengatai ibunya
gila. “Apa Ibu melahirkanku hanya untuk mempermalukanku?”
Woo Chul
memarahi anaknya yang berkata tak sopan pada ibunya. Tapi Min Soo memilih
mundur kuliah setahun daripada satu universitas dengan ibunya. Woo Chul akhirnya menyuruh anaknya untuk masuk kamar.
Di kamar
kerjanya, Woo Chul menguliahi No Ra yang berbohong dan diam-diam ikut ujian. No
Ra memberikan alasannya. Ia ingin memberi kejutan untuk Woo Chul. Woo Chul
berkata kalau gelar itu bukanlah masalah mereka. Tapi menghabiskan waktu untuk
hal-hal yang absurd dan pandangan No Ra yang naif-lah yang membuatnya seperti
merasa tercekik.
“Aku sekarang sudah berumur 43 tahun. Kumohon biarkan aku hidup. Aku
tak ingin memiliki hidup yang tak berarti di sisa umurku ini. Bebaskanlah aku.
Kumohon.” No Ra menangis mendengar permintaan suaminya.
Sebulan
telah berlalu dan No Ra terlihat semakin murung. Woo Chul mengingatkan No Ra
untuk ke rumah sakit karena harus
medical check up. Walau No Ra hanya mengeluh sembelit, tapi Woo Chul
mendaftarkan untuk pemeriksaan menyeluruh karena setelah bercerai, No Ra akan
sendirian saja.
No Ra bicara
sendiri, mengeluh pada almarhmum neneknya. Ia tak tahu harus melakukan apa
setelah ini. Akan lebih baik jika ia ketahuan memiliki penyakit mematikan saja.
Haha.. jangan-jangan kebanyakan nonton Winter Sonata, nih si No Ra.
Tapi
ternyata harapannya itu jadi kenyataan. Karena menurut dokter, No Ra baru
ketahuan mengidak kanker pancreas, kanker yang biasanya ketahuan di stadium
akhir. Umur No Ra diprediksi hanya 6 bulan saja.
Walau
ternyata, entah suster yang salah panggil atau No Ra salah dengar, pasien yang
mengidap kanker pancreas itu adalah Han Oh Ra.
Tapi No Ra
tak mengetahui hal itu. Ia terus menangis di halte, tak menyadari kalau
handphone yang tergeletak di samping, diambil orang.
Ia pulang ke
rumah dan dunia masih sama memperlakukannya. Min Soo, si abg, enggan
digerecokin ibunya. Woo Chul cuek, karena mereka akan berpura-pura masih
menikah hingga hari pertama Min Soo masuk kuliah, karena saat itulah tugas mereka sebagai orang tua Min Soo akan berakhir.
Saat ia
menanyai Woo Chul tentang bagaimana jika ia sekarang sedang sekarat, Woo Chul
menjawab, “Semua orang pasti akan mati. Pada dasarnya manusia adalah makhluk
yang kesepian.”
Whoaa…
kejamnyaa... No Ra terus termenung semalaman.
Hari
terakhir pendaftaran masuk Universitas Woocheon telah tiba. Pihak administrasi
menelepon No Ra untuk memastikan apakah No Ra akan membayar sisa uang kuliah.
No Ra yang tadinya kalem, menjadi darah tinggi saat si penelepon
mengungkit-ungkit umurnya. Ia langsung mengomel, menuduh si penelepon
merendahkan dirinya yang sudah 38 tahun tapi masih ingin kuliah. “Apa aku tak
dibolehkan kuliah kalau aku sudah berumur? Jadi apa aku bolehnya hanya untuk
mati?”
No Ra terus
mengomel dan memutuskan untuk minta uangnya kembali karena ia memutuskan untuk
tidak kuliah. Ia lebih butuh uang daripada kuliah. Dan ia pun pergi ke kampus
sekarang juga.
Sesampainya
di sana, ia dikagetkan oleh pertunjukkan Fakutas Teater dan Seni yang lulus
tahun 2015. Ia seperti melihat dirinya yang melakukan pertunjukkan bersama
dengan teman-temannya untuk menyatakan kalau Masuk sekolah seni bukan hanya untuk kuliah.
Hmmm.. si pemegang papan pernyataan itu, apakah itu Cha Hyun Suk?
Tenggelam
dalam ingatannya, No Ra terkejut melihat sebagian penari membuka jaketnya dan
membalikkan punggung hingga terlihat tulisan Kami kuliah bukan hanya untuk mendapat pekerjaan. Kuliah hanya sekali
dan hidup juga hanya sekali. No Ra tersenyum sedih dan menggumam, “Apa
kalian pikir aku tak tahu hal itu?”
Ia berbalik,
namun ekor matanya sempat melihat pernyataan terakhir mereka. Pilihan ada di tanganmu. Ia segera
berlari menuju ruang administrasi. Ia tak menyadari kalau Hyun Suk yang juga
menonton penampilan mahasiswanya melihat punggungnya dan teringat dengan sosok
No Ra remaja yang berlari di sekolah.
No Ra
memutuskan untuk daftar ulang dan bukannya menarik uangnya. Tapi masalahnya, jika
ia ingin daftar ulang, ia harus membayar uang kuliah yang harus dilunasi sore
ini juga. Ia akhirnya ingat tentang bantal nenek. Kata nenek, uang kuliah No Ra
ada di dalam bantal itu. Sambil berlinang air mata, ia mengumpulkan gulungan
uang itu. Nenek pasti merasa bangga padanya sekarang.
Sementara
Min Soo mulai mengenal teman-teman satu jurusan. Teman-teman satu jurusannya memulai
game sederhana, dengan hukuman minum soju. Karena kalah bermain, ia diharuskan
minum. Gelas demi gelas ia tenggak karena ia tak bisa konsentrasi karena ia
cepat mabuk. Min Soo yang sudah tak kuat, ingin berhenti.
Tapi teman-temannya
malah menggenapinya menjadi 8 gelas yang ada di hadapannya. Kalau Min Soo
ingin menjadi Ketua Angkatan, maka ia harus berani minum.
Mendadak ada
suara manis di depan pintu, “Maaf, saya terlambat.” Semua cowok yang masih
bangun terpana melihat ada gadis cantik yang mengacungkan tangannya, “Aku
bersedia kok menggantikannya.”
Tanpa ba bi bu, gadis itu menenggak segelas
soju. Satu gelas dan satu lagi. Dan satu gelas lagi, membuat semua bengong. Para
cowok-cowok itu bertanya separuh berharap apakah gadis itu adalah teman mereka
di jurusan politik?
Gadis itu
kaget dan berkata kalau ia salah ruangan. Ia pun pamit namun meminta pada
semuanya untuk tak menghukum Min Soo lagi karena tadi ia sudah menggantikannya.
Semuanya terpesona dan mengangguk-angguk.
Melihat 4
gelas kosong di hadapannya, Min Soo pun menyusul gadis itu. Ternyata gadis itu
sedang memuntahkan soju yang tadi diminumnya. Sambil masih terpesona, Min Soo
berterima kasih pada gadis itu.
“Kalau kau ingin
berterima kasih padaku, kau harus mau memberikan handphone-mu padaku,” kata
gadis itu. Seakan tersihir, Min Soo menyerahkan handphone-nya. Gadis itu
memperingatkannya, “Kalau kau menyerahkan handphone itu, itu artinya kita
pacaran.” Min Soo mematung tak menjawab, antara ragu dan masih terpesona. Gadis
itu tersenyum sambil meraih handphone Min Soo. Kedua tangan mereka pun bersentuhan.
Yoon Young
memarahi No Ra yang menyimpan rahasia tentang penyakitnya itu sendiri. Jika tak mau memberitahu
Woo Chul, kenapa No Ra tak mau memberitahu Min Soo? No Ra tak mau membebani
putranya yang masih remaja berusia 20 tahun. Yoon Young kesal mendengar alasan
No Ra, “Hei! Kau itu jadi ibu ketika berumur 19 tahun.”
Tapi karena
itulah ia tak mau memberitahu Min Soo. Anaknya sudah belajar giat saat di SMA
dan baru mengalami awal-awal kuliah. Bagaimana mungkin ia tega memberitahu Min
Soo kalau ia sekarat. Tapi ia berjanji akan memberitahu Min Soo 3 bulan lagi. Dalam
3 bulan itu, ia akan memberikan masa muda yang bahagia bagi Min Soo.
Yoon Young
menatap kasihan pada temannya yang tak pernah tahu arti masa muda. Ia bertanya
apa yang akan dilakukan No Ra sekarang. No Ra mengaku kalau ia akan kuliah
lagi. Karena tak ada kegiatan lagi dan ia sekarang sekarat, ia akan mencoba
melakukan sesuatu yang ia ingin lakukan selama ini. “Aku tak akan memberitahu
Min Soo kalau aku akan kuliah lagi.”
Bagaimana
caranya? Berbekal jadwal mata kuliah anaknya, ia mencari rute kampus yang tak
dilewati Min Soo.
Ia mengambil mata kuliah Perkawinan dan Keluarga, dan tak
sengaja mengambil mata kuliah yang diajar oleh Kim Woo Chul dan mata kuliah
Teater. Ia juga tak menyadari kalau mata kuliah terakhir yang itu diajar oleh
dosen Cha Hyun Suk.
Cha Hyun Suk
mengerutkan kening saat melihat nama yang sudah dua kali muncul di hadapannya.
Ha No Ra. Nama itu sekarang ada di dalam daftar mahasiswanya.
Entah apa
yang dilakukan mahasiswa Korea. Waktu Min Soo di bangku SMA saja, ia selalu pulang malam
karena bimbel. Sekarang di hari pertamanya, Min Soo harus berangkat subuh. Ha
No Ra minta Min Sook untuk istirahat sebulan di rumah. Tapi Woo Chul menyela
dan berkata kalau 4 tahun ini akan menentukan 80 tahun hidup Min Soo berikutnya
dan menyuruh Min Soo berangkat saja.
Woo Chul
ingin mengajak istrinya bicara. Tapi No Ra minta agar mereka bicara besok
karena hari ini Woo Chul ada kuliah pagi dan ia ada kelas bisnis. Woo Chul
bengong dan mencoba mengartikan kelas bisnis yang No Ra maksud.
Pagi datang,
No Ra berangkat ke kampus dengan kepercayaan diri yang tinggi. Tapi kepercayaan
dirinya itu mulai turun saat ia masuk kelas, semua mahasiswanya langsung diam
karena menganggap dosen sudah hadir. Teman-temannya mulai berbisik-bisik
mengetawainya.
Saat kerja kelompok, karena jadwal mengerjakan tugas kelompok bentrok
dengan jadwal kuliahnya, teman sekelompoknya meminta No Ra tak perlu repot dan
hanya perlu hadir saat presentasi saja.
Mereka terlihat sopan, tapi sebenarnya saat itu mereka membicarakan No Ra melalui grup chatting di handphone mereka. Mereka mengeluhkan harus bekerja dengan orang tua yang bahkan handphone saja tidak punya.
No Ra pun
pergi ke kelas berikutnya yang beda gedung dan terkaget-kaget melihat banyak
hal baru yang belum pernah ia lihat selama ini. Tak ingin menarik perhatian
mahasiswa lain, kali ini ia sudah mempersiapkan diri dengan hadir di kelas
lebih awal dan duduk paling belakang dengan memakai topi sehingga tak menarik
perhatian.
Tapi ia malah
yang kaget melihat siapa yang mengajar. Cha Hyun Suk. Ia menyesal saat itu
telah membentak Hyun Suk. Seharusnya ia juga harus memperkenalkan namanya agar
Hyun Suk tak terkejut melihatnya. Ia mengacungkan tangan saat Hyun Suk
memanggilnya. Tapi Hyun Suk tak terlihat terkejut dan malah meneruskan
mengabsen.
No Ra pikir
ia sudah selamat. Tapi ternyata Hyun Suk malah mengumumkan kalau ia akan
membagi kelasnya menjadi 3 kelompok dan ia berharap semua orang sudah tahu cara
mengajarnya. Ia memanggil No Ra dan bertanya, “Apa kau juga sudah tahu gaya
mengajarku, mahasiswa bertopi?”
No Ra
memperkenalkan namanya tapi Hyun Suk tak menganggap itu penting dan terus
memanggilnya mahasiswa bertopi. Ia tak pernah mengijinkan mahasiswanya memakai
topi di dalam kelas. No Ra mencoba bertelepati dengan Hyun Suk, mengingatkannya
kalau ia adalah teman sekolah Hyun Suk dulu, tapi Hyun Suk tetap menyuruhnya untuk
melepas topi itu.
Walau
enggan, No Ra akhirnya melepas topi itu dan semua mahasiswa terkesiap karena Ha
No Ra ternyata adalah seorang ahjumma. Hyun Suk pun langsung memasang sikap
hormat dan meminta maaf karena mengira No Ra adalah mahasiswanya. “Apakah anda
salah satu orang tua murid saya? Apakah anda salah masuk ruangan, ahjummoni?”
Mendengar
pertanyaan pertanyaan Hyun Suk yang seakan mengejeknya, No Ra akhirnya sadar
kalau Hyun Suk sebenarnya telah mengenalinya sebagai Ha No Ra. Beberapa mahasiswa
berbisik-bisik melihat No Ra tak kunjung menjawab.
No Ra
menatap marah pada Hyun Suk. Tapi begitu pula dengan Hyun Suk. Ia akhirnya mengultimatum,
“Kalau kau tak mau menjawabku, kau harus keluar dari kelasku. SEKARANG JUGA!”
Komentar :
Haduhh..
kalau saya gak akan pede deh kuliah lagi di umur segitu. Apalagi S1 reguler.
Sendirian pula. Kalau bareng beberapa temen yang seumuran sih mungkin masih
mau. Tapi sendiri? Haduh.. benar-benar harus berpikir 10 kali deh. Kalau 10 kali
masih iya, tambah lagi 20 kali.
Tapi itu
mungkin yang terjadi di otak No Ra. Ia sudah berpikir ribuan kali untuk
memutuskan kuliah atau nggak. Demi mempertahankan rumah tangganya, ia bersedia meng-upgrade
dirinya dengan cara yang mungkin tak mau orang lain lakukan. Demi cinta, demi
anak. Apapun ia lakukan untuk keluarganya.
Tentu saja No Ra bingung dengan bahasa anak jaman sekarang. Nggak di Korea, nggak di Indonesia, banyak kata-kata slank yang kita harus selalu update. Contohnya saja baper. Saya ngerti kata caper. Tapi kalo baper? Dipikir ribuan kali pun saya ga bisa ngartiin kata itu. Baru setelah ngegoogle, baru ngarti itu kata. Jangan sampe ada kata daper ya.. Mungkin saya langsung ngartiin sebagai popok.
Di episode
pertama ini, saya masih merasa simpati dengan Woo Chul. Sepertinya pernikahan
mereka karena cinta satu malam. Mungkiiinnn.. Susah juga untuk pasangan muda yang baru mengenal dan langsung ada si kecil.
Ingat dengan Hyun Sook di Unkind Woman, yang btw juga dimainkan oleh No Ra remaja-? Rumah tangga Hyun Sook dan suaminya saja juga tak mulus. Dan lagi-lagi kurang pendidikanlah yang merupakan faktor rendah diri Hyun Sook. Namun bedanya, suami Hyun Sook terus mencintai Hyun Sook. Sedangkan Woo Chul?
Entah kenapa, kok saya merasa sedikit ada
gelagat aneh dari Woo Chul ya? Saya ga cerita sih di dalam sinopsisnya. Tapi
saat Woo Chul mendengar berita tentang kasus suap mahasiswa baru di mobil, ia sedang
merapikan penampilannya, seperti ingin tampak keren di hadapan seseorang.
Ia juga tak
ingin No Ra melihat dokumen proyek yang ia sedang garap di komputer, yang kebetulan
mirip dengan healing project yang sedang dikerjakan oleh Hyun Suk. Dan yang mendapat dana bantuan proyek adalah Woo Chul. CMIIW, ya.. kalau saya salah paham
dengan subs-nya. Sepertinya perseteruan Hyun Suk dan Woo Chul nanti tak akan seputar
No Ra saja.
Saya suka
dengan cara SW-nim yang memberitahu di awal kalau No Ra tak mengidap kanker pancreas.
Kalau ternyata dikasih taunya di pertengahan cerita, saya mungkin merasa.. ah..
ini pasti terjadi perubahan script nih.. Walau mungkin efek nangis bombaynya sedikit
berkurang, saat nanti Min Soo (dan mungkin Woo Chul) mengetahui No Ra mengidap
penyakit yang mematikan.
Btw, kalau
ada yang ngerasa sinopsisnya kurang panjang, maaf ya.. Kayaknya mulai sekarang sinopsis
yang saya tulis ga akan panjang-panjang. Nulis sependek ini aja seminggu,
apalagi yang berpart-part. Bisa ga kelar tuh seminggu.
makasih ya mba sinopsisnya... btw, CMIIW itu apaan yah.. ?
ReplyDeletesalam
CMIIW = Correct Me If I'm Wrong
Delete*Moga dirimuh dah!^
Googling juga deh sob^
makasih ya mba sinopsisnya... btw, CMIIW itu apaan yah.. ?
ReplyDeletesalam
Oke deh mbak Dee^
ReplyDeleteKarna episode 3 - end
Tampak na ga DL videos drama ini^
*Karna Kuota Data menipis^
Tetap semangat nulis sinopsis
Mbak Dee#
yang rambut rontok itu ngocok perut wkwk
ReplyDeletenggak nyangka aja, no ra segitunya waktu muda^^ (termasuk kotoran sapi itu)
neneknya hwan (briliant legacy) dan sunbaenim (49 days) di sini juga hihihi
ohya uang di sana berapa tahun ganti ya? nenek nyimpennya sejak 20 tahun lebih bukan? :P
di rumah sakit kayaknya yang namanya han oh ra itu yang ditolong di kamar mandi bukan? karena yang ngaku han oh ra cuma satu, jadilah nggak bingung
kalau yang ngaku 2 kan jadi bisa dikonfimasi pake tulisan nama...
dengan tahu kematiannya sebentar lagi, no ra akhirnya membuat keputusan untuk mantap kuliah
sekarang tujuannya bukan lagi untuk mempertahankan pernikahan karena dia tahu hidup saja belum tentu lama, jadi harapan pernikahan yang bahagia untuknya biarlah sudah
yang penting putra dan suaminya yang bahagia
apalagi liat keluarganya kayak gitu
mending saa yoon young dan hyun suk yang perhatian :)
denger omongan hyun suk tentang manusia makhluk penyendiri, jadi inget gong ki tae wkwkwkwk sok banget ngomongnya, padahal nggak gitu kenyataanya
Keren sinopsis nya gak ribet dan mudah dibaca, keep going mba!
ReplyDeletekeren nih mbak dee, serasa ngerasain gimana ahjumma pengen banget kuliah ^^
ReplyDelete