Entah kenapa, 2 hari ini pikiran saya agak error. Jadi
sinopsis yang saya buat pun agak-agak error.
Maaf sebelumnya kalau membaca banyak selipan komentar di dalam sinopsis
ini. Dari yang bener sampai nggak bener.
Sinopsis Faith Episode 13
Satu per satu Chilsa dibunuh oleh Choi Young, hingga tiga Chilsa
sudah tewas. Namun daya tahan tubuh Choi Young sudah menipis. Ia beristirahat
sejenak. Satu Chilsa menyerangnya lagi. Namun ia masih bisa membunuhnya.
Choi Young tahu kalau masih ada anggota Chilsa tersisa di
sekitarnya, ia menawarkan untuk mengakhiri saja perseteruan mereka, toh mereka juga membunuh karena uang.
Dua Chilsa datang lagi, dan Choi Young berhasil membunuh mereka juga. Namun kali ini darah mengucur dari
tangan Choi Young. Choi Young terduduk dan memegangi tangan kanannya yang
membiru dan berdarah.
Choi Young sudah terduduk lemah. Darah masih mengucur dari tangannya.
Tapi tak ada tanda-tanda lagi akan
Chilsa yang menyerangnya. Chilsa terdiri dari 7 orang pembunuh bayaran. Tapi
Chilsa terakhir tak muncul. Bahkan bayangannya pun tak ada.
Whoaa.. entah Choi Young adalah devil advocate yang hebat
sehingga Chilsa terakhir ini, yang mungkin memegang uang bayaran dari Ki Chul
memilih melarikan diri dan mengambil semua uang bayaran itu (karena anggota
lainnya sudah mati); atau scriptwriternya memang pandai (dan sedikit malas
menambahkan adegan peperangan).
Tapi dengan mulutnya, Choi Young mengalahkan Chilsa terakhir
itu.
Eun Soo kaget melihat buku harian Hwata ada ditangan
Pangeran Deok Heung. Ia tak tahu siapa Pangeran itu, tapi melihat buku itu ada
ditangan Pangeran Deok Heung, berarti Pangeran itu ada di pihak Ki Chul.
Pangeran Deok Heung, putra dari Selir, yang adalah paman
Gong Min tak membantah tuduhan Eun Soo. Dan ia juga tak memberikan buku harian
itu pada Eun Soo. Sambil meraih kembali buku harian itu, ia menyampaikan pesan
Ki Chul yaitu : Eun Soo akan mengikutinyatinya jika ia menunjukkan buku harian
itu.
Errr… memang Eun Soo itu keledai, yang akan berjalan jika
disodori wortel di depannya?
Tentu saja Eun Soo menolak dan menyuruh Deok Heung
menyampaikan pesan untuk ‘si makhluk’ Ki Chul itu : Eun Soo tak membutuhkannya
dan biarkan si makhluk itu bermain-main sendiri dengan buku itu.
Ia juga tak lupa menyuruh Deok Heung untuk keluar. Deok
Heung tak marah, tapi malah tersenyum melihat kegarangan Eun Soo padanya.
Choi Young kembali ke
istana. Dan yang ia lakukan pertama kali sesampainya di istana adalah
membersihkan semua noda darah yang menempel di wajah dan lehernya.
Aww.. rupana ada yang mendengar kata-kata Eun Soo saat ia
menyandarkan kepala di bahu Eun Soo.
Dan yang ia lakukan selanjutnya adalah pergi ke gazebo
tempat mereka berjanji untuk saling bertemu. Tapi gazebo itu kosong. Maka Choi
Young beristirahat sebentar di sana.
Saat ia melewati gazebo lain, Choi Young menemukan Eun Soo
sedang membagi-bagikan pasta gigi buatannya. Menurut Eun Soo, woodalchi dan
moogakshi harus memiliki gigi yang kuat untuk bertempur.
LOL, kata-kata promosinya ngasal juga, nih..
Choi Young kesal melihat anak buahnya tak bertugas. Choong
Seok membela anak buahnya (juga sekaligus dirinya sendiri) kalau mereka sedang
tak bertugas. Tapi menurut Choi Young, kalau tidak bertugas, waktu mereka lebih
baik digunakan untuk tidur atau berlatih.
Ihh.. Choi Young ini no fun deh..
Buru-buru woodalchi dan moogakshi kabur meninggalkan Eun Soo
sendiri. Tapi Eun Soo tak gentar melihat Choi Young, malah menyuruhnya untuk
mengikutinya ke kamar Choi Young.
Di dalam kamarnya sendiri, Choi Young menyuruh Eun Soo untuk
keluar karena dia ingin berganti baju dan segera menemui Yang Mulia. Tapi Eun
Soo malah berkata, “Di sini, di depanku.”
Errr… apa yang 'di sini di depanku'? Eun Soo tak membicarakan
tentang berganti baju, kan?
Ha. Tentu tidak. Karena Choi Young
berdiri terlalu jauh sehingga ia tak bisa merawatnya. Ia tak perlu mendapatkan
ijin dari Ratu untuk merawat Choi Young lagi, kan?
Dan Choi Young pun duduk dengan patuh, dan mengiyakan saat
Eun Soo bertanya apakah Choi Young bisa menahan sakit saat dijahit.
Eun Soo
kagum melihat betapa Choi Young tak mengernyit sedikitpun saat jarum dan benang
melewati daging tangannya. Ia berkata
kalau di dunianya, orang membutuhkan banyak anestesi, obat maupun soju untuk
menghilangkan rasa sakit yang mereka derita.
Eun Soo bertanya tentang Chilsa yang menghadangnya, dan Choi
Young menjawab kalau mereka tak akan muncul
lagi. Dan Eun Soo hanya terdiam, tahu apa arti ‘tak akan muncul lagi’
Selesai menjahit, Eun Soo membuka pembungkuks perban dan
berkata kalau ini adalah perban terakhirnya. Hampir semua persediaan obatnya
telah habis.
Young menatap Eun Soo, seakan menyadari waktu yang telah Eun
Soo habiskan untuk tinggal di dunianya. Maka ia berkata pada Eun Soo, kalau ia
telah menempatkan orang di gerbang langit. Jadi jika sewaktu-waktu ada
perubahan yang terjadi di gerbang langit, maka mereka akan langsung tahu.
Eun Soo mengangguk dan beranjak pergi. Choi Young (yang
masih melihat punggung Eun Soo) menyadari kalau Eun Soo berjalan agak pincang.
Apa Eun Soo sakit? Eun Soo menggeleng. Ia menarik celananya hingga kakinya
terlihat. Belati yang diberikan Choi Young cukup berat.
Ditemani dengan dua moogakshi, ia melihat-lihat taman
istana. Karena kemungkinan ia akan tinggal lebih lama lagi di istana ini, maka
ia harus menggunakan waktunya dengan sebaik-baiknya.
Pertama-tama ia menyebut namanya pada dua moogakshi itu dan
bertanya siapa nama mereka, dan apa kosmetik yang mereka gunakan. Sambil
merangkul keduanya, ia berkata kalau ia mungkin akan membuat kosmetik sendiri
karena kosmetiknya sendiri juga habis.
Choi Young menemui Gong Min yang sangat senang melihatnya
kembali. Gong Min menarik Choi Young yang berlutut dan memintanya untuk tak
melakukan sopan santun yang seperti itu lagi.
Choi Young mengatakan kalau para sarjana sudah tak berada
dalam bahaya lagi, dan sepertinya para Chilsa hanya mengincar nyawanya dan
bukan para sarjana. Gong Min lega karena Choi Young dapat selamat.
Tapi Dayang Choi mengatakan kalau hal ini sedikit aneh.
Mungkin saja Ki Chul sudah memiliki rencana lain, sehingga ia melepaskan
rencana yang ini.
Gong Min meminta pendapat Choi Young, kira-kira rencana apa
yang dimiliki oleh Ki Chul? Choi Young hanya mendesah dan berkata, “Masalah
politik ini, dapatkah Yang Mulia saja yang memikirkannya? Hamba hanya melakukan
pertahanan saat mereka menyerang..”
LOL, malesnya Choi Young kumat..
Dan Dayang Choi menegur Choi Young karena berbicara
seenaknya pada Rajanya. Choi Young buru-buru minta maaf, dan Gong Min tersenyum
melihat kemalasan Choi Young.
Tapi ternyata dugaan Dayang Choi benar. Ternyata Ki Chul
merencanakan hal yang lain. Hal itu berkaitan dengan Pangeran Deok Heung. Ia
membawa Deok Heung dari tempat persembunyiannya karena ia ingin agar Deok Heung
membawakan Eun Soo padanya.
Yang menjadi masalah bukannya Gong Min, tapi woodalchi yang
ada di samping Eun Soo. Menurut Ki Chul, jika menyingkiran Woodalchi itu sangat
mudah. Tapi yang ia inginkan adalah hati Eun Soo.
Deok Heung tertawa mendengarnya. Tapi Ki Chul serius. Eun
Soo tahu banyak hal, tapi ia tak mau memberitahukan pada orang yang belum
memiliki hatinya. Ia akan memberikan apapun yang diminta Deok Heung jika Deok
Heung berhasil membawa hati Eun Soo.
Deok Heung pun pergi sambil tersenyum. Begitu juga Ki Chul.
Tapi senyum Ki Chul menghilang saat Deok Heung pergi.
Choi Young mengadakan rapat woodalchi untuk mengamankan para
sarjana. Jika para sarjana telah tiba di istana dengan selamat, maka mereka
aman. Maka ia menyiapkan pengamanan istana yang kelihatan maupun yang menyamar.
Dol Bae bertanya, kapan musuh akan menyerang?
Pukulan di kepalanya yang menjadi jawaban dari pertanyaan
Dol Bai. Choi Young menghardiknya, “Memang musuh akan datang dengan baik-baik
dan memberitahukan sebelumnya?”
LOL.
Joo Seok berkata kalau jumlah pasukan di dalam terlalu
sedikit. Maka pasukan yang ditempatkan di luar akan dipindahkan ke dalam
istana. Sedangkan pengamanan luar istana, ia akan mengaturnya. Yang penting
jangan sampai ada satu tikus pun yang masuk. Dengan percaya diri, Joo Seok
berkata kalau ia tak akan membiarkan satu semut pun masuk.
Choi Young hanya bisa menatap Joo Seok, dan kemudian
berbalik pergi sambil menyuruh Choong Seok untuk mengurusnya. Choong Seok
kemudian memungut sesuatu dan melemparkannya pada Joo Seok sambil berkata, “Itu
semut.”
Haha.. Double LOL.
Ternyata Choi Young memang mengatur pengamanan luar istana.
Tapi yang dimaksud mengatur adalah menyerahkan pengamanan luar istana pada
Suribang. Bahkan tak hanya pengamanan saja, tapi juga akomodasi para sarjana.
Ha ha.. Kakek Nenek Man Bo itu meminta 5 upeti untuk
pengamanan itu. Tapi Choi Young tak mau. Ia hanya akan memberikan dua saja.
Maka mereka mengancam Choi Young untuk melemparkan para sarjana itu keluar
tempat mereka.
Choi Young menyetujui ancaman mereka, “Jika kalian akan
melempar mereka, kawal mereka satu persatu dan lempar mereka ke dalam istana.”
LOL banget. Si Choi Young ini berubah semakin lucu setelah bersama
Eun Soo.
Tiba-tiba Dae Man datang mengabarkan kalau Eun Soo pergi
dari istana. Hal itu sangat mencemaskan, apakah Eun Soo pergi sendiri, tanpa
dikawal? Dae Man menjawab kalau Moogakshi mengawal Eun Soo. Tentu saja Choi
Young kesal pada Dae Man yang lebay, dan memukul kepalanya. Walau begitu, ia
tetap mencari Eun Soo.
Sebelum ia pergi, Choi Young berbalik melihat Kakek Nenek
Manbo, tapi mereka telah lenyap.
Ternyata Kakek Nenek Manbo itu ingin melihat Eun Soo. Mereka menemukan Eun Soo yang sedang berkata
pada diri sendiri tentang kandungan the hijau yang memiliki vitamin C dan
casein yang tinggi.
Nenek Manbo muncul mengagetkan Eun Soo yang menurutnya
berbicara dengan bahasa yang tak ia mengerti. Tapi nenek Manbo tak tahan untuk
berkomentar kalau Eun Soo sangat cantik, bahkan kakek Manbo berkata kalau Eun
Soo memang datang dari langit.
Eun Soo sangat kaget melihat kemunculan dua orang itu.
Semakin kaget lagi melihat Choi Young sudah ada di belakangnya dan bertanya apa
yang sedang Eun Soo lakukan di sini.
Eun Soo menjelaskan kepergiannya untuk membeli bahan-bahan
kosmetik. Ia memberitahukan rencana bisnisnya, ingin menjual sabun dan
kosmetik,mulanya ia akan memberi secara gratis, setelah konsumen tergantung
pada kosmetiknya, ia akan menjualnya. Choi Young bertanya, apa berarti Eun Soo
akan mencari uang?
Tentu saja. Ia akan menjual kosmetik ini ke
bangsawan-bangsawan kaya, hingga ia akan kaya raya. Antusiasme Eun Soo membuat
Choi Young tersenyum lebar. Eun Soo bahkan akan menjelaskan tentang piramida MLM. LOL.
Dan kakek nenek Manbo tak dapat menyembunyikan keheranannya
melihat senyum lebar Choi Young.
Tapi senyum Choi Young lenyap saat Deok Heung berpapasan
dengan mereka. Deok Heung akhirnya bertemu dengan woodalchi yang menjaga Tabib
Langit.
Tapi Choi Young tak mengenal Deok Heung. Jadi betapa kagetnya saat Eun
Soo menjawab sapaan orang asing itu dengan dingin. Bahkan ia memegang lengan
Choi Young, menariknya pergi.
Sesampainya di istana, Choi Young menyuruh Dae Man untuk
melaporkan pada Dayang Choi kalau Deok Heung ada di rumah Ki Chul dan menyuruh
moogakshi kalau mulai sekarang segala
kegiatan Eun Suk harus dilaporkan padanya atau Dayang Choi.
Setelah hanya berdua saja, ia memarahi Eun Soo. Bukankah Eun
Soo sendiri yang berkata kalau mereka harus bicara jujur satu sama lain? Eun
Soo sendiri yang meminta mereka menjalin hubungan seperti itu.
Eun Soo tergeragap, berusaha menjelaskan. Tapi Choi Young
semakin memarahinya. Ini adalah hal penting yang harus segera diketahui oleh
Raja.
“Karena ia membawa buku harian itu!” teriak Eun Soo,
frustasi karena tak menyadari kalau pertemuannya adalah hal yang penting. “Tapi
aku berteriak padanya, “Aku tak membutuhkan buku itu! Pergi!”
Choi Young bertanya mengapa Eun Soo menyembunyikan darinya.
Nada bicara Eun Soo semakin tinggi. Karena ia tahu, jika ia mengatakan pada
Choi Young maka Choi Young akan merasa harus mengambilkan buku harian itu.
Karena itulah mengapa ia menyembunyikan hal ini.
Eh, kenapa sekarang Eun Soo yang marah-marah pada Choi
Young? LOL.
Eun Soo berbalik pergi, tapi langkahnya terhenti saat
melihat Hwasuin dan Eum Ja berjalan dengan santainya di dalam istana. Ia takut,
sehingga berbalik pergi ke arah lain. Choi Young pun melihat kedua orang itu.
Dayang Choi yang mendengar kabar dari Dae Man, langsung
menemui No Gook. Dengan mata-mata Ki Chul yang berjaga di depan pintu, Dayang
Choi mengeluarkan kertas dan pena, sambil berkata cukup keras kalau tabib
langit sekarang sedang membuat sesuatu yang hebat yang membuat para wanita akan
terlihat cantik.
Tapi pesan yang ia sampaikan bukanlah itu, tapi yang ia
tulis di kertas. Dayang Choi menulis kalau Pangeran Deok Heung, satu-satunya
anggota kerajaan yang masih hidup, ada di rumah Ki Chul. Dayang Choi menduga
kalau Deok Heung akan digunakan Ki Chul untuk mengancam Gong Min.
No Gook kaget membaca pesan itu, dan berkata kalau ia akan
menyiapkan meja untuk minum-minum dengan Raja. Dayang Choi kaget. Minum-minum?
Ha. Pasti Dayang Choi memikirkan apa yang disarankan oleh
kasim sebelumnya.
Choi Young menemui Kakek Nenek Manbo yang memberi informasi tentang siapa Deok Heung sebenarnya. Deok
Heung adalah putra raja dari seorang dayang yang diangkat sebagai selir. Sejak
kecil ia telah keluar dari istana, berpindah dari satu kuil ke kuil lainnya.
Tapi yang mengherankan, walau Deok Heung suka memakai baju biarawan, Kakek
Manbo pernah bertemu dengannya di sebuah tempat bordil sedang bercengkerama
dengan gisaeng dan bermain catur.
Choi Young mendengarkan kata-kata mereka sambil
memilih-milih belati kecil. Berwarna merah lagi. Aww.. ada yang mau memberi
hadiah, ya? Say it with flowers sudah kuno. Sekarang Say it with a knife.
Ki Chul memberikan posisi baru untuk Deuk Heung. Ia memiliki kekuasaan untuk menempatkan orang di dalam pemerintahan. Deok Heung akan
menjadi menteri Pyeongjang. Apakah Deok Heung suka?
Tapi Deok Heung tak peduli. Ia tak mau berpikir. Strategi
yang paling tepat yang selalu membuatnya terus hidup adalah tak pernah
berpikir. Ia bahkan menyuruh Ki Chul untuk menuliskan apa yang harus ia ucapkan
besok di khotbah kerajaan. Bukankah Ki Chul menginginkannya sebagai raja?
Ki Chul memang berencana untuk itu. Ia ingin tahu, apa yang
diinginkan Deok Heung jika ia menjadi raja? “Menjadi raja selamanya,” jawab
Deok Heung.
Gong Min memberitahukan pada Penasihat Jo kalau ia akan
memberhentikan beberapa pejabat dan mempromosikan pejabat baru. Penasihat Jo
mengingatkan kalau yang berhak melakukan itu adalah Jeong Bang, departemen (seperti
HRD) yang dikuasai sepenuhnya oleh Ki Chul. Gong Min tahu itu, maka sebelumnya,
ia akan menghapus departemen Jeong Bang itu terlebih dahulu.
Dayang Choi masuk dan memberitahu kalau Ratu mengundang Raja
nanti malam. Ratu akan menunggu kedatangan Raja dan ia sudah menyiapkan meja
untuk minum-minum.
Kasim yang sedang mencatat percakapan raja dengan penasihat
Jo, menganga kaget. Buku yang ia pegang terjatuh ke lantai, membuat Gong Min
dan penasihat Jo kaget. Dayang Choi hanya nyengir lebar.
Malam harinya, Gong Min datang dengan membawa beberapa
bingkisan. Rupanya yang dipikirkan kasim dan Gong Min juga sama. Tapi tidak
dengan No Gook.
Ia mengundang Gong Min karena ia ingin menyampaikan pesan
rahasia yang ia dengar dari dayang Choi tentang kehadiran Pangeran Deok Heung
yang muncul untuk mengancam tahta Gong Min.
Tapi Gong Min telah mendengar hal itu dari Choi Young. No
Gook ingin membantu Gong Min. Ia meminta ijin untuk menghubungi keluarganya
agar berbicara pada ayahnya dan mencegah agar tahta tak berpindah ke Deok
Heung.
Mendengar hal ini, Gong Min tak menjawab. Ia malah membuka
bingkisan yang ia bawa. Kotak pertama berisi aksesoris yang ia pilih sesuai
warna kesukaan No Gook. No Gook mencoba mengembalikan perhatian Gong Min ke
masalah pelik yang mereka hadapi ini.
Tapi Gong Min tetap meneruskan ke kotak kedua. Kali ini ia
hanya memberikan kotak itu dan membiarkan No Gook untuk membukanya. Betapa
kagetnya No Gook melihat isi kotak itu adalah cadar yang pernah ia pakai saat
pertemuan pertama mereka di Yuan.
“Mungkinkah .. kau masih mengingatnya?” tanya Gong Min
lirih.
Gong Min tahu kalau No Gook sudah mengetahui jati dirinya
sejak awal, tapi ia memilih untuk tak mengungkapkan jati dirinya sendiri pada
Gong Min. No Gook berkata kalau ia tak bisa mengatakan jati dirinya.
Tak bisa atau tak mau? Hal itu yang selalu terpikirkan oleh
Gong Min. Apakah No Gook memang berencana untuk mempermainkannya? Saat itu
sebelum ia pergi, Gong Min menyuruhnya untuk diam dan tetap ada di sisinya.
Dan yang tak diketahui oleh No Gook, ternyata saat itu Gong
Min membawa salah satu pejabat Goryeo dan ingin menunjukkan kalau ia sudah
menemukan istrinya kelak. Tapi No Gook lenyap, yang tertinggal hanyalah cadar
di lantai.
Sekarang, di hadapan No Gook yang mencoba menahan tangis, Gong Min berkata, “Sekarang aku adalah raja. Namun aku tak memiliki
apapun. Tak punya kekuasaan apalagi
pengikut. Aku hanya memiliki satu, yaitu prinsip. Menolak Yuan dan menjaga
kerajaanku.”
No Gook menyadari implikasi kata-kata Gong Min, menerima
bantuan Yuan berarti melanggar prinsip Gong Min.
Pandangan Gong Min tak pernah lepas darinya saat ia meminta,
“Dapatkah kau membantuku untuk tak melanggar prinsipku lagi?”
No Gook terisak mendengar permintaan Gong Min. Gong Min
mengusap air mata di pipi No Gook dan kemudian menggenggam tangannya.
Markas woodalchi kedatangan kurir yang katanya mengirimkan
sepeti senjata. Para woodalchi tak tahu siapa yang memesan senjata itu. Tapi
mereka menerimanya, karena kurir itu juga memberikan sebuah kotak yang katanya
dipesan oleh Daejang mereka.
Deok Man yang kebagian perintah untuk membawakan kotak misterius
itu ke kamar Choi Young.
Hari ini adalah hari dimana khotbah kerajaan dilakukan.
Seperti istri yang mengantar kepergian suaminya bekerja, No Gook menunggu
kedatangan Gong Min di luar aula istana. Ini adalah bantuan yang bisa ia
berikan. Dukungan moral dari istri untuk suaminya.
Saat Gong Min datang dan akan memasuki aula, ia melihat
kalau istrinya sedang berdiri menunggu
di seberang koridor.
No Gook membungkuk, yang diikuti oleh para dayang.
Gong Min tersenyum dan melanjutkan langkahnya ke dalam aula.
Aww.. isn’t that so sweet? Girls, when you get married, just
do that to your husband. Sweet little gesture will keep the harmony of love.
Eun Soo sedang menghafalkan bagian-bagian anatomi dengan
cara tradisional, tapi sukar sekali menghafalkannya. Jang Bin menggodanya,
katanya Eun Soo sangat cerdas. Eun Soo beralasan kalau semakin tua, ia semakin
susah menghafal.
Mereka berpapasan dengan Deok Heung dan Mister Poni (hei.. sudah tak berponi!). Eun Soo heran,
mengapa ia tak mengingat nama Deok Heung di soal ujiannya? Apakah Deok Heung tak
sepenting itu?
Di dalam aula, di satu sisi, kelompok Ki Chul sudah mengisi
kursi, kecuali kursi di samping Ki Chul. Sementara sisi lainnya kosong. Kemudian,
dengan dikawal oleh Choi Young, para sarjana yang dipimpin oleh Lee Jae Hyun
masuk ke aula.
Setelah semua orang hadir, Gong Min akan mengumumkan beberapa
hal. Pertama, pemberhentian beberapa pejabat.
Mereka adalah Ki Won, yang selalu mangkir dari rapat kerajaan, dan Ja
Won, karena sebagai pengawas, ia tak pernah membaca satu laporan pun tentang
pengawasan yang dilakukan Ja Won.
Ki Chul kesal melihat adik dan sekutunya diberhentikan
secara tak terhormat. Yang bisa melakukan pemecatan itu adalah departemen
Jeongbang.
Dengan kalem Gong Min memberitahukan kalau tadi pagi ia telah
membubarkan Jeongbang dan perekrutan pejabat akan ia lakukan sendiri.
Haha.. Betapa marahnya Ki Chul, tapi ia tak dapat berbuat
apa-apa. Apalagi ia menyaksikan Gong Min memberikan jabatan Perdana Menteri
Kiri pada Lee Jae Hyun.
Dan datanglah Deok Heung yang datang untuk memberi hormat
pada keponakannya yang sekarang menjadi raja. Gong Min mempersilahkan Deok
Heung untuk membantunya. Ia tahu kalau kursi kosong di samping adalah untuk
Deok Heung.
Menyambung pembicaraan sebelumnya tentang Jeongbang, Deok
Heung mengingatkan Gong Min kalau departeman Jeongbang adalah departemen yang
dibuat oleh ayahnya. Tak merasa terintimidasi, Gong Min tahu tentang hal itu.
Deok Heung tersenyum dan berkata kalau begitu Gong Min sekarang menjadi seperti
ayahnya.
Datangnya sekutu baru Ki Chul itu membuat Gong Min mengurung
diri di kamar. Tak seorangpun boleh memasuki kamarnya.
Choi Young akhirnya masuk, dan Gong Min langsung mencecarnya
dengan pertanyaan, apakah alasan Choi Young bergabung dengannya adalah untuk
menjaga janji Choi Young pada Eun Soo? Janji Choi Young untuk mengembalikan Eun
Soo. Dan karena janji itu, maka Choi Young harus melawan Ki Chul. Karena harus
melawan Ki Chul, maka Choi Young memilih pihak yang berseberangan, yaitu
dirinya. Apakah seperti itu?
Mendengar urutan alasan Gong Min, Choi Young malah bertanya
balik? “Apakah urutan itu menjadi masalah?”
Tapi Gong Min, yang masih murung dan otaknya bermain-main
dengan ‘seandainya’, mengatakan apa yang akan terjadi seandainya ia langsung
memberikan Eun Soo pada Ki Chul.
Mungkin
semua masalah yang ia telah ia alami ini akan terselesaikan dengan mudah. Tapi,
konsekuensinya ia akan kehilangan Choi Young. Karena ia tahu Choi Young tak
akan melayani raja yang tak memegang janjinya sendiri.
Choi Young tak dapat memberi jawaban apapun, karena semua
yang dikatakan Gong Min adalah benar.
Yah.. semua ini memang kembali pada keputusan Gong Min.
Di kamar, Choi Young mengeluarkan belati yang bersarung
merah. Aww, ternyata ia memang membeli belati itu.
Di kamar (yang lain), Eun Soo tidur dan bermimpi melihat orang-orang yang dibunuh saat ia ada. Ia juga bermimpi saat Hwasuin menyuruhnya memilih
orang yang paling penting dalam hidupnya, dan orang itu akan ia bunuh. Ia juga
bermimpi saat ia menghujamkan pedang ke Choi Young.
Choi Young pergi ke rumah herbal dan bergegas menuju kamar
Eun Soo saat ia mendengar suara teriakan. Jang Bin menghentikan langkah Choi
Young dan mengatakan kalau Eun Soo sedang mengalami mimpi buruk. Dan Eun Soo
mengalaminya setiap malam.
Mulanya Choi Young tak percaya karena ia tak pernah
mengetahuinya, tapi Jang Bin meyakinkannya, “Karena ia telah menipumu dengan
senyum cerianya.”
Hwasuin kesal dan bosan karena ia dan Eum Ja mendapat tugas
dari Ki Chul untuk menjaga Deok Heung yang kerjanya hanya di rumah bordil
bermain catur dengan para gisaeng.
Tak disangka Choi Young datang dan
melemparkan kerikil ke arah mereka. Dae Man datang membantu melemparkan kerikil
juga, dan mengenai seruling Eum Ja hingga terjatuh. Dae Man segera menangkap
seruling itu dan kabur. Eum Ja segera melompat dan mengejar Dae Man.
Hwasuin yang bosan, melihat Choi Young menggerakkan
telunjuknya, mengundangnya. Tentu saja Hwasuin langsung datang saat itu juga.
Tapi betapa herannya ia mendengar Choi Young yang
memanggilnya hanya untuk berkata kalau ia tak mau melihat Hwasuin atau Eum Ja
berada di dekat Eun Soo lagi. Melihat Choi Young pergi begitu saja, Hwasuin
langsung waspada, dan segera kembali ke rumah bordil.
Kekhawatirannya terbukti. Deok Heung telah hilang. Rupanya
pemuda Suribang yang melambai itu yang menculik Deok Heung.
Heheh.. Kok kayanya tugas yang dikasih ke Hwasuin kok nggak
pernah bener, ya? Hwasuin ini penjahat gagal, deh.
Penutup mata Deok Heung dibuka, dan nampak di depannya
adalah Choi Young yang duduk santai. Deok Heung menuduh Choi Young melanggar
hukum dengan menculik. Ini pasti perintah dari raja. Tapi Choi Young menolak
tuduhan itu. Ia tak menculik Deok Heung. Ia malah menyelamatkan Deok Heung dari
penculikan.
Dan karena ia telah menyelamatkan Deok Heung, ia meminta
balas jasa dengan memberikan buku harian Eun Soo padanya. Tentu saja DeokHeung
tak mau, karena ia tak pernah membawa-bawa barang sepenting itu. Lagipula buku
harian itu disimpan oleh Ki Chul.
Choi Young menjelaskan kalau Eun Soo percaya kalau buku
harian itu adalah kunci untuk membawanya ke gerbang langit. Maka Choi Young
menyarankan Deok Heung untuk mengambil buku harian itu dan ikut memecahkan
rahasia buku harian itu. Jika Deok Heung bisa memecahkannya, Ki Chul tak akan
menyepelekannya. Karena jika Deok Heung tak berguna untuk Ki Chul, maka Ki Chul
akan membunuhnya.
Dan Deok Heung bertanya, apa yang diperoleh oleh Choi Young
dengan mengirimkan Eun Soo ke langit? Pandangan Choi Young sesaat nanar sebelum
ia menjawab kalau ia telah memenuhi janji.
Choi Young pun beranjak meninggalkan
Deok Heung. Tapi sebelum itu, ia memberi peringatan kalau Eun Soo bisa
menggunakan pedang, dan temperamennya sangat tinggi. Jadi jangan sekali-kali
berpikiran untuk berbuat tak senonoh padanya.
LOL, ada yang mulai cemburu, nih..
Choi Young dan Choong Seok berkeliling istana yang dijaga
oleh prajurit istana dan woodalchi. Choong Seok mengeluh kalau berkata kalau hubungan
prajurit istana dan woodalchi sebenarnya seperti hubungan anjing dan kucing.
Saat melewati sebuah ruangan, Choi Young berhenti dan
menyempatkan diri melihat ke dalam.
Di dalam ruangan, Eun Soo sedang
membagi-bagikan sabun muka yang katanya bisa membuat wajah mulus. Choi Young
tersenyum ketika mendengar Eun Soo berkata kalau hari ini sabunnya gratis. Tapi
besok sudah tidak lagi.
Dee : Choi Young, kalau kamu menikah dengan Eun Soo, lumayan
deh.. ada pendapatan sampingan yang cukup besar.
Choi Young bersama Eun Soo di taman. Ia hendak mengajari Eun
Soo membela diri.
Tapi cara Eun Soo menarik belati sudah membuatnya kesal, “Jika
kau perlu waktu lama untuk mengeluarkan belatimu, apa kau pikir musuh mau sabar
menunggu?
Eun Soo juga protes, “Ini memang caraku menggunakan pisau.
Biasanya orang-orang (pasien) sudah berbaring menungguku mengoperasi.”
LOL.
Setelah Eun Soo mengambil belati itu, Choi Young menukarnya
dengan belati yang ia belikan untuk Eun Soo. Ia beralasan belati itu lebih
ringan, jadi Eun Soo dapat menarik dengan lebih mudah.
Okeee.. belati telah ditarik, tapi cara Eun Soo memegang belati
seperti Hermione yang memegang tongkat sihirnya. Akhirnya Choi Young berdiri di
belakang Eun Soo dan memegang tangan Eun Soo
jadi ia bisa mencontohkan cara mengayun belati dengan benar.
Tapi tetap saja Eun Soo tak bisa, membuat Choi Young kesal.
Ia menyuruh Eun Soo menyerangnya dan mengayunkan belati itu kuat-kuat. Tapi
tetap gagal, bahkan Eun Soo hampir terjatuh karena menusuk ruang kosong.
Dan
yang kedua, Choi Young dengan mudah memeluk Eun Soo dari belakang dan mengarahkan
belati Eun Soo ke leher Eun Soo sendiri.
Sepertinya ada yang dadanya berdebar-debar dan bukan karena
belati itu, deh..
Choi Young segera melepaskan Eun Soo dan menyuruhnya
mengikuti gerakannya.
Tapi Eun Soo melakukannya dengan perlahan, sehingga Choi
Young kesal, “Mengapa sulit sekali?” Dan ia mencontohkan dengan beberapa tebas kea
rah Eun Soo.
Tapi bukannya takut, Eun Soo tertawa terpingkal-pingkal
melihat Choi Young yang serius sekali. Choi Young akhirnya tersenyum dan itulah
akhir latihan mereka, karena Eun Soo keburu kabur masih dengan tawanya.
Eun Soo menikmati pemandangan taman dan masih merasa
terpesona karena keindahannya. Choi Young menimpali walau begitu, Eun Soo masih
tetap ingin kembali, bukan?
Beberapa prajurit istana menyerbu masuk ke dalam markas
woodalchi, membuat marah para woodalchi. Tapi prajurit istana itu memiliki
alasan.
Munculah kurir yang membawakan senjata beberapa hari sebelumnya. Dan
ia langsung menunjuk Deok Man dan Dol Bae sebagai orang yang menerima barang
kirimannya.
Para prajurit istana itu langsung membongkar isi kamar Choi
Young dan menemukan kotak misterius yang ternyata berisi nota penjualan
senjata.
Eun Soo kedatangan tamu, yaitu Deok Heung yang datang
membawa buku harian. Ia datang membawa buku itu atas kemauannya sendiri dan
bukan atas perintah Ki Chul.
Tapi ia tak dapat memberikan buku itu karena ia
diam-diam mengambilnya. Tapi Eun Soo dapat membaca buku itu, asal dia juga
diperbolehkan duduk saat Eun Soo membaca buku itu.
Di hadapan Deok Heung, Eun Soo berkata kalau buku ini tak
berusia ribuan tahun, karena kertasnya tak setua itu. Bahkan ia masih bisa melihat
coretan stabilo di dalamnya. Tapi Eun Soo masih belum mengerti isinya, karena
hanya berisi angka dan huruf modern.
Saat melewati rumah herbal, Choi Young melihat kalau Deok
Heung duduk berhadapan dengan Eun Soo. Ia hanya memandanginya lama, tapi
membiarkan mereka berdua.
Di tengah jalan, ia dicegat oleh prajurit istana. Dan ia pun
dibawa ke aula istana, dimana telah menunggu Raja yang memegangi kepalanya
seperti pusing memikirkan sesuatu. Juga ada Ki Chul, pejabat Lee Jae Hyun dan beberapa anak buahnya. Choi
Young segera menyadari kalau ada sesuatu yang tak baik yang sedang terjadi.
Benar saja, karena Lee Sae Ik menuduh Choi Young KKN dengan
menerima suap dari supplier senjata. Mereka menemukan kotak berisi nota
penjualan dan uang 500 nyang.
Choi Young tak percaya. Uang suapnya hanya 500 nyang? Bukan
50 ribu nyang?
Ia tahu siapa dalang di balik drama ini. Dan ia membungkuk
pada Ki Chul dan berkata kenapa hanya 500 nyang? Kenapa tak membuatnya
berkorupsi lebih banyak lagi?
Ki Chul tersenyum dan bertanya balik mengapa juga
Choi Young membeli senjata itu hanya karena 500 nyang saja?
Choi Young menyatakan tak pernah melihat kotak itu, tapi
para pejabat itu berkeras kalau mereka menemukan kotak itu di kamar mereka. Jadi
yang harus disalahkan adalah mereka yang menerimanya.
Deok Man dan Dol Bae duduk berlutut dengan wajah khawatir.
Choi menatap mereka, namun setelah itu ia membuang muka dengan frustasi. Apa
yang harus ia lakukan sekarang?
Bersambung ke Sinopsis Faith Episode 14
Suka banget sm eps ini si choi young udah mulai nunjukin perhatiannya ke eun soo. Apalagi pas part dia ngajarin eunsoo aiiiiiiiih >< keep posting yaaaaa mbak dee
ReplyDeletelanjuuuttt... plg suka sama eun-soo yg lucu..
ReplyDelete-cantie-