Three Days Episode 3 – 1
Truk yang melaju kencang itu tak
memperlambat saat melihat ada mobil dan orang di pinggir jalan, malah mempercepat lajunya. Tae Kyung segera
menarik Bo Won ke pinggir. Mereka selamat dan truk hanya menabrak belakang mobil.
Melihat logo lingkaran yang sama, Bo Won langsung memberitahu Tae Kyung kalau
truk itu adalah truk yang menewaskan ayah Tae Kyung.
Tae Kyung segera menarik Bo Won
untuk masuk ke mobil. Di belakang, truk itu berputar dan melaju dengan kencang,
kembali hendak menabrak mobil. Tae Kyung mencoba menyalakan mobil, tapi
gagal. Berkali-kali tapi mobil itu tetap tak mau dinyalakan, sementara truk terus melaju.
Akhirnya mobil itu menyala dan
Tae Kyung melarikan sekencang-kencangnya.
Tapi mobil yang sudah ditabrak
itu tak bisa ngebut dengan kekuatan penuh, sehingga truk bisa menyeruduk
mobil Tae Kyung, sama seperti yang truk itu lakukan pada mobil ayahnya. Namun Tae Kyung berhasil mengendalikan mobil dan tetap terus melaju.
Truk itu sekarang menjajari mobil
Tae Kyung dan memepetnya. Tapi Tae Kyung masih bisa menahan mobilnya untuk
tetap di jalan.
Hingga jalan yang mereka lewati
berpisah jalur di terowongan. Truk itu tak mengikuti mobil mereka lagi. Saat
keluar terowongan, tak ada kendaraan yang membuntutui mereka.
Tak terduga ada sinar menyilaukan
dari samping. Tak sempat berkelit, mobil mereka tertabrak oleh truk yang muncul
dari samping. Untungnya mobil mereka bisa terlepas dari tabrakan itu dan Tae
Kyung berhasil mengendalikannya. Bo Won yang duduk di sisi mobil yang tertabrak
juga tak apa-apa.
Tae Kyung berpikir cepat, truk
yang sekarang di belakang mereka terus akan mengejar jika tak dihentikan. Maka
ia menunggu truk itu maju dengan kecepatan penuh, setelah itu ia pun mundur
dengan kecepatan penuh juga dan berkata pada Bo Won, “Pegangan erat-erat!”
Kedua kendaraan itu akan
bertabrakan dalam satu titik. Namun Tae Kyung memutar mobilnya 270 derajat dan
langsung menghentikan tepat di depan truk yang melaju kencang.
Truk itu menabrak bagian belakang
mobil yang membuatnya meloncat jungkir balik dan jatuh terguling.
Bo Won segera memeriksa nadi supir
yang tak sadarkan diri dan menyatakan kalau supir itu telah tewas. Tae Kyung
tak terima. Ia ingin agar supir itu bisa hidup kembali, “Aku ingin bertanya
mengapa ia membunuh ayahku!”
Bo Won melihat ada yang menetes
dari atas. Rupanya tangki bensin bocor dan mulai timbul percikan api. Bo Won
memperingatkan Tae Kyung kalau mereka harus segera pergi. Tapi percikan api
sudah mengenai bensin. Api segera menjalar cepat ke seluruh truk dan sebentar
lagi truk akan meledak.
Mereka segera berlari dan hanya
dalam hitungan detik, truk itu meledak.
5 Maret, 21.55 – 1 jam 55 menit
setelah penembakan
Mayat yang ditemukan telah
berhasil diidentifikasi. Yoon Jae melaporkan kalau sosok itu dikenal oleh para
tentara yang bertugas di markas tentara terdekat dan sering datang ke Wisma Cheongsoo sebagai tukang kebun. Chief Shin heran, bagaimana semua ini bisa terjadi?
Direktur Kim menduga kalau Kepala Pengawal
yang bertugas pasti sudah menukar Presiden karena tak mungkin mereka tak
mengenali presiden pengganti itu. Apalagi CP Moon juga menambahkan kalau
sebelumnya juga ada mobil yang masuk tanpa pengenal setelah Presiden datang,
yang berarti tukang kebun itu dibawa masuk dengan mobil itu.
Maka Direktur Kim menarik
kesimpulan, “Dan Presiden saat itu bertukar posisi dengan si tukang kebun. Dan
ia keluar dari wisma dengan kendaraan bernomor 8911. Hanya itu satu-satunya
kemungkinan. Presiden pasti telah memberi instruksi pada tim pengawalnya
sendiri. Beliau pasti berinisiatif keluar sendiri.”
Dengan nada tinggi, Chief Shin mengatakan
kalaupun Presiden memang memberi instruksi sendiri, seharusnya Presiden juga
mengatakan hal itu, setidaknya pada Kepala Paspampres atau Kepala Sekretaris Kepresidenan.
Yoon Jae menduga kalau Presiden
sudah mengetahui rencana penembakan itu berdasarkan pesan dari Jenderal Yang,
karena itu Preside keluar dari wisma. Chief Shin langsung menyela tajam,
“Apakah kau ingin mengatakan kalau Presiden mengorbankan nyawa warga yang tak
bersalah untuk menyelamatkan nyawanya?”
CP Moon langsung membantah dugaan
itu. Jika Presiden tahu mengenai rencana penembakan, ia pasti sudah
memberitahukan ke badan intelijen karena ini adalah urusan mereka dan bukan
urusan Kepala Pengawal.
Chief Shin tak ingin berdebat
tentang hal ini. Mereka sekarang tak tahu dimana keberadaan Presiden. Dan
yang paling penting sekarang adalah
menemukannya secepat mungkin. Ia
menyuruh mereka untuk memanggil tentara dan polisi untuk membantu dan menemukan
mobil bernopol 8911.
Chief Ham langsung menolak
rencana ini. Pihak luar tak boleh tahu sampai mereka mengetahui siapa dan
mengapa ini terjadi.
“Keselamatan Presiden adalah
keselamatan negara ini. Kita tak dapat memutuskan sendiri,” tegas Chief Shin.
Tapi Chief Ham berkilah kalau
yang ia lakukan juga demi keselamatan Presiden. “Si pelaku yang mencoba membunuh
Presiden masih belum tahu kalau Presiden masih hidup. Bahkan kita pun juga
terkecoh. Tapi jika mereka tahu kalau Presiden masih hidup dan tak seorangpun,
termasuk pasukan pengamanan Presiden, kondisi ini akan semakin membahayakan
Presiden.”
Chief Shin tahu kalau percuma
mereka menyembunyikan hal ini karena terdengar bunyi tembakan dan terjadi mati
lampu total. Blue House, NIS dan CIA pasti juga sudah mengetahui tentang hal ini. Tapi
Chief Ham menjawab kalau mereka bisa membuat alasan kalau itu hanyalah false
alarm. Presiden berlibur selama 4 hari dan jika mereka diam dan menutupi hal
ini, maka tak seorang pun akan tahu. “Presiden masih hidup dan kita harus
menemukannya lebih dulu.”
Chief Shin pun memberi ultimatum,
“Jika sesuatu terjadi ..”
Chief Ham meneguk ludah, “Saya
akan bertanggung jawab sepenuhnya.”
Chief Shin terdiam, namun
akhirnya setuju. Ia kemudian memberi instruksi untuk meminta bantuan polisi dan
tentara untuk mencari kendaraan bernopol 8911 dengan alasan rahasia. Tak ada
orang yang tahu kalau Presiden telah menghilang.
Instruksi pun mulai disebar. Dan
tentara pun mulai bergerak. Chief Ham diam di dalam ruangannya yang gelap.
Tae Kyung mengingat semua yang
terjadi. Dari ayahnya yang tewas dengan membawa Dokumen Rahasia 98, Jenderal
Yang yang memperingatkan kalau Presiden akan meninggal pada 5 Maret, dan ucapan
Chief Ham yang berkata kalau Presiden tak pantas mereka lindungi.
Namun yang paling penting adalah
pertanyaannya yang tak dijawab oleh Chief Ham, “Apakah Anda memerintahkan
pembunuhan pada ayah saya? Dokumen Rahasia 98. Apakah Anda membunuh ayah saya
untuk itu?”
Ia menatap pada onggokan truk
yang masih mengobarkan api. Pembunuh yang bernasib sama dengan ayahnya, namun ia
tetap tak mengetahui alasan pembunuhan ayahnya.
Maka Tae Kyung pun beranjak
pergi. Ia akan mencari teman supir truk itu. Tapi Bo Won mencegahnya. Ia
memberitahu hal yang belum diketahui oleh Tae Kyung. Supir truk dan temannya
adalah orang yang memasang bom EMP. “Aku melihat ledakan itu. Tak hanya mati
total. Mobil, handphone, walkie talkie, semua barang elektronik terbakar. Aku
pernah mendengar ada bom seperti itu. Gelombang kejut EMP. Benar, kan? Apa yang
mereka rencanakan dengan menggunakan senjata itu?”
Tae Kyung diam, tak ingin
memberitahu kejadian di Wisma Choongsoo.
Ia berkata kalau hal itu tak penting, karena baginya yang penting adalah siapa
yang membunuh ayahnya dan apa alasannya. “Jika aku mengetahui hal itu, semuanya
akan terkuak dengan sendirinya.”
Bo Won bertanya apakah ledakan
itu berhubungan dengan tembakan yang terdengar dari Wisma Choongsoo. Tae Kyung
tak menjawab, maka Bo Won mengajak Tae Kyung untuk ke kantor polisi karena
mereka harus memberitahu polisi dan meminta bantuan.
Tapi Tae Kyung mencegahnya. Yang
dimiliki Bo Won hanyalah kesaksian tanpa bukti. “Jangan bergerak tanpa bukti
yang kuat. Kau bisa dijebak.”
Cha Young menemui Chief Kim yang
baru saja mengotopsi mayat tukang kebun. Secara sambil lalu ia berkata kalau si
penembak itu adalah penembak yang jitu karena berhasil membunuh tiga orang
dengan tembakan yang mengarah ke vital. Chief Kim tak ingin basa-basi dan
bertanya apa sebenarnya maksud Cha Young.
Cha Young pun berkata ia
mendengar kalau Chief Ham adalah penembak jitu saat masih tugas di lapangan,
yang bahkan tak perlu menggunakan teropong untuk membidik target di jarak 300
meter, dan walau sekarang sudah tak dilapangan lagi sejak menjadi chief,
catatan latihan tembaknya sangat mengesankan jika dibanding dengan agen-agen muda.
Chief Kim tahu apa maksud Cha
Young. Ia minta agar Cha Young berhenti. Tapi Cha Young berkata kalau ia yang menyelidiki tentang Tae Kyung dan ia menyimpulkan, “Kurasa bukan Agen Han yang
menembak Chief Ham.”
Chief Kim berdiri dan menggertak
Cha Young, “Apa kau sadar apa yang sedang kau katakan? Jika Chief Ham
berbohong, maka itu berarti Kepala Paspampres yang bertanggung jawab atas
keselamatan Presiden terlibat dalam rencana pembunuhan Presiden.”
“Tapi bagaimana jika itu benar?”
tanya Cha Young balik. “Presiden berada dalam bahaya karena orang dalam. Kita
harus memberitahu Blue House.”
Chief Kim mematung.
“Anda yang merawat luka Chief
Ham. Saya ingin tahu bagaimana pendapat Anda,” kata Cha Young. Chief Kim duduk
tanpa menjawab, maka Cha Young pun mendesak, “Chief Kim.”
“Luka itu memiliki luka bakar,”
akhirnya Chief Kim membuka mulutnya. “Jenis luka bakar yang kau dapatkan saat
peluru panas ditembakkan.”
Wajah Cha Young memucat, “Berarti
pistol bersinggungan dengan kulit saat peluru ditembakkan?” Wajahnya semakin
memucat saat mendengar penjelasan Chief Kim kalau luka bakar itu biasanya
terlihat pada orang yang bunuh diri dengan menembakkan pistol ke kepalanya,
yang berarti Chief Ham bisa saja menembak lengannya sendiri.
Chief Kim mengingatkan kalau luka
seperti itu juga bisa muncul jika kedua orang itu berkelahi dan terjadi
tembakan dalam jarak dekat. Tapi, dari ekspresi Cha Young, ia nampak tak yakin
dengan cara itu.
Sementara Chief Ham di ruangannya
masih tak percaya kalau sosok yang ia tembak di tepi danau itu bukan Presiden.
Ia melihat wajah Presiden dengan jelas sebelum menembaknya.
Ia pun membuka koper isi
handphone dan menghubungi petugas Jaeshin yang masih hidup. Orang itu
memberitahu kalau saksi peledakan EMP masih hidup.
Tapi Chief Ham menyuruhnya
untuk melupakan saksi itu. “Target masih hidup. Kita harus menemukan kendaraan
bernomor 8911 sebelum Paspampres menemukannya. Dan habisi target itu.”
Chief Kim berkata kalau tak ada
orang yang akan mempercayai mereka tanpa adanya bukti yang kuat. Cha Young menyetujui
hal itu. Karena itulah ia akan mencari buktinya.
Apa yang dilakukan oleh Bo Won
untuk Tae Kyung yang ingin mencari tahu pembunuh ayahnya? Ia pergi ke toko, membeli
soju dan menyuruh Tae Kyung untuk meminumnya. Walau terlihat enggan, Tae Kyung mengikuti
saran Bo Won. Ia pun makan telur rebus
juga.
Bo Won kembali dan melaporkan pada
petugas depan kalau ia baru saja menangkap pengendara mobil yang mabuk dan akan
menyerahkan ke atasan mereka. Pengemudi mabuk itu tak lain dan tak bukan adalah
Tae Kyung. Ahh.. itu rupanya fungsi soju yang harus ditenggak Tae Kyung. Kenapa
nggak dicipratkan ke badan saja, ya?
Maka mereka berdua berjalan melewati
koridor yang sepi. Tae Kyung menoleh ke seluruh penjuru, membuat Bo Won geli
melihat kebiasaan pekerjaan Tae Kyung walau tak sedang bertugas. Tae Kyung
menjelaskan kalau itu adalah prosedur, memperhatikan seluruh pintu keluar.
Di kantor yang sepi orang tapi
ramai bunyi telepon, atasan Bo Won sibuk mengangkat telepon yang berdering di
sana-sini. Ledakan EMP itu benar-benar membuat seluruh petugas tak berada di
tempat.
Bo Won menarik Tae Kyung dengan
cukup kasar dan mendudukkannya di kursi. Akting Tae Kyung pun tak kalah hebat.
Ia langsung tertelungkup tidur.
Atasan Bo Won mengeluh kalau
malam ini mereka sangat sibuk. Ada 20 kecelakaan yang terjadi. Sambil menatap Tae
Kyung, ia bertanya apa yang terjadi dengan orang itu. Bo Won menjelaskan kalau
ia menemukan orang itu mengemudi saat mabuk di daerah Seojori.
Bo Won dan atasannya mencoba
membangunkan si pemabuk itu, tapi tak bisa karena orang itu sudah tertidur. Bo
Won pun mengajak atasannya untuk minum kopi. Ia yang akan traktir. Tanpa
menunggu jawaban, ia menarik atasannya untuk pergi.
Si pemabuk pun duduk dengan
tegak, menjadi Tae Kyung yang sekarang berputar
menghadap komputer atasan Bo Won dan melepaskan borgolnya dan melepaskan borgolnya. Seperti ucapan Bo Won, komputer atasan itu
menggunakan password. Tapi menurut Bo Won, karena atasannya sangat pelupa, maka
ia selalu menulis passwordnya di buku catatan yang ada di laci.
Tae Kyung menemukan buku itu dan
password yang dimaksud. Ia segera membuka komputer dan mencari kasus ayahnya.
Walau Bo Won mentraktir kopi,
tapi atasannya terlihat enggan untuk mangkir dari kerjaan. Masih banyak yang
harus ia kerjakan malam ini. Bo Won berusaha memperlama mereka berada di tempat
itu, dengan berbagai alasan. Tapi sia-sia.
Untungnya petugas yang ada di
depan menemui mereka dengan tergesa-gesa untuk melapor, yang berarti semakin
banyak waktu untuk Tae Kyung. Tapi tak untung, karena petugas itu datang dengan
membawa selebaran yang baru saja ia terima, tentang buronan yang sangat dicari
dan orang itu mirip dengan pengemudi yang baru saja ditangkap oleh Bo Won. “Dia buronan dari wisma Choongsu.”
Bo Won terkejut, menyadari Tae
Kyung adalah orang yang berbeda dari yang ia sangka. Atasan Bo Won menyuruh si
petugas bawahannya untuk mengumpulkan polisi sebanyak mungkin, sementara Bo Won
bingung, harus melakukan apa.
Ia coba menahan atasannya,
bertanya apa atasannya yakin. Tapi ia tak bisa berdalih karena wajah buronan
itu sama dengan Tae Kyung. Ia akhirnya mengikuti langkah atasannya yang sudah
menarik pistolnya.
Sementara Tae Kyung sudah membuka
file laporan kasus ayahnya dan mulai mencetak laporan itu. Ia mendengar suara
gemerisik di luar dan mulai waspada. Tapi printer belum selesai mencetak
seluruh laporan, padahal ia tahu bahaya sudah ada di balik pintu.
Bantuan datang dan mereka pun
menyerbu masuk ke dalam kantor. Tak terlihat sosok Tae Kyung. Tapi salah satu
pintu menuju ke luar kantor terbuka, berarti buronan itu sudah kabur. Para
polisi itu berpencar untuk mengejar Tae Kyung, meninggalkan Bo Won sendirian.
Pintu gerbang ditutup, sehingga
buronan tak mungkin bisa melarikan diri. Tae Kyung terperangkap.
Bo Won bingung, apakah Tae Kyung
benar seperti yang ada di selebaran buron itu? Ia juga mengira-ngira kemana Tae
Kyung pergi. Ia teringat ucapan pria itu yang memperhatikan pintu keluar adalah
prosedur dasar. Ia pun berjalan mengelilingi ruangan dan mencari.
Mendadak ada orang yang menarik
dan membekap mulutnya agar tak berteriak.
“Bukan aku pelakunya,” Tae Kyung
membela diri. “Seseorang dari Pengamanan Presiden membantu kedua orang itu
untuk meledakkan dan mereka menjebak, menimpakan kesalahan padaku!”
Tapi Bo Won terus memberontak,
berusaha melepaskan diri. Akhirnya Tae Kyung pun berkata, “Mereka menembak
Presiden.”
Bo Won terpaku dan perlahan Tae
Kyung melepaskan tangannya. Bo Won bertanya kalau itu tak mungkin, tapi Tae
Kyung berkata dengan nada serius kalau itulah yang terjadi. Bo Won pun bertanya
siapa pelaku semua ini.
Tae Kyung tak akan mengatakan
karena ia belum punya bukti yang kuat dan sampai ia menemukan bukti itu, tak
ada orang yang akan mempercayainya.
Bo Won sudah ingin bertanya lagi,
tapi mendadak ia tak sadarkan diri.
Tae Kyung melumpuhkannya hingga
pingsan.
Komentar :
Karena saya melihat semua
kejadian, saya lupa kalau yang Bo Won ketahui adalah kecelakaan ayah Tae Kyung
yang ia duga bukan kecelakaan biasa dan ledakan EMP yang ia tahu pelakunya
adalah supir truk bule itu. Ia tak mengira kalau dua kejadian itu adalah hal
yang berhubungan erat.
Dan ia tak menyangka kalau ledakan
EMP yang ia alami berhubungan dengan penembakan presiden dan mungkin juga kasus
pembunuhan ayah Han Tae Kyung.
Sedangkan Presiden Lee Dong Hwi,
dimanakah dia? Kenapa sampai sekarang ia belum muncul? Apakah Presiden memang
sudah tahu tentang rencana penembakan itu, hingga ia menyusupkan orang untuk
menjadi pemeran penggantinya?
Saya merasa drama ini memang
terlalu lambat. Banyak adegan yang diulang terlalu cepat. Contohnya saja : Tae
Kyung mengatakan tentang prosedur dasar adalah memperhatikan seluruh jalan
keluar. Belum sepuluh menit, ucapan itu diulang lagi, lengkap pula. Seharusnya
saat Bo Won mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru ruangan, hanya kata-kata
Tae Kyung saja yang terdengar, jadi tak terasa lambat.
Tapi itu sih menurut saya aja.
*siapa juga yang tanya, ya*
Bersambung ke bagian 2. Begitu banyak nama staf presiden. Agar tak bingung, maka saya buat postingan tersendiri.
mgkin alurnya lambat utk mengoptimalkan 3 hari dlm 16 episode mbak dee..he2 #soktau
ReplyDeletelanjut part 2 segera y mbak dee :)
lanjutttttttt
ReplyDeleteWah,makin khawatir aj beruntung tae kyung hilang dech. . . Jadi gag ketahuan sama atasan bo woon. . .bener" daebak buat han tae kyung. . . Fighting yaa. . .lanjutin part 2 penasaran posisi presiden dmn yaa_??
ReplyDeleteMakin penasaran...
ReplyDeletealurnya lambat mungkin agar lebih banyak orang yang paham apa yang mau diceritakan drama ini. Kan kecepatan berpikir seseorang berbeda-beda, jadi kasian sama yang agak lambat mikirnya, jadi harus dipelanin alurnya #sotoyy wkwkw
ReplyDeleteOya, soal minum soju, kenapa ga dicipratkan saja?? soalnya sekalian sambil makan dan minum, kan harus dari tadi belom makan minum ã…‹ã…‹ã…‹
hihi *bow* becanda loh~ Tapi baca ini bener2... aahhh enak banget bacanya kayak baca cerita. Fighting~ ditunggu reviewnya tiap episode~
Alur lambat....gpp asal slmat....heeheheeeh
ReplyDeleteBiar yg lola kya' aq bs mudeng dgn kasusx mungkin mbak...heheheee
Lanjuut mbak Dee...
aaaaaa ... bisa gak mbak dee klo paling gak posting nya 1 eps tiap hari ??
ReplyDeletehuwwa *gak sabaaarrr .. sangaat*
ini critanya muter", tokohnya buanyaakk, nama nya susah", jabatannya banyaakk, alur nya maju mundur,, bikin pusing ...... tpi bkin penasaran *,*
come come dee noona .. Fighting !! ^_^
tergantung waktu yang aku punya ajeng. kadang bisa, seringnya enggak. hehehe.. sori. tapi insyaallah akan terus diposting kok. cuman ya itu, ga bisa janji kapannya.
DeleteHalo.. makasih mba sinopnya ;)
ReplyDeleteYa nih mungkin krna harus nyeritain 9 hari dalam 16 eps jd pd ngerasa lambat.. tapi.. aku malah ngerasanya cepet ya? Eps 1 udh ketauan siapa yg lempar tepung dst, eps 2 udah ketauan siapa yg nembak sm sikon presiden, eps 3 penjahatnya udah ada yg mati dan eps 4.. hehe selama nnton eps 3 degdegan :D
Yoochun keren :') dan ini pertama kali liat park ha sun, chemistry nya dapet. Ngerestuin deh :p
Semangat part 2 ya mba dee ditungguuu~ fightiiiing ^^
sumpah deng.....aku bingung dengan alurnya ,kayak ular melingkar2
ReplyDeleteDi tunggu postingan selanjutnya .... keren pokoknya.... cz aku udda liat episode 1 2 3hany sebagian...
ReplyDeleteDitunggu part 2 nya mba ^^
ReplyDeleteAku udah slesai nntn eps 3-4 tpi mkin bkin bingung.. Ga ngerti >.<
Oiya, dari eps awal smpai skrg saya koq mncri sosok Kim Do Jin ya?
Tpi dia cmn muncul di 1 eps awal. Penasaran :-D
hmm... kasihan tae kyung di tuduh sebagai penghianat,,,,
ReplyDelete