The Producers Episode 5 – 1
Cindy terpesona melihat betapa gentleman-nya Seung Chan
padanya. Untuk sesaat ia tak bisa berkata apa-apa.
Tapi hanya sesaat, karena saat Seung Chan menoleh pada
kameraman yang menyembunyikan kamera di dalam jaketnya, Seung Chan langsung
berlari memayungi si kameraman. Cindy mengerutkan kening, kesal.
Hehe… Seung Chan kira dirinya itu ojek payung, kali ya..
Ketika diwawancarai, Seung Chan menjelaskan alasannya
menggunakan payung itu adalah siapa yang paling terpengaruh oleh basahnya
hujan. Seakan menemukan jawaban tepat dalam ujian, matanya berbinar saat
memnjawab kalau ia memutuskan kalau kameraman-lah yang paling terpengaruh jika
kameranya basah.
Matanya berubah bingung saat kameraman bertanya apa Cindy
tidak kesal dengan keputusan Seung Chan. Mungkin baru sadar dia,
Atau mungkin juga tidak. Saat Cindy minta untuk merekam
ulang adegannya membantu membuat tenda (yang sebenarnya didirikan oleh
Seung Chan) dan nanti Seung Chan akan
membuat caption di layar dengan warna pink, Seung Chan menolak. Apa susahnya
menulis caption dalam warna pink? Seung Chan menjawab, “Bukan warna pink-nya
yang tidak bisa. Tapi berbohongnya .”
“Apa kau itu sedang syuting film documenter?” sindir Cindy.
“Kalau kau mau syuting documenter, pergi saja ke gunung dan ambil gambar rakun.
Ini adalah variety show yang menghibur. Harus menghibur.”
“Tapi ini adalah variey show yang sebenarnya. Tepatnya
‘variety show yang sebenarnya di lapangan’”, jawab Seung Chan memberitahukan
jargon 1N2D. Cindy menghela nafas.
Di tempat lain, para staf melaporkan aktivitas Cindy ke Joon
Mo. Mereka kagum pada kemampuan Seung Chan berani menyuruh Cindymau melakukan
semua kegiatan 1N2D yang ala-ala itu. Padahal aktris yang dulu-dulu pernah
tampil, selalu menolak dengan berbagai alasan.
Semuanya tertawa-tawa hingga salah satu dari mereka
bertanya, “Kalian tak akan berharap Seung Chan akan melakukan permainan
‘beruntung atau dihukum’ untuk makan malamnya, kan?” Semua terdiam dan Joon Mo
menyuruh stafnya untuk menelepon Seung Chan untuk membatalkannya.
Tapi terlambat. Seung Chan sudah melakukannya. Cindy disuruh
berputar-putar kemudian menembakkan air. Dan Cindy gagal. Cindy mengeluh kalau
permainan ini terlalu sulit baginya, apalagi ia belum makan sama sekali. Ia
mengerjapkan mata, berharap Seung Chan memberikan kelonggaran baginya.
Seung Chan memberinya kesempatan sekali lagi dengan cara
mendapat semangat dari teman. Jika Cindy
menelepon teman dan teman itu menyemangati Cindy yang sedang syuting 1N2D, maka
Cindy akan mendapat makan malam.
Cindy nampak enggan melakukannya. Khawatir tepatnya. Ia
menelepon salah satu anggota Pinky4, tapi tak diangkat. Satu lagi menerima
teleponnya. Saat Cindy berkata kalau ia sedang ada di depan kamera untuk 1N2D,
temannya itu malah menjawab ketus, “Jadi kau mau apa? Kau ingin aku
menyemangatimu, gitu? Kau itu benar-benar, ya.. Jangan pernah meneleponku
lagi!”
Seung Chan dan kameraman berpandang-pandangan sebelum Seung
Chan berkata lirih, “Gagal!”
Berarti Cindy tak dapat makan malam. Cindy tertunduk lesu di
dalam tenda saat Seung Chan masuk memberitahukan kalau ia akan memasang kamera
di dalam tenda. Walau Cindy menyahut, Seung Chan tetap bicara..
Ia tahu kalau ini pertama kalinya Cindy tidur di luar, jadi
ia tak tahu apakah Cindy mengalami kesulitan tidur atau tidak. Karena itu ia
membawakan headphone dan buku bacaan miliknya agar Cindy bisa cepat
tertidur. Ia juga memberikan topi
miliknya jika rambut Cindy besok berantakan. Cindy menerima semua pemberian itu
dengan malas.
Cindy meminta agar Seung Chan memotong adegan saat ia
menelepon temannya. Seung Chan merasa kesulitan karena ia tak berwenang dalam
editing. Seolah membela diri, Cindy
berkata kalau ia tak terkucilkan dan benar-benar punya teman. Ia tak
mengada-ada. Hanya saja semua temannya sibuk.
“Tapi jika hal itu ditayangkan, semuanya akan berpikir kalau
aku tak punya teman. Dan image Christine pun juga akan jelek.” Cindy tertunduk
dan berkata lirih, “Kumohon hapuslah bagian itu.”
Seung Chan tak bisa menjawabnya, maka ia mundur perlahan.
Episode 5 : Memahami Editing
Cindy akhirnya bergabung dengan anggota lainnya. Dan ia
kembali melakukan permainan tebak kata. Dengan Seung Chan yang menjadi
partner-nya dan memberi petunjuk-petunjuk ilmiah, Cindy tak kunjung menemukan kata-kata
yang dimaksud. Sebenarnya tak hanya Cindy yang bingung, semua anggota 1N2D dan
rekan Seung Chan pun juga terlihat kebingungan mendengar petunjuk-petunjuk yang
hanya ada di National Geographic.
Akhirnya Cindy berhasil menjawab satu pertanyaan walau
petunjuknya tetap tidak umum. Yay! Tapi sayangnya rol kamera pas habis dan syuting
harus berhenti untuk pasang ulang. Bertepatan dengan itu, muncul CEO Byun yang
datang menghardik Joon Mo, membuat Cindy malu.
Tak hanya Joon Mo yang kena semprot, tapi Seung Chan juga
yang dianggapnya memberi petunjuk-petunjuk yang payah.
Secara terpisah, CEO Byun memarahi Joon Mo yang tak
menghargai Cindy yang sangat bernilai. Setiap tindakannya menyebabkan saham
perusahaannya naik turun. Bahkan saham perusahaannya jatuh sampai titik
terendah yang pernah dicapai saat ia mengumumkan kalau Cindy bergabung di acara
ini. “Apa kau mau sahamku lebih jeblok setelah tayang perdana?”
CEO Byun mengatakan kalau Joon Mo harus tahu kalau harga
Cindy sebesar itu. Beraninya Joon Mo mempercayakan Cindy pada anak baru yang
masih pakai popok.
Joon Mo balik marah mendengar ucapan CEO Byun yang memberi
harga pada Cindy. “Apakah Cindy akan berakhir seperti itu juga? Seperti anak
itu?” CEO Byun marah karena Joon Mo mengungkit masa lalu. Ia menghabiskan
seluruh hidupnya untuk memupuk dan membesarkan anak-anaknya menjadi bintang.
Joon Mo menjawab, “Pupuk?
Apa kau pikir semua orang dapat menjadi pupuk? Sampah tak bisa berubah
menjadi pupuk. Sampah tetaplah sampah. Saham di posisi paling bawah? Kalau Anda
ingin bicara angka, pergi saja ke pacuan kuda.”
Ceo Byun membalas sinis,“Kau juga melakukan semua ini demi
rating.”
Joon Mo kembali dengan kesal. Tapi saat ia melihat Cindy
yang diam dan terduduk lesu, terpisah dengan anggota lain dan tak bisa makan
karena kalah permainan, ucapan CEO Byun kembali terngiang. Ia dikatai telah
membiarkan gadis dengan berat 45 kg kelaparan sepanjang hari dan menyuruhnya
tidur di luar. Setelah itu Cindy diharuskan ikut permainan sehingga gadis itu
tak boleh sarapan.
Mereka semua bahagia menyuruh ini dan itu untuk menaikkan
rating. “Jika angka-angkaku itu kelas rendah dan kampungan, apa kau pikir
angka-angkamu itu kelas atas dan elegan?!”
Ia pun mencari Seung Chan dan melabraknya. Harusnya Seung
Chan memberi kelonggaran pada Cindy karena kehujanan dan tersesat. “Kalian
sudah berjam-jam di luar dan jika kau memutuskan untuk bermalam,, setidaknya
kau tak usah melakukan permainan untuk makan malam. Apa kau benar-benar membiarkannya
kelaparan sepanjang waktu? Apa kau ingin membuatnya sakit?!”
Seung Chan minta maaf, tapi Joon Mo terus mengomelinya.
Hong Soon menceritakan semua peristiwa pagi antara Joon Mo dan CEO Byun pada Ye Jin, juga Joon Mo yang memarahi Seung Chan. Mendengar semua cerita itu malah membuat Ye Jin heran. Bagaimana Hong Soon bisa tahu semua kabar itu padahal kru 1n2D belum ada yang pulang. Hong Soon menjawab kalau ia diberitahu oleh Kadep yang ia temani ke gereja.
Ye Jin masih terheran-heran. Ke gereja? Bukannya Hong Soon pernah
ke kuil bersama Kadep sebelumnya? Bahkan sampai menginap lagi. Hong Soon
menjawab kalau kejadian itu sudah lama sekali. Rezim berubah, maka banyak
sekali yang harus dirubah.
Handphone Hong Soon berbunyi dan Hong Soon menjawab sigap, “Baik,
Pak. Ini saya, Stefano. Apakah misanya sudah selesai? Baik, Pak. Saya akan
segera tiba di sana.”
Ye Jin hanya bisa geleng-geleng mendengar nama baptis Hong
Soon yang pasti baru. Tapi ia memikirkan Joon Mo, yang ia dapat tebak, 10 menit
kemudian pasti akan menyesal telah marah-marah.
Benar saja. Kameraman yang bersama Seung Chan memberitahu
Joon Mo kalau malam itu Seung Chan juga tak makan untuk menemani Cindy. Ia merasa
kasihan pada Seung Chan yang disemprot habis-habisan oleh Joon Mo. Joon Mo
terlihat menyesal, tapi ia juga mengomeli anak buahnya yang tahu situasi
seperti itu malah tak meneleponnya.
Seung Chan masuk ke bis dan mencari tempat duduk. Tapi
sebagai anak paling junior, ia harus mundur dan mundur untuk memberikan tempat
duduk pada senior-seniornya. Hingga ia duduk bersebalahan dengan Joon Mo.
Mereka tetap diam-diaman.
Saat bis berjalan, mereka terlelap dan badan mereka
terayun-ayun hingga Seung Chan menyandarkan kepalanya ke bahu Joon Mo, yang
membuat Joon Mo juga bisa bersandar di kepalanya.
Lay out panggung Music Bank akan dirubah, yang membuat para
penyanyi juga harus merubah koreografinya . Tak disangka, Da Jung, anak baru
yang jutek pada Ye Jin, mengirim SMS langsung pada Seung Ri untuk
memberitahukan perubahan itu. Dan Seung Ri langsung setuju, membuat semuanya
melongo heran.
Mau tak mau Ye Jin memuji keahlian Da Jung.
Tim 1N2D tiba di kantor dan Ye Jin langsung mencari Joon Mo.
Tapi tak ada. Ia menginterogasi Seung Chan yang menjawab kalau Joon Mo ada di
restoran untuk makan malam bersama nanti. Ye Jin menjadi was-was karena Seung
Chan gampang mabuk dan melarangnya minum sedikitpun. Seung Chan mencoba
membantah kalau ini adalah makan malam pertama mereka jadi ia tak enak jika tak
minum.
Tapi Ye Jin yang takut rahasianya terbongkar, tetap melarangnya
minum dan ia bertanya dimana restoran itu.
Si Manajer bertanya apa Cindy benar-benar ingin pergi ke
acara makan malam itu walau CEO Byun melarangnya? Dinama muka CEO Byun harus
ditaruh, setelah tadi pagi bertengkar hebat dengan Joon Mo tapi sekarang Cindy
malah mau datang. Cindy menjawab kalau karena alasan itu pulalah ia harus
datang.
Ia berkata kalau seorang PD sering mengucapkan kata ‘cut’
yang berarti memotong. Pisau digunakan untuk memotong. Yang artinya PD itu adalah
orang yang membawa pisau. “Ketika PD sudah melakukan editing, maka ia akan
mulai mengayunkan pisaunya. Dan di saat seperti ini CEO malah berkelahi dentgan
PD. Maka setidaknya aku yang harus melakukan perdamaian. Jika tidak, ia akan
membuatku kelihatan jelek.
Si Manajer mengakui kebenaran ucapan Cindy dan bersiap untuk ngebut agar cepat
datang. Tapi Cindy mengatakan sebaliknya. “Aku ini Cindy. Lebih baik kau parkir
di tempat yang agak jauh, dan kita akan datang setelah semuanya datang.“
Haha..
Semua sudah ada di restoran. Bahkan Tae Ho juga sudah
datang. Dengan istri dan anaknya pula, walau ia mempersiapkan kehadiran mereka
seperti tak direncanakan.
Cindy menunggu sementara manajerny mengintip-intip dan
melaporkan semua sudah datang, berarti Cindy sudah bisa masuk. Mendadak muncul
Ye Jin dan timnya yang langsung menyapa Cindy.
Cindy tak mengenali Ye Jin dan setelah
tahu Ye Jin adalah PD Music Bank, ia berkomentar, “Ah.. Aku tak mengenalimu
karena kau tak memakai make up.”
Hahaha… Nyelekit banget, tapi komentar itu membuat Ye Jin
masuk ke toilet untuk menebalkan make up di wajahnya.
Joon Mo heran melihat tim Ye Jin masih kerja di hari Minggu.
Di depan Cindy yang sudah makan Ye Jin menjawab kalau mereka harus bekerja. Karena
salah satu penyanyi yang berulah minggu lalu, jadi ia harus mendatangi KCC. Ia
juga menolak tawaran makan Joon Mo karena mereka adalah ‘tim yan dihukum’.
Ye Jin mengajak anak buahnya menyingkir, tapi para stafnya
malah duduk di meja para artis untuk networking, samoai Ye Jin berdehem dan
melotot pada mereka. Mereka kembali ke meja Ye Jin.
Ye Jin mulai menjelek-jelekkan Cindy yang berpura-pura manis
saat berfoto dengan Tae Ho dan keluarga. Joon Mo mulai gerah dengan ucapan
pedas Ye Jin yang mengatakan Cindy bermuka dua, apalagi tahu apa yang terjadi
pada Cindy sebelumnya. Ia bertanya apakah selebriti itu harus 24 jam selalu
tersenyum.
Ye Jin malah tak terima Joon Mo memihak Cindy. Secara
terpisah, ia menginterogasi Seung Chan, untuk mencari tahu apakah Cindy
bersikap bossy dan minta disyuting seperti ini dan itu? Apakah Cindy
marah-marah saat Seung Chan menyuruhnya melakukan ini dan itu?
Seung Chan menjawab tidak pada semuanya, walau mengiyakan
pertanyaan Ye Jin tentang Cindy yang pernah kecewa atau hilang kesabaran akan
dirinya. Tapi Ye Jin sendiri juga terlihat kecewa saat melihat Joon Mo
berakrab-akrab dengan Cindy dan bahkan membuat Cindy tertawa.
Ia cemburu. Seung Chan memperhatikan ekspresi tersebut.
Mereka minum bersama dan Ye Jin kembali mengungkit KCC yang
harus ditemuinya besok. Baju apa yang harus dipakainya besok? Ia benar-benar
tak tahu harus memakai apa karena ini pertama kali untuknya.
Cindy akhirnya buka suara. Ia minta maaf jika Ye Jin harus
dipanggil KCC karenanya. Tapi ia tak mengerti bukankah bajunya sangat cantik
pada hari itu? Bahkan Seung Chan saat itu juga setuju kalau bajunya cantik. Seung
Chan pura-pura tak ingat.
Mereka kembali membahas masalah itu dengan Ye Jin menjawab
kalau baju Cindy tak tepat untuk penampilan di TV. Tak disangka Dara menjawab
kalau grupnya selalu harus merubah penampilan dan koreografi khusus bagi KBS. Da
Jung menimpali kalau berarti Cindy juga tak tahu kondisi KBS dengan jelas.
Padahal ia selama ini mengira kalau Cindy melakukan hal itu karena kesal pada
Ye Jin yang memarahi Cindy.
Ye Jin terbelalak mendengar anak buahnya mengatakan kalau ia
memarahi Cindy. Ia membantah kalau ia memarahi Cindy, tapi Da Jung malah
mengingatkan apa yang pernah diucapkan Ye Jin saat itu pada anak buahnya. Kalau
Ye Jin memarah-marahi Cindy di ruang ganti.
Ye Jin langsung berubah 180 derajat, dan berkata kalau pergi
ke KCC adalah pengalaman yang cukup baik untuknya dan ia tak
mempermasalahkannya. Ia mengajak Cindy bersulang, tapi Cindy menolak karena ia
tak bisa minum bir.
Joon Mo akhirnya yang mendentingkan gelas ke gelas Ye Jin.
Tapi Ye Jin sudah gondok dan meminum segelas bir yang dipegangnya.
Pada kamera, ia berkata kalau ia tak pernah bisa merasa
mabuk. Sambil tersenyum lebar, ia berkata kalau ia percaya pada kemampuan
minumnya.
Seung Chan berpapasan dengan Ye Jin yang melarangnya untuk
minum terlalu banyak agar tak membocorkan rahasianya. Seung Chan malah merasa
Ye Jin yang minum terlalu banyak. Ye Jin menegaskan kalau bukan ia yang harus
dikhawatirkan, tapi Seung Chan.
Benarkah?
Ye Jin kembali lagi ke toilet restoran dengan melepas sepatu
di luar. Dengan hanya memakai kaoskaki, ia ia kembali menegaskan di depan
kamera kalau ia tak begitu mabuk. “Tapi kenapa kau bisa masuk ke dalam toilet
wanita? Aku ini tak mabuk dan aku bisa berpikir jernih.”
Tapi Joon Mo memberikan keterangan yang sebaliknya. Ye Jin
akan mengatakan kalau ia tak mabuk saat ia mabuk. Dan semua orang punya
kebiasaan buruk jika sudah mabuk.
Benar saja, Ye Jin mulai bicara keras, menuduh Seung Chan
membocorkan rahasianya dan meminta Joon Mo untuk segera pulang ke rumah. Untung
yang lain juga cukup mabuk sehingga tak memperhatikan ucapan Ye Jin. Seung Chan
dan Joon Mo buru-buru membawa Ye Jin pergi.
Dan seperti yang diucapkan Joon Mo tentang kebiasaan Ye Jin
saat mabuk, Ye Jin bertingkah sok imut kalau sedang mabuk, padahal tidak imut
sama sekali. Ia merengek dengan suara
anak-anak, mengajak Joon Mo dan Seung Chan minum lagi di ronde kedua,
makan gurita dan jeroan bakar.
Cindy yang ada di dalam mobil dan melewati mereka bertiga,
menatap kebersamaan tiga orang itu dengan iri. Kasihan saat melihat Cindy yang
berada di atas sendirian. Manajernya juga tak paham situasi hatinya dan
bertanya bagaimana dengan kelanjutan merebut hati PD payung yang katanya bisa dilakukan
Cindy hanya dalam waktu 2 hari.
Cindy ngeles dengan berkata kalau ia berkata bisa
melakukanya. Tapi ia tak berkata kalau ia akan melakukannya. Bisa dan akan
adalah dua hal yang berbeda. Ia meminta agar jangan terllalu berisik. Manajernya menawarkan untuk mematikan musiknya. Ha. Cindy gemas dan berkata
kalau ia hanya ingin mendengarkan musik. Maka manajernya semakin mengeraskan
volume musik
Ayah dan Ibu Seung Chan menonton tayangan Cindy yang memakai
baju tak pantas dan menganggap kalau sebentar lagi dunia akan kiamat. Adik
Seung Chan berkata kalau penyanyi itu bernama Ciindy dan bermain di variety
show yang dikerjakan Seung Chan.
Mereka langsung panik. Bagaimana jika Cindy jatuh cinta pada
Seung Chan? Seung Chan kan cakep. Apalagi
sebentar lagi Ayah akan mencalonkan diri jadi walikota Yeouido. Adik Seung Chan
hanya bisa geleng-geleng melihat kepedean orang tuanya.
Joon Mo gembira melihat ahjumma membawakan sepiring gurita. Tapi Ye Jin malah mewek dan marah
melihat Joon Mo mulai membakar gurita. Manusia itu kejam. Gurita itu kan juga makhluk
hidup. Bagaimana perasaan gurita itu jika tahu akan dibakar? Joon Mo berteriak
frustasi, “Kau kan yang memesannya. Kau ini selalu begitu. Pesan sashimi terus
menangisi ikan yang mati.”
“Aku kejam apanya?”
Ye Jin mendengus, “Apa? Kau ingin kencan buta dengan jaksa?
Apa ia cantik?” Ye Jin menyalak.
“Iya. Dia cantik. Katanya ibuku dia cantik,” salak Joon Mo
balik.
“Kalau begitu kenapa kau menciumku?” tanya Ye Jin mendadak, bahkan
membuat Seung Chan menoleh. “Aku baik-baik saja hingga kau melakukan itu dan
sekarang kau melakukan apapun yang engkau inginkan. Pacaran, kencan buta dan
mau saja dijodohkan oleh teman. Karena itulah kau itu kejam. Sadar, nggak?”
Joon Mo tak menjawab dan malah minum lagi. Ye Jin pun juga
begitu. Tapi Seung Chan menangkap tangannya, menghentikannya. Ye Jin menoleh
pada Seung Chan, tapi ia kembali menatap Joon Mo dan berkata pedih, “Kau tahu
apa yang berat untukku? Ketika aku menyukai seseorang, aku selalu
menceritakannya padamu. Tapi ketika sekarang aku menyukaimu, aku tak punya
siapapun yang bisa aku ceritai.”
Seung Chan melepaskan tangan Ye Jin. Tapi Ye Jin tak
menyadarinya. Ia terus berkata kalau semua ini terasa berat untukknya. Ia
menenggak minumannya dan ia terkapar di atas meja. Kepalanya terantuk meja.
Ye Jin terbangun kaget. Mimpinya semalam benar-benar aneh. Tapi
ia baru menyadari kalau ia mungkin tak mimpi karena jidatnya terasa sakit. Ia
juga masih memakai baju lengkap.
Diam-diam ia keluar kamar dan terlonjak kaget melihat Joon
Mo juga keluar dari kamarnya. Tapi sepertinya Joon Mo juga tak ingat akan
peristiwa kemarin malam. Ia bersyukur pada Joon Mo yang biasanya tak pernah
ingat apapun saat mabuk. “Terima kasih, Joon Mo-ya..”
Ia berbalik dan terperanjat kaget melihat Seung Chan
tertidur di sofa lagi dan menyenggol pria itu dengan kakinya. Seung Chan
terbangun dan berkata kalau ia membawa Ye Jin dan Joon Mo semalam. Tapi kenapa
Seung Chan malah bermalam di rumah ini?
Joon Mo muncul dan juga kaget meliha Seung Chan ada di
rumahnya. “Apa rumahku ini motel atau kos-kosan? Apa ini ruang tidur kantor?”
Joon Mo mulai mengomel, “Tahu tidak.. agar aku bisa hidup bebas sebagai pria
single, aku harus bekerja keras untuk membeli rumah ini dari orang tuaku. Tap
rasanya, semakin banyak dan banyak orang saja yang tinggal di sini.”
Terdengar suara password dibuka dan semua melihat Ye Joon,
adik Ye Jin, muncul dari pintu depan.
“Lihatlah! Bertambah lagi!” sindir Joon Mo.
Selanjutnya : Bagian 2
aku kira ne yang puanjang banget ini komen,
ReplyDeleteseneng aja komen mbak dee buanyak,
eh ternyata emg gak ada gambarnya toch...
gak papa mbak dee, fan nya mbak dee maklum-semaklum-maklumnya
semoga semua urusan dilancarkan, amin
hmmmmm..... masih mikir soal ceritanya nih.... hehe
ReplyDeleteGak imut sih...tp akting gak imutnya Nona gong malah bikin ketawa....kalau beneran Nona gong benturin kepapa sekeras itu ke meja....wuah pasti beneran sakit....
ReplyDeleteLoloslah komen...please.....sudah berbiji biji komenku mungkin masuk lautan spam ...(tear)....
Aku baru saja mendengar lagu- lagu dalam drama Produser, mantap dan sesuai suasananya dengan membaca sinopsis ini.
ReplyDeleteAku baru saja mendengar lagu- lagu dalam drama Produser, mantap dan sesuai suasananya dengan membaca sinopsis ini.
ReplyDeletejoon mo menyalak mbak? haha
ReplyDeletebtw ada chun hee ahjussi >.< hehe emang yang udah punya pasangan siapa? chun hee atau ngong hyo jin? :P
itu chun hee juga main di masters sun mbak, haha kok bukan so ji sub ya yang diundang? atau jo in sung gitu? #takut geger mah ntar wkwkwk
jun ji hyun disimpen buat ending mungkin, biar tetep ngikutin producer karena nungguin ji hyun *digetok PDnim
Gambarnya mana
ReplyDeletebro sist, mau tanya dan mhn bantuan.A dnk ..
ReplyDeletetlng cariin drama korea yg cerita.A begini: (atau agak mirip lah)
jd ada seorang cowok biasa dan wanita biasa, biasalah ketemua trz saling sayang dan pacaran..
udah cukup lama berhubungan, sampai akhirnya orang tua si cewek mau anak.A segera menikah, awal.A c karna berfikir udah cukup lama pacaran jd nikah aja, namun si cowok.A kan blm siap masih sama2 muda, cowok.A blm punya uang gtu, kedua.A dari keluarga sangat sederhana..
sampai akhir.A permintaan nikah semakin mendesak, karna adik.A si cewek yg emang cewek juga udah mau nikah ama pacar.A, karna budaya di keluarga.A adik.A ga boleh dilangkahin, arti.A hrs makin2 cepet menikah dnk, dan bingung lah si cowok itu. yg akhr.A memilih untuk meninggalkan si cewek biar dia dpt yg lbh baik dan segera menikah, walaupun kedua.A masih sangat cinta..
akhr.A putuslah dan lama ga ada kabar.
tp trnyata si cewek pun blm dpt pasangan jg, si cowo pun akhr.A kembali lagi mencoba berharap lg sambil mencari uang untuk bisa menikahi.A ..
namun hanya sebentar ia kembali, karna masih belum dpt kerjaan.A juga, tp ia masih saling ngabarin lwt sms tw telpon, tp udh ga ketemu..
semakin lama semakin jarang mengabari, karna si cowok merasa blm waktu.A, ia menunggu dpt kerja dan langsung akan menemui.A ..
sampai akhr.A dpt kerjaanlah si cowok tersebut, dan kembali memberi kabar si cewek kalau sdh dpt kerja, namun kata si cewek sekarang sudah tak lagi sama ..
beberapa hari kemudian bertemu, dan ceritalah si cewek ..
“sekarang sudah berbeda keadaan.A, ayah dan ibu.A sakit, adik2.A mash sekolah dan kakak.A tdk bisa diharapkan, kemudian datang pria kaya kerja pelayaran berumur 48tahun melamar.A, dan akhir.A si cewek itu harus memilih antara si cowok yg dia cintai yg sdh kembali atau menolong keluarga.A dgn menikahi pria kaya walupn hidup menderita, karna si cowok yg dia cintai juga baru saja kerja jd belum bisa segera menikahi, membiayai adik2.A dan pengobatan orang tua.A ..
akhir.A orang tua si cewek itupun menyetujui pernikahan anak.A dengan pria tsbt.
selamat siang Deep Sea Fish Oil Green World selamat siang
ReplyDelete