Prolog My Love From Another Star
Min Joon : “Saat aku datang ke bumi pertama kali, aku ingin
membantu orang lain degan kemampuanku. Tapi untuk membantu mereka, aku terpaksa
menunjukkan kalau aku ini berbeda. “
Di jaman Joseon, Min Joon bertemu dengan seseorang yang
kakinya tertimpa batu besar Saat melihat Min Joon, orang itu menangis dan
meminta tolong. Min Joon pun mengangkat tangannya dan batu itu pun melayang ke
udara tanpa tersentuh sedikitpun. Orang itu pun selamat.
Min Joon meninggalkan tempat itu, namun ternyata orang yang
ia selamatkan memanggil tentara dan menunjuk pada Min Joon dan berseru, “Itu
orangnya! Ia menggunakan sihir hitam untuk mengangkat batu hanya dengan
matanya! Pasti orang itu yang bertanggung jawab atas bencana di desa.”
Min Joon menghela nafas dan saat para tentara itu menyerbu
untuk menangkapnya, ia pun menghilang.
Min Joon : “Orang hanya berterima kasih untuk sesaat saja.
Karena kemampuanku, karena aku berbeda, mereka akhirnya takut denganku. Begitu
pula dengan teman lama.”
Di jaman 1950 atau 1960-an, teman Min Joon mendesak Min Joon
untuk memberitahukan kemana Min Joon akan pergi. Mereka telah berteman selama
10 tahun, maka Min Joon dapat menceritakan apa saja padanya.
Min Joon bertanya apakah temannya itu percaya padanya, dan
teman itu mengiyakan dengan tegas. Min Joon pun bertanya tentang perbedaan
wajahnya sekarang dengan wajahnya 10 tahun yang lalu. Teman itu berkata kalau
Min Joon punya wajah baby face sehingga wajahnya tak berubah sedikitpun.
“Salah. Jangan terkejut,” kata Min Joon serius. “Aku bukan
berasal dari planet ini. Aku dari planet lain. Makhluk yang berbeda.”
Temannya malah tersinggung, mengira Min Joon
mempermainkannya. Ia minta buktinya. Maka Min Joon mengeluarkan buku dan
perlahan buku yang dipegangnya melayang ke udara.
Teman itu jadi ketakutan. Ia terjatuh dan mohon agar ia
diberi kesempatan untuk hidup. Ia semakin ketakutan saat Min Joon mengulurkan
tangan untuk membantunya berdiri dan malah kabur melarikan diri.
Min Joon : “Aku belajar dari pengalaman. Aku harus
menyembunyikan identitasku agar tak kehilangan seseorang. Maka hari ini, aku
memberitahukan identitasku agar bisa lepas darinya. Aku ingin ia
meninggalkanku. Dan takut padaku. ”